Pandemi Covid19 yang terjadi di Indonesia membawa beberapa perubahan kebiasaan pada kehidupan sehari-hari dalam berbagai aspek. Salah satu yang dominan yaitu pada aspek pendidikan. Selama pandemi, proses belajar mengajar lebih banyak dilakukan melalui proses daring atau online dengan menggunakan berbagai aplikasi digital seperti Zoom, Google Meet, Google Classroom, YouTube, dan lain-lain sebagai media penunjang belajar.
Seiring berjalannya waktu, proses belajar online yang telah berlangsung kurang lebih delapan bulan ternyata memiliki banyak kendala. Berbagai permasalahan timbul, seperti HP yang tidak dimiliki sendiri oleh siswa, tidak memiliki kuota internet (kuota bantuan belum merata), ketidakpahaman menggunakan berbagai aplikasi digital, hingga tugas yang banyak. Rasa jenuh dengan pembelajaran yang monotan menyebabkan siswa terlambat mengumpulkan tugas. Bahkan siswa memilih untuk tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru atau tidak mengikuti proses belajar tersebut. Selama proses belajar online ditemukan fakta bahwa jumlah kehadiran siswa dalam proses belajar mengajar mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Sebagai Guru Pintar, tentu kita harus peka dengan kondisi tersebut. Siswa perlu dimotivasi agar semangatnya untuk belajar tumbuh kembali. Seringkali motivasi adalah penggerak terhebat bagi siswa untuk belajar meskipun berada pada kondisi terbatas sekalipun. Motivasi itu ibarat air laut, kadang pasang kadang pula surut. Maka tugas Guru Pintar adalah menjaga motivasi belajar itu tetap berada pada kondisi pasang. Guru Pintar wajib mempromosikan pentingnya suatu pelajaran. Tujuan kita mempelajari sesuatu harus jelas diketahui oleh siswa. Hal tersebut akan memnjadikan siswa paham ke arah mana ia ingin dibawa. Pemahaman siswa terhadap pentingnya dan tujuan pembelajaran dapat menumbuhkan minat siswa, yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi belajar mereka. Guru bisa mengaitkan dengan kondisi-kondisi khusus yang terjadi seperti pada masa pandemi yang masih berlangsung saat ini.
Ibarat kita sedang menonton televisi, tentu kita akan bosan apabila hanya menonton satu channel TV saja. Kita cenderung mengganti-ganti channel TV untuk memilih program acara yang menarik. Begitu pula dengan proses pembelajaran. Siswa tentu bosan apabila metode dan kegiatan yang kita lakukan dalam proses belajar dan mengajar bersifat monoton atau itu-itu saja. Seyogyanya Guru Pintar menggunakan metode dan kegiatan yang beragam agar proses belajar bisa berlangsung dengan lebih menarik. Materi yang akan kita sampaikan bisa dikemas dengan bentuk-bentuk yang menarik, misalnya dengan membuat materi pelajaran dalam bentuk animasi ataupun dalam bentuk mind map. Untuk guru BK, dalam memberikan layanan klasikal bisa menyertakan video ataupun gambar.
Siswa dapat belajar dengan lebih baik apabila berada dalam suasana yang menyenangkan, merasa aman, bebas dari rasa tegang. Guru Pintar bisa mencairkan suasana tegang dalam belajar dengan memberikan humor di tengah-tengah pengajaran yang sedang diberikan. Selain itu, Guru Pintar wajib memberikan perhatian yang sama pada semua siswa, agar setiap siswa memiliki kesempatan yang sama dalam mengaktualisasikan dirinya di kelas online kita. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengemukakan hambatan belajar yang dihadapinya. Guru Pintar juga perlu memberikan penguatan kepada siswa bahwa ia mampu mengatasi segala hambatan tersebut. Sekecil apapun hal yang telah dilakukan siswa, Guru Pintar wajib memberikan penghargaan sebagai bentuk dukungan. Tidak selalu dalam bentuk benda, penghargaan tersebut bisa juga dilakukan dengan memberikan pujian atau komentar positif terhadap hasil pekerjaan siswa. Gestur angkat jempol atau berkata “Bagus nak, tingkatkan…” adalah contoh penghargaan atas usaha siswa.
kiat oke di atas bisa menjadi langkah awal bagi Guru Pintar untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Tidak menutup kemungkinan Guru Pintar bisa menciptakan atau mengembangkan kiat-kiat lain dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, khususnya selama masa pandemi. Yang paling penting adalah semangat belajar siswa kita selalu berada dalam ‘kondisi pasang’ meskipun sedang berada dalam situasi yang kurang menyenangkan bagi mereka. Begitu pula dengan kita para guru, tetap wajib berada dalam ‘kondisi pasang’ agar proses belajar-mengajar tetap bisa berlangsung dengan baik.
Salam semangat! Tetap berjuang! Ayo jadi guru yang hebat!
Penulis : Juli Mufti Siroj, Guru SMKN 1 Tuntang
Editor : Nurul Rahmawati, M.Pd, Guru SMKN 1 Tuntang
Komentar Pengunjung