Kemendikbud telah memaparkan sejumlah transformasi pendidikan di Indonesia melalui program Merdeka Belajar yang telah berjalan dari episode 1 sampai dengan 20. Salah satunya adalah Merdeka Belajar episode 6 yaitu Transformasi Dana Pemerintah untuk Perguruan Tinggi. Merdeka Belajar episode 6 mencakup tiga terobosan yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan tinggi Indonesia, salah satunya mencakup delapan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang menjadi landasan transformasi pendidikan tinggi.
Delapan IKU itu mendorong universitas untuk mencari mitra di lautan terbuka, mendorong universitas mengundang praktisi untuk mengajar, mendorong mahasiswa dan dosen keluar dari kampus dan mendorong riset yang bisa diterapkan dan bermanfaat untuk masyarakat.
Delapan kriteria ini atau Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu (1) Lulusan Mendapat Pekerjaan yang Layak, (2) Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus, (3) Dosen Berkegiatan di Luar Kampus, (4) Praktisi Mengajar di Dalam Kampus, (5) Hasil Kerja Dosen Digunakan oleh Masyarakat, (6) Program Studi Bekerjasama dengan Mitra Kelas Dunia, (7) Kelas yang Kolaboratif dan Partisipatif, dan (8) Program Studi Berstandar Internasional.
Implementasi Merdeka Belajar pada episode 6 adalah mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus. Program ini dilaksanakan oleh Universitas PGRI Semarang bekerjasama dengan SMKN 10 Semarang. Sebanyak 18 mahasiswa melaksanakan kegiatan kampus mengajar selama satu semester di SMKN 10 Semarang untuk mendapatkan pengalaman di luar kampus.
Dalam sambutan penyerahan mahasiswa Kampus Mengajar, Drs. Suyitno, M.Pd mewakili Universitas PGRI Semarang mengucapkan terima kasih atas kerjasama kampus dengan sekolah.
“Program Kampus Mengajar adalah implementasi Merdeka Belajar episode 6 dari Universitas PGRI Semarang. Kami memperkuat Indikator Kinerja Utama” Ujar Bapak Suyitno.
Sementara itu Kepala SMKN 10 Semarang sangat senang program ini dijalankan.
“Kami berterima kasih kepada Ibu Rektor Universitas PGRI Semarang atas respon cepat dari surat yang kami kirimkan. Kedatangan mahasiswa ini menutup lubang kekurangan guru di SMKN 10 Semarang” Cetus Bapak Ardan Sirodjuddin.
Penulis : Humas SMKN 10 Semarang
Komentar Pengunjung