SMK Marsudirini St.Fransiskus Mempererat Kemitraan Dengan Memberi Pelatihan Bagi Guru Dan Siswa SMP Mitra

Dalam rangka meningkatkan kerjasama dengan SMP – SMP mitra, SMK Marsudirini St.Fransiskus, Semarang menanggapi program peningkatan kompensi bagi guru – guru SMP Kanisius Raden Patah yang beralamat di Jalan Raden Patah 163, Mlatibaru, Kec. Semarang Timur, Kota Semarang, Jawa Tengah. Bertempat di laboratorium Komputer, sebanyak 14 guru SMP Kanisius Raden Patah mengikuti workshop  pembuatan media pembelajaran interaktif pada hari Jumat(18 /2/ 2022).

Kegiatan workshop pembuatan media pembelajaran ini dilaksanakan  sesuai dengan program sekolah untuk meningkatkan layanan pembelajaran jarak jauh yang lebih vareatif dan menarik bagi peserta didik. Kepala SMP K. Raden Patah Fr. Ika Purbiantari ,S.Pd menyampaikan kerjasama yang sudah terjalin selama ini, ditingkatkan dengan mempercayakan kegiatan Ekstrakurikuler Komputer dan Workshop Pembuatan Media Pembelajaran kepada Bapak/Ibu Guru SMK Marsudirini St.Fransiskus Semarang sebagai Narasumber. Kegiatan Ekstrakurikuler Komputer akan dilaksanakan setiap hari Sabtu jam 09.00 – 11.00 WIB, sedangkan kegiatan worskshop pembuatan Media Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan.

Empat guru hadir sebagai fasiliotator dalam workshop pembuatan media pembelajaran dari SMK St.Fransiskus adalah Dewi Tri Murniningsih,S.Kom, Matheus Rahwantyo,S.Pd, Agung Dewantoro, S.Pd, dan Skolastika Intani, S.Pd.  Dalam pengantarnya Ibu Dewi menyampaikan “Bapak/Ibu pada sesi ini kita akan belajar bersama pembuatan Videocsribe sparkol,   yaitu program aplikasi yang digunakan untuk membuat presentasi video dengan animasi tangan bergerak pada sebuah papan. Fitur yang dimiliki aplikasi sparkol videoscribe antara lain memiliki ribuan gambar yang dapat dipilih, dapat memasukkan musik sebagai backsound dari sparkol maupun musik pilihan sendiri, dapat mengatur durasi video yang diinginkan, dan  dapat dipublish.” jelasnya. Agar pembuatan  Videocsribe sparkol memuat materi yang runtut dan urut, dan cepat langkah awal yang harus dilakukan adalah membuat  storyline atau storyboard yaitu  narasi atau alur cerita dari video yang dibuat, penjelasan Dewi selanjutnya.

Kegiatan workshop ini diikuti dengan antusias Bapak/Ibu guru SMP K Raden Patah. Dalam sesi tanya jawab Sukristiyono,S.Pd menanyakan: “Bagaimana cara membuat video baru tanpa di render, misalkan belum selesai apakah masih bisa dilanjutkan tanpa dirender terlebih dahulu?” Begitu pula pertanyaan Ibu Yuli yang menanyakan cara mengulang sound di sparkol. Pertanyaan – pertanyaan itu dijawab dengan jelas oleh Agung Dewantoro.

Bapak/Ibu guru SMP K Raden Patah menyampaikan terimakasih kepada Tim dari SMK St.Fransiskus Semarang yang telah mendampingi pembuatan media pembelajaran ini. Salah satu perwakilan peserta Febriani, S.Pd  menyampaikan kesan pelatihan ini cukup menarik, pemateri sangat jelas dalam memberi materi, bisa menjadi referensi untuk pembuatan media pembelajaran. Begitu pula peserta lain menyampaiakn “menarik, penyampaiannya tidak terlalu cepat jadi mudah menangkap dan mudah dimengerti, materi bagus untuk pembelajaran.”kesan Didik.

Pada sesi penutup Fr. Ika Purbiantari ,S.Pd, selaku Kepala sekolah menyampaikan terimakasih dari Tim SMK St.Fransiskus yang telah mendampingi pelatihan ini dengan sabar. Beliau berharap Jumat minggu depan bisa dilanjutkan pembuatan media pembelajaran dengan aplikasi yang lain.

(Penulis : Skolastika Intani, S.Pd., Fasilitator Workshop dari SMK St.Fransiskus Semarang)