Guru BK SMKN 10 Semarang mengikuti Penguatan Pendidikan Karakter Kebangsaan SMK di era Revolusi Industri yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah. Bertempat di Al Azhar Azhima Hotel Resort and Convention Boyolali, acara berlangsung mulai hari selasa, 12 April 2022 dan berakhir Kamis, 14 April 2022.
Tampak hadir dalam acara tersebut diantaranya, Kepala Dinas Pendidikan provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh kepala bidang SMK Bapak Ainur Rojik, S.Pd, M.Eng, Kepala Badan KESBANGPOL Provinsi Jawa Tengah, DanDim 0724/Boyolali, Kepala BNN Provinsi Jawa Tengah, Kwarda XI Jateng dan Pengawas SMK. Acara tersebut di ikuti oleh 105 Peserta yang terdiri dari 35 Orang Waka Kesiswaan, 35 Orang Guru BK dan 35 Orang pengurus OSIS. Semua peserta merupakan perwakilan dari seluruh Cabang Dinas di Jawa Tengah.
Pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah melalui Kepala Bidang SMK Bpk. Ainur Rojik, S.Pd, M.Eng mendapat kehormatan langsung untuk membuka acara tersebut.
“Semoga lulusan SMK bukan hanya memiliki hard skill dan soft skill saja tetapi juga memiliki karakter kuat di kehidupannya yang akan datang,” ujar Kabid SMK Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.
Terdapat lima nilai karakter utama yang bersumber dari Pancasila, yang menjadi prioritas pengembangan gerakan PPK; yaitu religius, nasionalisme, integritas, kemandirian dan kegotongroyongan. Masing-masing nilai tidak berdiri dan berkembang sendiri-sendiri, melainkan saling berinteraksi satu sama lain, berkembang secara dinamis dan membentuk keutuhan pribadi.
Nilai karakter religius mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain. Implementasi nilai karakter religius ini ditunjukkan dalam sikap cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama dan kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri, kerja sama antar pemeluk agama dan kepercayaan, anti perundungan dan kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak, mencintai lingkungan, melindungi yang kecil dan tersisih.
Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Sikap nasionalis ditunjukkan melalui sikap apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya bangsa, rela berkorban, unggul, dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku, dan agama.
Adapun nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral. Karakter integritas meliputi sikap tanggung jawab sebagai warga negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran. Seseorang yang berintegritas juga menghargai martabat individu (terutama penyandang disabilitas), serta mampu menunjukkan keteladanan.
Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita. Siswa yang mandiri memiliki etos kerja yang baik, tangguh, berdaya juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Nilai karakter gotong royong mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan/pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan. Diharapkan siswa dapat menunjukkan sikap menghargai sesama, dapat bekerja sama, inklusif, mampu berkomitmen atas keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolong menolong, memiliki empati dan rasa solidaritas, anti diskriminasi, anti kekerasan, dan sikap kerelawanan.
SMKN 10 Semarang, Dari Semarang untuk Indonesia
Penulis : Wildan Sugiharto, Guru BK SMKN 10 Semarang
Komentar Pengunjung