Ramadhan Moment Spesial Membentuk Karakter Siswa

Momentum Ramadhan seperti sekarang ini dapat menjadi sebuah agenda penting semua sekolah untuk melakukan pembinaan karakter para siswanya. Pemulihan masa pandemi COVID-19 sangat diperlukan untuk menghadirkan kembali semangat dan suasana pembelajaran yang ideal. Melalui program yang tersusun dan terencana rapi, siswa diharapkan dapat mengingat dan bersedia kembali kepada jati dirinya yang suci dan luhur dengan hadirnya kembali nilai-nilai kemanusian, idealisme dan semangat meraih cita-cita/harapan masa depan. Ketika nilai fitrah manusia tersebut muncul kembali, maka nilai persamaan, optimisme dan solidaritas akan mewarnai kegiatan sehari-hari siswa, dan memperoleh nilai yang sangat mulia pada pembentukan karakternya.

Program kegiatan Ramadhan yang disusun baik dan sesuai kondisi dan kebutuhan juga akan berpengaruh terhadap karakter siswa seperti kejujuran, kesalehan, pengendalian diri dan disiplin mereka dalam kegiatan proses belajar mengajar maupun dalam kehidupan sehari-hari. Sesuatu hal yang perlu dikondisikan kembali di masa- masa sekarang. Menjalin kerjasama dengan seluruh elemen sekolah, masyarakat dan mitra kerja adalah suatu keniscayaan untuk keberhasilan program mulia ini.

Biasanya nama yang dipilh dalam kegiatan selama bulan Ramadhan adalah Pesantren kilat ataupun Pesantren Ramadhan. Istilah Pesantren Ramadhan sering dipergunakan karena berisi suatu kegiatan yang sangat positif untuk dilakukan dalam rangka membentuk karakter islami pada siswa selama berada di sekolah atau madrasah. Melalui kegiatan pesantren ramadhan dapat pula membina akhlakul karimah diantara para siswa serta memberikan wawasan agama islam sejak dini kepada siswa untuk membentengi akhlak dan moralnya agar tidak terpengaruh pada budaya global yang negatif.

Beberapa kegiatan Ramadhan yang dilakukan di setiap sekolah di bulan suci Ramadhan termasuk yang dilaksanakan di SMAN 1 Tengaran Kab. Semarang adalah :

Pertama, Tadarus Al Qur’an, bulan Ramadhan yang suci dan penuh berkah ini memang menjadi bulan istimewa karena pertama kali diturunkannya wahyu dari Allah SWT kepada nabi terkasih Muhammad SAW tanggal 17 Ramadhan atau yang dikenal dengan Nuzulul Qur’an. Surat Al Alaq ayat 1–5 menjadi dasar motivasi siswa untuk kembali mau membaca, menelaah, mengkaji ilmu. Teknik tata cara tadarus Al Qur’an bisa secara berkelompok, secara individu/mandiri ataupun disimak satu persatu oleh pendamping. Teknik tadarus Al Qur’an secara individu memberi peluang kesempatan siswa membaca ayat – ayat suci sesuai kemampuan baca mereka, diharapkan membawa dampak langsung secara khusus dan bersifat personal.

Kedua, Kajian Keislaman Intensif, bentuk kegiatan ini menjadi ajang tukar pikiran dan sarana silaturahim bagi para siswa agar bisa mengakrabkan diri satu sama lain. Mereka bisa bertanya, berdiskusi dan menyampaikan pandangan terhadap permaslahan yang ada di sekitar siswa. Keberadaan seorang pembimbing Kerohanian atau mentor akan sangat berpengaruh terhadap kelancaran program ini karena bisa mencari solusi setiap permasalahan dan sumber rujukan dalam berdiskusi. Tema kajian bisa disusun dari awal agar para siswa peserta kajian keislaman ini tertarik dan mempersiapkan bahan diskusi sejak awal.

Ketiga, Pembacaan Asmaul Husna, di bulan Ramadhan para siswa juga diperkenalkan dengan bait Asmaul Husna yaitu suatu nadhom yang menyebutkan 99 nama baik Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang agar siswa menjadi dekat kepada tuhannya. Cara melaksanakan program kegiatan ini dapat dilakukan per kelas atau dipandu melalui sentral informasi sekolah agar bisa berjalan tertib dan khidmat. Lebih baik lagi juga ada penjelasan makna dari Asmaul Husna sehingga siswa dalam melakukan doa terbaiknya bisa mengawali dengan menyebut nama nama baik Allah SWT.

Keempat, Pelatihan Training Motivasi Aktifis, program ini lebih menyentuh aspek kepekaan dan kepedulian para siswa yang aktif dalam kegiatan sekolah. Mereka adalah para pengurus organisasi sekolah seperti OSIS, MPK, Paskibra, PMR, Pramuka dan Pecinta Alam. Perlu diadakan program khusus untuk para aktifis sekolah ini agar ada koordinasi dan keterbukaan komunikasi dalam melaksanakan program kerja per unit organisasi sekolah. Kegiatan Training Motivasi Aktifis ini dapat dilakukan dengan menghadirkan para pelatih/trainer juga alumni terpilih agar mereka mendapat suntikan semangat baru untuk selalu aktif di organisasi sekolah.

Kelima, Pembagian Takjil atau Menu Berbuka Puasa, kegiatan berbagi takjil ini adalah upaya sekolah dalam mengasah kepekaan sosial siswa terhadap lingkungan sekitar. Masih banyak orang-orang di sekitar mereka yang perlu dibantu, disapa dan diajak berkomunikasi. Para siswa juga mendapatkan pembelajaran langsung dari lingkungan sekitar tentang arti toleransi, kepedulian dan tanggungjawab bersama karena mereka bisa melihat dan merasakan secara langsung kondisi masyarakat terutama yang terdampak pandemi COVID-19 selama 2 tahun ini.

Penanaman karakter siswa perlu terus diupayakan dengan berbagai strategi cara dan pemanfaatan momentum agar akhlak perilaku siswa secara terus menerus dan berkesinambungan bisa terwujud secara bertahap dalam kehidupan mereka saat berada di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat maupun hidup berbangsa dan bernegara.

Penulis : Muhammad Rohib Hirzi, S.Pd.
Guru PPKn SMAN 1 Tengaran Kab. Semarang dan Ketua Asosiasi Guru PPKn Indonesia (AGPPKnI) Wilayah Provinsi Jawa Tengah.