Sekolah dengan performa yang bagus pasti didukung oleh manajemen yang bagus pula. Maka peningkatan kapabilitas tim manajemen sekolah mutlak dilakukan.
SMKN 10 Semarang melakukan terobosan dalam pengelolaan sekolah yang baik dengan mengadakan Musrenbang. Semua tim manajemen sekolah diikutkan dalam musrenbang untuk mendorong perencanaan partisipatif warga sekolah.
Tahap pertama Musrenbang dilaksanakan Hari Jum’at, 7 Oktober 2022 dengan mendatangkan narasumber Bapak Komariyanto S.Pd, Kepala Urusan Pengembangan Sekolah dari SMK Negeri 7 Semarang. Materi yang disampaikan adalah penyusunan peta jalan sekolah.
Di samping tim manajemen SMKN 10 Semarang, Musrenbang ini juga diikuti oleh sekolah lain yaitu SMAN 16 Semarang, SMPN 11, 14 dan 27 Semarang.
Kepala SMAN 16 Semarang yang ikut hadir dalam musrenbang ini mengapresiasi kegiatan ini.
“Sangat bermanfaat dan menambah wawasan dlm menyusun pengembangan sekolah”, Ujar Bu Sri Wahyuni, S. Pd, M. Pd.
Hal senada diungkapkan Ibu Yuliana Catur K dari SMP N 11 Semarang.
“Materi yang disampaikan siang ini sangat bermanfaat untuk kami, dapat kami gunakan sebagai contoh dalam proses pembuatan anggaran sekolah yang lebih baik” Cetus Ibu Yuliana.
Dalam paparannya narasumber menjelaskan bahwa sekolah harus mampu mengimbangi dan mengantisipasi cepatnya dinamika perubahan dan perkembangan pendidikan yang terjadi, dengan selalu responsif berupaya mengembangkan dan menyesuaikan kapasitas dan kinerja sekolahnya, sehingga menghasilkan lulusan yang sesuai kebutuhan.
“Berdasarkan kondisi tersebut, perlu disusun peta jalan secara strategis, sistematis, progresif, fleksibel, sehingga mudah dilaksanakan dan disesuaikan” Papar Pak Komar dengan antusias.
Selanjutnya narasumber memberikan pencerahan kepada peserta bahwa peta jalan bagi sekolah berisi antara lain: visi, misi, tujuan, analisis potensi internal dan eksternal, strategi, serta rencana pelaksanaan kegiatan.
Dengan disusunnya Peta Jalan yang strategis, sistematis, progresif, fleksibel, yang mudah dilaksanakan dan disesuaikan, sekolah tidak hanya akan menjadi lembaga layanan sosial biasa, yang hanya menjalankan kegiatan rutin pendidikan yang tidak responsive terhadap perubahan dan tuntutan jaman.
Penulis : Humas SMKN 10 Semarang.
Komentar Pengunjung