Indonesia merupakan Negara yang mempunyai dua musim yaitu kemarau dan penghujan. Pada bulan Desember – Februari curah hujan di Indonesia cukup tinggi. Tingginya curah hujan seringkali menimbulkan permasalahan karena tidak tersedianya daerah untuk resapan air sehingga menimbulkan bahaya banjir.
Faktor lingkungan hidup manusia (faktor fisik, sosial, budaya, politik, ekonomi ) serta faktor perilaku dan tingkat kepedulian dari manusia juga memegang peranan dalam ‘support’ timbulnya banjir.
Sudah menjadi pemandangan yang umum dan biasa pada saat terjadi banjir dimana ‘mercusuar’ tumpukan sampah menghambat aliran air pada pintu air. Hal ini tentunya akan membuat aliran air yang seharusnya menuju laut menjadi berpindah ‘aplikasi google maps’ menuju ke daratan.
Bukan hanya masalah genangan air tetapi tentunya ‘bestie’ dari banjir pastilah muncul. Berbagai macam penyakit yang rentan pada saat banjir pastilah bermunculan seperti : Demam Berdarah, Leptospirosis, ISPA, Diare, penyakit kulit dan lainnya. Penyakit – penyakit tersebut secara umum bermigrasi melalui :
- Kontak dengan benda yang terkontaminasi (baik kontak langsung/tidak langsung)
- Inhalasi (inhalation)
- Infeksi oral (makanan dan minuman yang terkontaminasi)
- Penetrasi melalui kulit
Untuk mencegah timbulnya penyakit yang muncul pada saat curah hujan tinggi maupun banjir maka masyarakat diharapkan untuk meningkatkan kesehatan dirinya dan menjaga kebersihan dengan cara : mencuci tangan, menjaga kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi, menjaga kebersihan tempat tinggal dan sekitar, dianjurkan untuk mengkonsumsi vitamin.
Selain itu kegiatan menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan dalam pencegahan bahaya banjir sangat penting. Oleh karena itu kepedulian dan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan hidupnya diharapkan dapat membawa pengaruh kebaikan bagi dirinya dan nantinya bagi orang – orang disekitarnya.
Komentar Pengunjung