Gerakan Wali Murid Mengajar di SMA N 5 Semarang, ”Bahaya Penularan HIV pada Pelajar”

SMA N 5 Semarang baru-baru ini mengadakan acara khusus yang melibatkan peran aktif dari para wali murid dalam memberikan pendidikan tentang HIV/AIDS kepada para siswa. Dr. dr. Muchlis Achsan Udin Safro, Sp.PD-KPTI, M.Km., seorang dokter dan wali murid di SMA tersebut memimpin acara ini. Beliau menyampaikan berbagai isu terkait penularan HIV pada pelajar yang diangkat secara tegas dan informatif. Acara ini diikuti oleh perwakilan siswa dari kelas X, XI, serta anggota OSIS kelas XII. 

Peserta kegiatan diberi pemahaman mendalam tentang gejala HIV melalui beberapa kasus nyata yang terjadi. Kasus-kasus tersebut termasuk gejala seperti buang air besar bercampur darah segar, sensasi panas dan nanah pada ujung penis saat buang air kecil, serta luka dan bintik hitam pada tubuh. Selain itu, gejala lain seperti demam, batuk, diare berkepanjangan, dan penurunan berat badan juga dijelaskan sebagai tanda-tanda yang perlu diwaspadai.

Dr. Muchlis Achsan Udin Safro menyoroti berbagai perilaku yang meningkatkan risiko terkena HIV. Beberapa di antaranya termasuk terlibat dalam hubungan seks tanpa pengaman, kebiasaan membuat tato atau tindik, paparan terhadap infeksi penyakit seksual, dan penggunaan narkotika melalui penyuntikan. Pemahaman tentang kelompok risiko ini diharapkan dapat membantu para siswa menghindari perilaku berisiko yang dapat mengakibatkan penularan HIV.

Para siswa diajarkan mengenai bagaimana mekanisme penularan HIV, termasuk penularan melalui darah dan hubungan seks bebas. Hal ini penting untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan seksual, serta menggunakan alat pengaman saat berhubungan seksual.

Dr. Muchlis Achsan Udin Safro juga memberikan motivasi kepada para siswa dengan menekankan bahwa penderita HIV tetap dapat hidup dengan produktif dan menjalani pengobatan yang teratur. Pesan ini ditujukan untuk mengurangi stigma dan menumbuhkan empati terhadap individu yang hidup dengan kondisi tersebut.

Acara tersebut ditutup dengan antusiasme tinggi dari para peserta, yang diikuti dengan foto bersama. Diharapkan dengan pengetahuan dan kesadaran yang ditingkatkan, para siswa dapat menjadi agen perubahan dalam mencegah penyebaran HIV/AIDS di lingkungan sekolah dan masyarakat. Gerakan wali murid mengajar di SMAN 5 Semarang menjadi salah satu langkah penting dalam membangun pemahaman yang lebih baik tentang isu kesehatan yang mendesak ini.

Penulis : Humas SMAN 5 Semarang.

Editor : Annisa Erwindani, S.Pd. Guru SMA Islam Hidayatullah.