Berkenalan Bahasa Inggris dengan PJJ

Guru sebagai ujung tombak pendidikan melakukan berbagai upaya seperti menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh atau PJJ melalui berbagai media. Untuk pembelajaran secara sinkronus guru juga memanfaatkan media Google Meet, Zoom Cloud Meeting, Cisco Webex dan lain sebagainya. Saat ini banyak sekali sumber belajar online serta konten ilmu yang terdapat di internet. Pemanfaatan berbagai media PJJ diolah sesuai dengan kemampuan dan keinginan guru. Tuntutan guru tidak hanya secara akademis tetapi juga kemampuan untuk berkomunikasi yang harus dilakukan dalam PJJ. Seperti pada media pembelajaran Google Classroom, Moodle dan Group WhatsApp, guru mengirimkan materi pembelajaran, link video pembelajaran, tugas serta sebagai media komunikasi untuk melaksanakan proses pembimbingan dan pendampingan kepada peserta didik.

Semenjak diberlakukannya masa darurat Covid-19 pada tanggal 16 Maret 2020, hampir seluruh sekolah di Indonesia terutama di Jawa Tengah  mengambil kebijakan untuk pembelajaran via daring atau disebut dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Dengan adanya pembelajaran daring, guru dan peserta didik bersama-sama belajar untuk memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran. Di Kabupaten Semarang, tepatnya di SMK Negeri 1 Kaliwungu, tempat di mana saya mengajar, memberlakukan pembelajaran secara daring atau online. Saya mengajar Bahasa Inggris kelas X (sepuluh) dan XII (dua belas). Di kelas X (sepuluh) terdapat materi Introduction di awal pembelajaran. Pada pembelajaran ini saya membuat WhatsApp (WA) Group Kelas Pembelajaran Bahasa Inggris XTKJ1 yang melibatkan wali kelas dan guru Bimbingan Konseling. Di grup WA inilah saya berkomunikasi dengan para peserta didik. Informasi tentang materi, tugas dan evaluasi dikirim dari WA tersebut, meskipun semua materi sudah ada di Saka E-Learning yang merupakan wadah pembelajaran di SMKN 1 Kaliwungu di masa pandemi. Saya memberi tugas peserta didik tentang perkenalan diri dengan video. Video  tersebut berisi tentang nama peserta didik, alamat, hobi, asal sekolah, umur yang keseluruhannya dibuat dalam Bahasa Inggris. Video tersebut dikumpulkan melalui grup WA dan WA pribadi untuk pengambilan nilai.

Pada pembuatan video perkenalan ini peserta didik bisa melihat contoh video perkenalan di YouTube sebagai acuan dalam mempraktekan cara memperkenalkan diri dalam Bahasa Inggris. Dari YouTube peserta didik dapat  mencontoh sekaligus membuat teks atau draft untuk perkenalan diri. Setelah selesai, video tersebut dapat dikirimkan ke grup WA dan WA pribadi guru. Berkenalan dalam Bahasa Inggris yang dilakukan peserta didik secara PJJ ini ternyata menyenangkan, terbukti dari peserta didik yang bisa berekspresi sesuai dengan karakter masing masing. Video perkenalan yang dihasilkan sangat menarik dan menyenangkan untuk dilihat. Kendala yang dihadapi peserta didik dalam PJJ materi berkenalan dalam Bahasa Inggris  adalah tidak memiliki HP android, paket data dan jaringan sinyal. Kendala tersebut bisa menjadi hambatan dalam proses pembelajaran. Selain itu sebagian peserta didik ada yang malu dalam mengekspresikan diri dalam berkenalan dan tidak mengumpulkan tugas pembuatan video tepat waktu. Namun guru tentu memaklumi keadaan tersebut dan memberikan solusi dan jalan keluar terhadap permasalahan yang dihadapi kepada peserta didik agar peserta didik tetap bisa mengikuti proses pembelajaran. Tugas dapat dikumpulkan melalui WA pribadi. Serta, jika peserta didik mengalami gangguan jaringan atau sinya, guru akan memberikan rentang waktu pengerjaan yang lebih lama, sehingga pengerjaan tugas tidak menjadi beban berat.

Dengan berbagai keterbatasan dalam situasi pandemi Covid-19, menjadi tantangan seorang guru dan peserta didik untuk terus mau belajar dan berlatih pembelajaran secara daring. Di samping itu guru harus mampu menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan dan inovatif seperti tugas pembuatan video perkenalan Bahasa Inggris yang ada di kelas X (sepuluh), untuk mengatasi kesulitan belajar yang dihadapi. Selain itu, dibutuhkan juga kolaborasi media pembelajaran agar pembelajaran tidak monoton dan tetap bisa menghadirkan suasana pembelajaran interaktif antara guru dan  peserta didik.

Penulis : Erna Wahyuningsih, S.Pd., Guru SMKN 1 Kaliwungu

Editor  : Nurul Rahmawati, M.Pd., Guru SMKN 1 Tuntang