Strategi Konflik Kognitif dan Peta Konsep Tingkatkan Hasil Belajar Listrik Dinamis

Konsep listrik dinamis menjadi dasar dalam teknologi elektronika dalam kehidupan sehari-hari, misalnya perangkat komputer, instalasi listrik di rumah tangga serta perkembangan teknologi lainnya yang berhubungan dengan listrik. Oleh karena itu materi pelajaran listrik dinamis menjadi materi esensial yang harus dipahami siswa untuk menghadapi perkembangan teknologi di kemudian hari. Namun kenyataannya masih ada sebanyak 40% siswa kelas XII MIPA 1 SMAN 1 Semarang belum mencapai KKM dalam pokok bahasan materi listrik dinamis. Faktor penyebabnya dikarenakan siswa belum aktif dalam pembelajaran.

Selain itu juga pada materi listrik dinamis terdapat banyak besaran fisika bersifat abstrak seperti elektron mengalir dalam kawat yang tidak dapat terlihat dan teori yang rumit tentang persamaan dan arah arus listrik dalam rangkaian majemuk menjadikan siswa kurang aktif, kurang minat, kurang bermakna dalam belajar sehingga perlu adanya strategi pembelajaran yang tepat agar siswa dapat aktif dalam proses belajar dan belajar menjadi bermakna. Salah satu strategi pembelajaran agar siswa aktif dan bermakna dalam pembelajaran listrik dinamis yaitu penerapan strategi konflik kognitif dan peta konsep.

Menurut Teori konstruktivisme Piaget (Gredler 1991:311) ketika pengetahuan seseorang bertambah maka akan terjadi keseimbangan kognitif yang lebih tinggi melalui asimilasi dan akomodasi. Didalam asimilasi terjadi kontak atau konflik kognitif yang efektif antara konsep lama dengan kenyataan baru. Dari suasana konflik tersebut guru berusaha memasukan konsep-konsep fisika yang sesungguhnya, sedangkan untuk menunjang teknik konflik kognitif ini siswa diajarkan membuat suatu peta konsep. Peta konsep dapat membantu siswa dan guru dalam meningkatkan pemahaman dari suatu konsep sehingga pembelajaran lebih bermakna dan siswa dapat belajar lebih baik (Dahar. 1998:133).

Suparno (2007:15) menyatakan bahwa pengetahuan yang sudah dipunyai guru fisika tidak dapat begitu saja dipindahkan ke dalam otak siswa, namun dikonstruksi sendiri oleh siswa. Guru berperan penting untuk memberi kesempatan pada siswa agar mereka mengkonstruksi sendiri pengetahuan yang dipelajari melalui proses asimilasi dan akomodasi serta aktivitas siswa dalam belajar.

Keberhasilan penerapan strategi konflik kognitif telah banyak diteliti, diantaranya oleh Sugiyanta (2008) tentang tentang pengaruh pendekatan konflik kognitif dalam pembelajaran  Fisika terhadap hasil belajar siswa dan lingkungan belajar di kelas. Başer (2006) dengan judul Fostering Conceptual Change By Cognitive Conflict Based Instruction on Student Understanding of Heat dan Temperature Concepts meneliti tentang efektivitas strategi konflik kognitif dibandingkan dengan strategi konvensioanl pada pokok bahasan suhu dan panas. Kang et al. (2010) dengan judul Cognitive conflict and situational interest as factors influencing conceptual change meneliti tentang pengaruh konflik kognitif dan kondisi terhadap perubahan konsep.

Berdasarkan keberhasilan penelitian tersebut  maka strategi pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar dan membuat siswa berpikir aktif. Keaktifan kognitif siswa yang sungguh-sungguh akan mempengaruhi keberhasilan dalam proses belajar mereka. Menurut Fosnot dalam Suparno (2007:13) bahwa belajar yang sungguh-sungguh akan terjadi bila siswa mengadakan refleksi, pemecahan konflik pengertian, dan selalu memperbaharui tingkat pemikiran yang tidak lengkap.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi konflik kognitif dan peta konsep dalam pembelajaran listrik dinamis dapat meningkatan hasil belajar siswa kelas XII MIPA 1 SMAN 1 Semarang dengan presentase ketuntasan KKM diatas 85 %. Besarnya pengaruh aktivitas siswa terhadap prestasi belajar disebabkan dalam strategi konflik kognitif menuntut siswa aktif untuk menemukan solusi dari konflik kognitif. Sedangkan berdasarkan analisis evaluasi peta konsep,  level pemahaman konsep listrik dinamis  siswa dengan katagori amat baik.

Supliyadi, Guru Fisika SMAN 1 Semarang