Semangat Belajar di Tengah Pandemi
Sudah terbiasa dengan pembelajaran tatap muka di kelas, akan terasa sulit jika pembelajaran tidak dilaksanakan secara langsung, karena tidak adanya interaksi dalam proses pembelajaran antara Guru dengan Siswa.Kondisi tersebut dialami oleh Penulis ketika suatu saat terpapar covid-19 selama 10 hari, dan terpaksa menjalani isolasi di rumah sakit. Merasa sedih, takut, dan sendiri, karena harus jauh dari keluarga dan tidak bisa melaksanakan tugas mengajar.

Di dalam kesenderian tersebut, mulai muncul rasa optimis dan semangat karena adanya dukungan dari keluarga, saudara terdekat, serta rekan-rekan sejawat yang motivasi saya untuk segera sehat dan dapat beraktivitas kembali.

Bahkan, untuk melaksanakan pembelajaran pun masih dapat dilaksanakan dengan media pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara online. Oleh karena sebelumnya, seluruh Guru SMK Negeri 10 Semarang telah difasilitasi, dibekali, dan dilatih untuk belajar salah satu platform media belajar online, yaitu Google Classroom, maka bekal ilmu yang saya dapatkan tersebut sangat berguna untuk kondisi yang saat itu Penulis alami.

Google Classroom, merupakan salah satu media pembelajaran online yang sangat mudah sangat mudah diterapkan oleh Guru dan diikuti oleh Siswa. Sehingga, meskipun dalam situasi pandemic dan tidak adanya pembelajaran tatap muka langsung, proses pembelajaran masih bisa berlangsung meskipun tetap ada kendala dan hambatan. Tetapi dengan semangat mengajar yang tinggi, Penulis bisa memotivasi Siswa untuk terus belajar.

Dengan menggunakan Google Classroom, ada beberapa manfaat yang Penulis peroleh, yaitu: (1) Guru dan Siswa dapat mengikuti perkembangan teknologi; (2) akses mudah dan praktis; (3) pembelajaran yang lebih efisien; (4) melatih kemandirian Siswa; (5) bpembelajaran bisa dilaksanakan kapan pun dan dimanapun; dan (6) praktis untuk bertukar pikiran.

Adapun kelebihan menggunakan Google Classroom untuk belajar daring adalah: (1) terintegritas dengan layanan google for education lainnya; (2) seluruh pembelajaran terpusat pada satu platform; (3) mendukung kolaborasi secara efisien; (4) menghemat waktu, tenaga, dan penggunaan kertas; dan (5) Siswa lebih cepat mendapatkan feedback dari Guru Pengampu.

Dengan banyak belajar strategi dalam proses pembelajaran, bagi Guru mengajar bukan sekedar kewajiban tugas, tetapi sudah menjadi semangat dari sebuah pelayanan pendidikan kepada Siswa yang didukung dengan kompetensi unggul yang dimiliki oleh Guru.

SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia.

Penulis: Dra.Warni, Guru Mapel Bahasa Indonesia