Teknik Pengelasan Gas Metal (TPGM) adalah salah satu kompetensi Siswa Teknik Pengelasan dimana Siswa akan belajar dan mempraktekkan pengelasan Gas Metal Arc Welding (GMAW). Gas Metal Arc Welding (GMAW), secara pengertian adalah sebuah proses pengelasan yang menghasilkan peleburan dengan pemanasan menggunakan busur listrik antara bahan tambah yang secara konstan keluar dengan benda kerja. Proses tersebut menggunakan pelindung dari luar yang berasal dari gas untuk melindungi cairan las. Aplikasi dari GMAW ini biasanya membutuhkan polaritas DC+ (reverse) yang berarti arus positif di kawat las. Dalam terminologi non-standar, GMAW umumnya dikenal sebagai MIG (Metal Inert Gas) welding dan kurang umumnya dikenal sebagai MAG (Metal Active Gas) welding. Didalam kedua proses tersebut, proses GMAW cocok untuk mengelas berbagai macam baja karbon dan bahan paduan meliputi: low alloy steel, stainless steel, aluminium, magnesium, tembaga, nikel, silikon, perunggu. Proses GMAW cocok untuk aplikasi semi-otomatis, otomatisasi robot dan otomatisasi pengelasan.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional, menjelaskan bahwa ”Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan Siswa untuk jenis pekerjaan tertentu.” Untuk itu, pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk menyiapkan tenaga kerja yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sesuai dengan sifat spesialisasi kejuruan dan persyaratan dunia industri dan dunia usaha. Mendukung Peraturan Pemerintah tersebut diatas maka Guru Teknik Pengelasan akan melakukan terobosan – terobosan guna mewujudkan kompetensi Siswa. Model pembelajaran yang dilakukan adalah Guru menjelaskan materi ajar, dilanjutkan Siswa mengerjakan Lembar Kerja (LK), selanjutnya guru mendemonstrasikan tahapan pengoperasian perangkat peralatan GMAW, guru mendemonstrasikan Praktek pengelasan GMAW kemudian Siswa melaksanakan Praktek Pengelasan GMAW sesuai jobsheet. Agar hasil dari praktek Siswa lebih dipahami dan dimengerti oleh Siswa maka langkah terakhir adalah Siswa mengerjakan “Laporan Praktek” (LAPRAK).
Laporan Praktek merupakan dokumen tertulis Siswa yang memuat tentang Standar Operasional Prosedur Praktikum sesuai job sheet yang dikerjakan serta berisi hasil kerja masing – masing Siswa dalam melaksanakan Praktek pembelajaran. Sebagai contoh yang sudah kami susun laporan praktek terdiri seperti dibawah ini:
- Judul Praktikum. Siswa dibimbing guru dalam menentukan judul Praktek
- Tujuan Praktek. Siswa dibimbing guru dalam menentukan tujuan Praktek
- Bahan dan Alat Praktek yang digunakan. Siswa menuliskan Alat Utama Praktek, peralatan Bantu dan spesifikasi bahan dan consumable yang dibutuhkan selama mengelas.
- Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Siswa dibimbing Guru menyusun Prosedur dan Alat Pelindung Diri yang dipergunakan selama Praktek
- Gambar Kerja. Siswa menggambar job praktek yang telah dilaksanakan sesuai aturan gambar teknik mesin
- Langkah-Langkah pengerjaan. Siswa menuliskan ulang langkah – langkah yang sudah dilaksanakan dalam praktek pengelasan.
- Lembar Pengamatan Proses. Siswa menuliskan hasil pengamatan selama proses praktek pengelasan sesuai hasil inspection dari guru, memuat standar operasional prosedur dan WPS (Welding Prosedure Spesification).
- Lembar Penilaian Hasil. Siswa menuliskan hasil pemeriksaan pengelasan sesuai hasil visual inspection dari guru, memuat cacat pengelasan yang timbul beserta hasil pengukuran pengelasan menggunakan welding gauge.
- Siswa menyimpulkan kegiatan praktek dan membuat evaluasi diri dari hasil Praktek Pengelasan.
Semoga dengan rutin menyusun Laporan Praktek selain menguatkan pemahaman Siswa terhadap Praktek Pengelasan juga akan membentuk softskill Siswa untuk berfikir secara runtut dan ilmiah.
“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”
Penulis: Muhammad Yunan Setiyawan, S.Pd., Guru Mapel Produktif TP
Editor: Tim Humas
Komentar Pengunjung