Tumbuhkan Sikap Moderat, ROHIS SMAN 2 Semarang Gelar ROMICTION

Secara sosiologis dan historis, keragaman budaya Indonesia menjadi pertimbangan sangat penting dalam menjalankan praktik keagamaan oleh pemeluknya. Di saat pemerintah Indonesia berupaya memperbaiki kondisi sosial masyarakat, maka praktik keagamaan yang moderat menjadi solusi jitu. Hal ini terkait dengan sikap dan perilaku intoleran yang mengatasnamakan agama. Pentingnya moderasi beragama juga dikarenakan munculnya konflik diberbagai kawasan dunia, termasuk Indonesia.

Sejarah mencatat bahwa karakter Islam Indonesia yang moderat telah lama dipraktikkan dan merasuk dalam sendi kehidupan bangsa. Dan akhir-akhir ini pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama tengah gencar mengkampanyekan moderasi beragama bagi masyarakat, khususnya sekolah dan madrasah. Hal ini didasari oleh tingginya keberagaman masyarakat sehingga sikap moderat menjadi pondasi penting menjaga kesatuan bangsa. Upaya baik ini turut dilakukan oleh ROHIS SMAN 2 Semarang dengan menggelar ROMICTION (Rohissmanda Islamic Competition) pada Kamis, 16 Februari 2023, sekaligus merupakan kegiatan peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw. Diawali dengan Khatmil Qur’an dan senandung shalawat, kegiatan dilanjutkan dengan lomba Asmaul Husna, Video Moderasi dan Khitobah. Partisipasi siswa sangat tinggi terlihat dari semua perwakilan kelas tampil dengan kemampuan terbaiknya.

Kegiatan ini bertujuan menanamkan nilai-nilai moderasi beragama pada diri siswa. Ada sembilan nilai moderasi atau wasathiyah, yaitu tengah-tengah (tawassuth), tegak-lurus (i’tidal), toleransi (tasamuh), musyawarah (syura), reformasi (ishlah), kepeloporan (qudwah), kewargaan/cinta tanah air (muwathanah), anti kekerasan (al-la ’unf), dan ramah budaya (i’tibar al-‘urf). Pada sambutannya, Kepala SMAN 2 Semarang, Drs. Wiharto, M.Si. mengatakan era modern saat ini menuntut kita harus mampu menyiapkan mental dan spiritual siswa dengan optimal. Misi keindonesiaan harus dibangun di atas pondasi sikap moderat agar kebhinekaan tetap terjaga dan terawat. Menurutnya pula, moderasi beragama sangat dibutuhkan bangsa Indonesia karena memang masyarakat Indonesia sudah sejak lama terbiasa hidup dalam keragaman.

Ada benang merah antara nilai-nilai moderasi beragama dengan profil pelajar pancasila. Sehingga kegiatan ROMICTION sangat tepat untuk ikut berkontribusi dalam mensukseskan implementasi kurikulum merdeka, demikian diungkapkan Khoiri, S.Ag., selaku pembina ROHIS SMAN 2 Semarang. Pembina ROHIS lainnya, Dra. Sadaria berpesan kepada semua siswa agar dapat melebur dan beradaptasi pada semua kondisi di masyarakat serta menjunjung tinggi sikap saling menghargai perbedaan.

Penulis         : Ahmad Taufik, S.Pd.I., M.Pd., Pembina ROHIS SMAN 2 Semarang

Editor            : Nurul Rahmawati, M.Pd., Guru SMKN 1 Tuntang