Role Playing  Tingkatkan Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan adalah salah satu mata pelajaran yang harus dan penting dipelajari oleh siswa, karena Pendidikan kewarganegaraan dapat membuat siswa untuk memiliki rasa tanggung jawab, cinta tanah air, dan menciptakan rasa bangga terhadap bangsa dalam diri siswa serta dapat membentuk karakter yang baik pada diri siswa.

Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang mereka inginkan. Dengan adanya minat, seseorang dapat lebih senang dalam melaksanakan aktivitasnya. Misalnya, seorang siswa yang memiliki minat terhadap pembelajaran Pendidikan Kewarganegaan (PKn), maka siswa tersebut akan mengikuti pembelajaran PKn dengan baik dan sungguh-sungguh, agar dapat memperoleh hasil yang baik dan dapat menambah kecintaannya terhadap tanah air.

Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bagi anak SMK termasuk pelajaran yang kurang disukai. Peserta didik merasa Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan membosankan, antusias peserta didik kurang terlihat, hal demikian dapat diketahui dari kesungguhan mereka dalam mengikuti pembelajaran pendidikan kewarganegaraan. Sebagian siswa masih banyak yang tidak memperhatikan saat guru sedang menjelaskan dan teman yang sedang mempresentasikan hasil diskusi. Serta beberapa siswa ada yang sibuk berbincang-bincang pada saat diskusi berlangsung.

Rasa bosan dan jenuh siswa dikarenakan kurangnya inovasi guru dalam menggunakan metode pembelajaran di kelas, metode pembelajaran yang digunakan guru di kelas cenderung monoton, guru hanya menggunakan metode ceramah dan diskusi tanpa mencoba menggunakan metode yang lain. Padahal banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru sehingga dapat menarik minat siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, diantaranya adalah dengan menggunakan metode sosio drama, card short, poster session, bahkan dengan melakukan study tour atau mengunjungi tempat-tempat yang berhubungan dengan materi pembelajaran seperti kantor-kantor pemerintahan, musium dan lain sebagainya. Jadi kesimpulannya, faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan antara lain metode dan media yang digunakan oleh guru yang membuat siswa semakin senang dan bersemangat pada saat mengikuti pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Salah satu metode pembelajaran yang banyak dipakai dan disukai oleh anak-anak adalah role playing. Metode  ini mampu membentuk karakter sekaligus bisa menjadi sarana yang sangat efektif untuk mengasah kreativitas serta guna membangun rasa percaya diri pada anak. Sandra de Young dalam Nursalam dan efendi (2008) menyatakan bahwa metode role playing atau dikenal dengan bermain peran merupakan salah satu bentuk drama. Dalam metode ini, siswa diminta untuk bermain suatu drama, secara spontan untuk memperagakan peran-perannya dalam berinteraksi. Peran yang dilakukan berhubungan dengan masalah maupun tantangan dan hubungannya dengan manusia.

Dalam pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan role playing dapat diterapakan dalam materi perumusan Pancasila pada saat sidang BPUPKI. Sebagai contoh ada yang berperan sebagai Soekarno, Soepomo, Moh. Yamin yang seolah-olah sedang mempresentasikan rumusan dasar negara dalam sidang BPUPKI. Masing-masing menyampaikan lima usulan rumusan dasar negara, dan diakhir sidang yang berperan sebagai Soekarno memberikan pidato yang kemudian memberikan nama dasar negara Indonesia adalah “Pancasila”. Ketika peristiwa bersejarah tersebut seperti diulang kembali, maka anak-anak akan lebih antusias dalam pembelajaran. Hal tersebut akan meningkatkan minat dalam pembelajaran terutama Pendidikan Kewarganegaraan, anak-anak bersemangat menghafalkan materi dengan perannya masing-masing dan yang menjadi penonton pun bisa dilibatkan sebagai anggota sidang, mereka pun memiliki peran menyimak dan bertepuk tangan ketika sidang berakhir. Dengan begitu pembelajaran terasa lebih hidup di kelas dan tidak monoton hanya dengan metode ceramah dan diskusi, siswa semakin senang dan bersemangat pada saat mengikuti pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).

Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia. nilai luhur dan moral ini diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan siswa sehari- hari baik sebagai individu maupun anggota kelompok dan mahluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang merupakan usaha untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antar warganegara dengan negara serta pendidikan pendahuluan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara. Dengan pendidikan Kewarganegaraan mampu membina dan mengembangkan anak didik agar menjadi warga negara yang baik (good citizen).

Penulis : Siti Aminah, S.Pd, Guru PPKn SMKN H Moenadi Ungaran