Siswa Berprestasi Pada Era Revolusi Industri 4.0

Sebagai Siswa di sekolah tentu menjadi suatu kebanggaan jika mendapat sebutan “Siswa berprestasi”. Namun masih sedikit yang mengerti makna dari sebutan tersebut sehingga beberapa Siswa menganggap menjadi Siswa berprestasi adalah hal yang sulit di raih atau hanya angan semata.

Prestasi Siswa semakin dikualifikasikan tidak semata-mata berdasarkan akademik kinerja, tetapi pada kesehatan mental dan kesejahteraan secara keseluruhan pada tingkat yang lebih manusiawi. Menurut Education Evolving (2021), Siswa berprestasi didefinisikan melalui tiga tingkatan yaitu: pribadi, sosial, dan ekonomi.

  1. Pribadi: Siswa berprestasi dipersiapkan untuk menjalani kehidupan di mana mereka puas dan dipenuhi dengan rasa sejahtera. Mereka percaya pada diri mereka sendiri dan merasa bergairah tentang karir dan panggilan yang mereka cita-citakan.
  2. Sosial: Siswa berprestasi dipersiapkan untuk menjadi anggota masyarakat yang berkontribusi. Mereka secara kolektif membentuk pemilih yang terinformasi, menegakkan inti negara kita nilai-nilai kebebasan, keadilan, dan kesetaraan. Mereka menunjukkan rasa hormat dan toleransi terhadap orang lain, membela mereka yang rentan, dan menolak kekerasan dan kejahatan.
  3. Ekonomis: Siswa berprestasi memiliki keterampilan untuk menopang diri secara finansial, karir yang layak, dan untuk berkontribusi pada ekonomi nasional yang berkembang yang ditandai dengan: tingkat inovasi dan kewirausahaan yang tinggi.

Jika sudah mengetahui definisi dari Siswa berprestasi seperti yang tertulis di atas, tentunya bukan menjadi hal yang sulit untuk menjadi “Siswa berprestasi”. Siswa dapat memilih tingkat prestasi yang diinginkan atau bahkan dapat memilih seluruh tingkatan. 

“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”

Penulis: Thomas Gotama Widyastara, S.S.T.Pel, ANT-II., Guru Produktif NKN

Editor: Tim Humas