Studi Tiru Pelaksana Sekolah Penggerak

Studi tiru merupakan konsep belajar dilakukan pada suatu institusi yang dianggap lebih kompeten dalam suatu hal dengan maksud peningkatan mutu, perluasan usaha, perbaikan sistem, penentuan kebijakan baru, perbaikan dan peraturan perundangan. Studi tiru dilaksanakan dengan salah satu tujuan untuk membawa manfaat, meningkatkan sinergi dan membangun kerja sama antara masing-masing lembaga pelaksana. 

Rabu, 13 September 2023, SMAN 2 Ungaran menerima kunjungan dari SMAN 2 Playen Yogyakarta dalam rangka studi tiru, yang dilaksanakan di Aula MGMP SMAN 2 Ungaran. SMAN 2 Ungaran telah ditetapkan sebagai Sekolah Penggerak mulai tahun pelajaran 2021/2022 dan saat ini memasuki tahun ketiga, sehingga SMAN 2 Ungaran menjadi acuan dan sumber referensi bagi SMAN 2 Playen untuk menggali ilmu, pengalaman serta proses pembentukan kebijakan sekolah yang diterapkan dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka. 

Kegiatan ini diikuti oleh 60 orang perwakilan dari SMAN 2 Playen yang terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, subkoordinator TU, dan perwakilan bidang yang lain. Sedangkan dari SMAN 2 Ungaran diikuti oleh kepala sekolah,wakil kepala sekolah bidang kurikulum, bidang kesiswaan, bidang humas, bidang sarpras dan perwakilan dari guru. Acara dibuka dengan sambutan dari Kepala SMAN 2 Ungaran, Bapak Muhammad Sahli S.Pd., M.M., kemudian dilanjutkan oleh Ibu Tumisih S.Pd., M.Pd. Pada sambutannya beliau menyampaikan ucapan terima kasih telah diberi kesempatan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan SMAN 2 Ungaran.

Kegiatan dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala SMAN 2 Playen, Ibu Tumisih S.Pd., M.Pd. “Kedatangan kami di SMAN 2 Ungaran akan belajar terkait dengan pembelajaran berdiferensiasi, asesmen, maupun manajemen kesiswaan. Terima kasih sudah diterima secara baik,” ucap beliau. Selama kunjungan, rombongan dari SMAN 2 Playen Yogyakarta mendapatkan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan serta melakukan sesi tanya jawab terkait kegiatan sekolah, pembelajaran berdiferensiasi, asesmen, dan manajemen kesiswaan. 

Menanggapi hal ini, Bapak Fajar Arif Setyawan memaparkan tentang pembelajaran berdiferensiasi dan asesmen di SMAN 2 Ungaran. Disampaikan bahwa SMAN 2 Ungaran sudah memiliki komunitas belajar dan asesmen, berfungsi sebagai hubungan timbal balik antara guru dengan siswa. Siswa yang capaian belajarnya belum tercapai maka akan diberi bimbingan oleh guru. Dalam pembelajaran intra, para guru juga menguatkan profil pelajar pancasila. 

Dilanjutkan dengan pemaparan manajemen kesiswaan oleh Bapak Mashudi S.Ag., M.Pd., beliau menyampaikan tentang program kurikulum yang mengedepankan masalah ketertiban dan ekstrakurikuler. Pengelolaan ketertiban di SMAN 2 Ungaran menggunakan kesepakatan dalam ketertiban, seperti ketertiban dalam berkendara, berpakaian, dan lain-lain.

Hal ini didukung dengan penguatan profil pelajar Pancasila dan kegiatan seperti menghadiri forum ilmiah, bakti sosial dan pengabdian masyarakat, pembebasan dan pembentukan karakter, dan mengikuti kompetisi atau kejuaraan tingkat daerah hingga nasional. Dengan adanya kunjungan studi tiru ke SMAN 2 Ungaran diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi, sekaligus membuka kesempatan dan wawasan baru bagi banyak kalangan. 

“Kami hadir di sini untuk belajar terkait keunggulan sekolah dan yang sudah kami sebutkan tadi. Semoga ini membuka kesempatan dan wawasan kita untuk belajar lebih jauh,” ungkap Ibu Tumisih.

 

Penulis : Salsa dan Jihan, Tim Jurnalistik SMAN 2 Ungaran

Editor 1 : Tim Publikasi SMAN 2 Ungaran

Editor 2 : Nurul Rahmawati, M.Pd., Guru SMKN 1 Tuntang