Menanamkan Gaya Hidup Berkelanjutan Melalui Peduli Lingkungan di SMAN 16 Semarang

Permasalahan sampah adalah permasalahan dunia, karena hampir di semua negara dihadapkan dengan persoalan sampah. Berbagai cara diciptakan untuk menekan adanya sampah yang kian hari kian menggunung dan membutuhkan tempat, tenaga, waktu dan dana yang sangat besar. Sehingga banyak para ahli berlomba-lomba menemukan formula-formula  yang tujuannya meniadakan sampah. Misalnya diadakannya lomba-lomba karya ilmiah yang bertujuan mendaur ulang sampah kembali, bahkan ada yang mengemas sampah sedemikian rupa dan dibuang di angkasa karena bumi telah penuh dengan sampah. Di sudut-sudut kota setiap dunia masih terlihat betapa sampah menjadi masalah yang pelik dan mencemaskan dunia. Di Indonesia persoalan sampah juga belum dapat diurai dengan tuntas, sebagai negara yang besar dan sangat terkenal dengan beraneka ragam dan sumber daya alamnya sangat disayangkan kesadaran masyarakatnya akan kepedulian sampah masih tergolong sangat  rendah. Berdasarkan penelitian Kementrian Kesehatan yang dimuat dalam siarindo.com 26 Maret 2023, hanya sekitar 20% saja masyarakat Indonesia yang peduli terhadap kebersihan dan kesehatan. Jadi bisa dibayangkan dari 262 juta jiwa penduduk negara kita Indonesia hanya 52 juta orang saja yang mempunyai sifat dan karakter peduli terhadap sampah. Hal ini menunjukkan betapa rendahnya kepedulian kita terhadap sampah. Sedikit orang yang peduli dibantu oleh pemerintah berusaha menyadarkan masyarakat dengan berbagai cara. Jika kita perhatikan berbagai himbauan  melalui Peraturan Pemerintah dengan sanksinya, tulisan suara dan berbagai media telah dibuat untuk menyadarkannya namun belum juga mempan.

SMA Negeri 16 berusaha keras menanamkan karakter peduli lingkungan kepada peserta didiknya, melalui berbagai macam acara dan kegiatan mendukung sekolah adiwiyata. Khususnya untuk menanamkan karakter yang mencintai alam dan peduli lingkungan kepada para peserta didiknya. Sekolah  mewajibkan peserta didik membawa tumbler dalam segala kegiatan harian dengan demikian sedikit mengurangi sampah plastik. Menanam seribu sanseviera guna produksi O2 dan mengurangi polusi udara, mendaur ulang barang-barang bekas seperti minyak goreng bekas (jelantah) menjadi lilin, memanfaatkan plastik bekas menjadi berbagai macam hiasan, selain itu yang berupa tindakan langsung ke lapangan adalah jalan sisir kampung dengan pungut sampah, sapu pasir dan cabut paku. Sedangkan bersih pantai dan penanaman mangrove dilakukan di pantai Ngebum dan pantai Bandengan Jepara. Sekolah juga mengirimkan perwakilannya pada hari Sabtu, 2 September 2023, ikut bergabung dengan program PT. Pertamina Trans Kontinental yang menggandeng pemerintah kota Semarang dan segenap warga Semarang untuk bersama-sama menciptakan dampak baik dan menjaga lingkungan melalui kegiatan coastal clean up yaitu menyisir sampah di pesisir kampung nelayan Tambakharjo, kelurahan Tanjung Mas, Semarang. Kehadiran anak-anak SMA Negeri 16 Semarang belum maksimal hanya diwakili 8 peserta karena dibarengi dengan kegiatan sekolah yang lain. Bukan sekedar pencitraan tetapi turun langsung ke lapangan para pegawai pertamina dan juga pandawara grup, menambah semangat didukung oleh dinas Lingkungan Hidup kota Semarang serta walikota Semarang, sehingga mampu menumbuhkan harapan bahwa kota Semarang bisa lebih baik lagi mengenai lingkungan alam dan kebersihannya jika kegiatan sejenis dikembangkan.

Dari kegiatan yang diprakarsai oleh PT. Pertamina Trans Kontinental dan grup anak muda yang peduli lingkungan tergabung dalam pandawara, muncul gagasan seandainya semua instansi pemerintah ataupun swasta bahu membahu dalam mewujudkan kota Semarang bersih dan sehat dalam jangka waktu dekat akan cepat terwujud. Karena semua lini saling bersinergi untuk tujuan yang sama yaitu membuat kota Semarang indah bersih dan sehat. Pabrik-pabrik besar, perusahaan-perusahaan raksasa tidak hanya menggali keuntungan dan mencemari lingkungan namun ada timbal baliknya ikut menjaga lingkungan juga. Pemerintah harus tegas dan kuat dalam membuat peraturan yaitu semua instansi baik negeri maupun swasta wajib memprogramkan kegiatan peduli lingkungan dalam rangkaian aktifitas rutinnya, pemerintah pusat maupun daerah rutin mengaudit dan memberi sanksi kepada instansi, perusahaan negeri maupun swasta dengan adil dan benar, serta dijalankan dengan sungguh-sungguh. Jika semua bergerak dari kota hingga pelosok desa maka harapan kota Semarang menjadi kota yang bersih, indah dan sehat akan segera terwujud. Karena semua penjuru kota dan desa yang ada di kota Semarang masyarakatnya menjadi sadar akan hidup yang peduli dengan lingkungan yang sehat.

 

Penulis : Trini Sri Sugiyanti, S.Th., Wakasek Kesiswaan

Editor : Nurul Rahmawati, M.Pd., Guru SMKN 1 Bawen