SUARA UNTUK PERUBAHAN OSIS SMKN 11 SEMARANG KULTUR DEMOKRASI MENYENANGKAN

SMK Negeri 11 Semarang merupakan sekolah penggerak Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM), menerapkan Kultur Sekolah Menyenangkan berbasis A Whole School Approach. Basis tersebut terdiri dari 4 (empat) area yakni pertama, Lingkungan Belajar Positif, kedua Keterhubungan Sekolah (anak, orangtua, masyarakat), ketiga Pembelajaran Penalaran dan Kesadaran, terakhir Pengembangan Personal & Interpersonal.

Salah satu Positive Learning Environment adalah Culture atau Budaya Kelas atau Sekolah, dipengaruhi oleh kualitas kebiasaan sekolah seperti hak, tanggung jawab, aturan, kesepakatan, konsekuensi dan segala proses di sekolah. Siswa perlu mengetahui batasan dalam berperilaku dan ekspektasi guru, begitu pula guru maupun sekolah perlu mengetahui ekspektasi siswa terhadap tempat belajarnya. Sekolah merupakan tempat memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar banyak hal baru, seperti kemampuan leadership dan membantu siswa untuk mengembangkan rencana karirnya di masa depan karena telah terpapar pengalaman-pengalaman nyata di lapangan. (Hughes, 2001)

Berdasarkan Fullan (2007), culture Sekolah merupakan pedoman keyakinan dan nilai-nilai yang dipakai di sekolah untuk mengarahkan semua sikap, perilaku, dan nilai-nilai yang diharapkan. Culture biasanya dimulai dari lingkungan dan praktik kelas yang akan membentuk budaya sekolah dan learning outcome (karakter, pengalaman, pengetahuan). Dalam mentransfer budaya membutuhkan proses belajar serta bagaimana manusia berinteraksi dengan lingkungan dan situasi yang ditemui. Maka pengalaman belajar menjadi signifikan untuk lebih diperhatikan dalam rangka menciptakan kebudayaan yang akan diteruskan ke generasi berikutnya. Salah satu culture (budaya) yang dibangun SMKN 11 Semarang untuk memberikan wadah bagi peserta didik mengembangkan kemampuan leadership-nya adalah Debat dan Pemilihan Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMKN 11 Semarang. Kegiatan ini menjadi agenda rutin setiap tahun yang diselenggarakan oleh pengurus OSIS.

Pada Jumat, 22 Juli 2022, SMKN 11 Semarang menyelenggarakan Debat dan Pemilihan Ketua OSIS tahun pelajaran 2022/2023 yang diikuti oleh 4 (empat) siswa sebagai kandidat yang telah lolos di tahapan seleksi sebelumnya. Seleksi awal dilaksanakan secara terbuka untuk semua siswa kelas X (sepuluh) tahun pelajaran 2021/2022. Seleksi awal tersebut diumumkan melalui poster yang diunggah di media sosial. Sampai akhir batas waktu pendaftaran, terdata 80 (delapan puluh) siswa mendaftar. Siswa-siswa tersebut mengikuti serangkaian seleksi, antara lain yang pertama Peraturan Baris Berbaris (PBB) untuk mengukur kemampuan di bidang baris berbaris dan dilaksanakan pada tanggal 21 September 2021. Seleksi kedua yakni tes tertulis, seleksi ini untuk mengukur pemahaman tentang lingkungan sekolah dan OSIS, diselenggarakan tanggal 20 November 2021. Seleksi ketiga yaitu Fun Game berisikan permainan yang dapat mengukur daya juang, kekompakan, kerja sama, kejujuran, dan lain-lain, diselenggarakan pada 14 sampai dengan 15 Januari 2022. Seleksi selanjutnya ialah Pidato, setiap peserta mendapat 1 (satu) tema untuk diorasikan dan diselenggarakan pada tanggal 10 sampai dengan 11 Februari 2022. Seleksi kelima yaitu wawancara dengan guru yang diselenggarakan pada tanggal 24 Februari 2022. Dari 80 (delapan puluh) peserta, tersisa 4 (empat) kandidat yang sampai ke tahap Debat dan Pemilihan Ketua OSIS 2022/2023. Mereka adalah Azzahra Maulida Putri D. dari kelas XI AN4, Silfi Saskia Wardani kelas XI DG2, Aditya Arya Yudha P. kelas XI PD3, serta Hanggayuh Restu Gusti kelas XI PD3.

Pemilihan ketua OSIS ini dilaksanakan dengan cara voting, diawali dengan acara Debat Kandidat dengan panelis guru. Aantara lain Antonius Bowo Wasono, S.IP., S.Pd., M.A., Ketua Kompetensi Keahlian Desain Grafika; Guntur Dharmawan, S.Pd., Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum; Fatchur Rahman, S.Pd., Pembina OSIS dan Dyah Nugrahaning Respati, S.Psi., selaku Guru BK.

Masing-masing kandidat memaparkan Visi dan Misi. Berikut merupakan Visi dan Misinya:

  • Azzahra Maulida Putri D.

Visi: Mewujudkan sekolah yang memiliki kesadaran diri tinggi, disiplin, bertanggung jawab, kompak dan kreatif dalam mewujudkan sekolah yang bersinergi dan berprestasi.

Misi: Merangkul seluruh ekstrakurikuler di SMKN 11 Semarang; Mewujudkan sekolah yang nyaman; Mengadakan kegiatan yang positif; Mengunjungi Panti Asuhan Bersama perwakilan setiap ekstrakurikuler.

  • Silfi Saskia Wardani

Visi: Menjadikan OSIS SMKN 11 Semarang menjadi satu organisasi yang berkwalitas tinggi, sekaligus mengharumkan nama baik SMKN 11 Semarang di dalam dan di luar sekolah.

Misi: Tegas, sigap, dan tanggap dalam menyelesaikan persoalan; Menggali potensi pengurus OSIS agar kegiatan yang diadakan dapat dikendalikan dengan baik sesuai dengan kemampuan masing-masing; Meningkatkan kedisiplinan siswa di dalam berbagai kegiatan; Menegaskan kembali peraturan berkarakter yang melenceng, salah satunya seperti cara berpakaian.

  • Aditya Arya Yudha P.

Visi: Menjadikan peserta didik SMKN 11 Semarang memiliki rasa berbudi pekerti luhur, berwawasan luas, bertanggung jawab serta aktif, berinisiatif, inovatif dan kreatif.

Misi: Memaksimalkan daya kerja OSIS untuk lebih unggul dalam bekerjasama dengan warga sekolah; Membantu sekolah untuk melakukan GSM (Gerakan Sekolah Menyenangkan) dan Merdeka Belajar kepada seluruh warga sekolah; Mengembangkan bakat minat siswa siswi SMKN 11 Semarang untuk memiliki kreasi, inovasi, dan prestasi; Menjadikan OSIS sebagai organisasi yang mampu bekerja dengan efektif, produktif, dan berlandaskan 4 dasar yaitu: jujur, amanah, disiplin, adil serta dilandasi dengan iman dan taqwa.

  • Hanggayuh Restu Gusti

Visi: Menjadikan OSIS SMKN 11 Semarang sebagai organisasi yang dapat menampung aspirasi seluruh elemen sekolah dan mewujudkannya demi kemajuan dan kesejahteraan sekolah.

Misi: Membangun keeratan antar OSIS dengan seluruh elemen sekolah agar kompak dalam memajukan sekolah; Meningkatkan kinerja pengurus OSIS supaya dapat memaksimalkan amanah yang diberikan kepada organisasi OSIS; Menjadikan pengurus OSIS mempunyai komitmen tinggi terhadap organisasinya; Memperbanyak pelaksanaan kegiatan bersifat positif yang dapat berdampak untuk memajukan sekolah.

Para kandidat juga membuat video paparan visi dan misi yang diunggah di media sosial Instagram (IG) OSIS SMKN 11 Semarang, sebagai media kampanye mereka untuk mendapatkan dukungan suara pilihan sebanyak-banyaknya. Berikut link IGnya: Azzahra Maulida Putri D.  https://www.instagram.com/reel/CgPW66jBVbY/?igshid=MDJmNzVkMjY=; Silfi Saskia Wardani  https://www.instagram.com/reel/CgPVwYGBWCE/?igshid=MDJmNzVkMjY=; Aditya Arya Yudha P.  https://www.instagram.com/reel/CgPUjN0hPh7/?igshid=MDJmNzVkMjY=; Hanggayuh Restu Gusti  https://www.instagram.com/reel/CgPSyZ5hYVu/?igshid=MDJmNzVkMjY=

Hasil penghitungan suara menunjukkan perolehan suara terbanyak adalah Aditya Arya Yudha P. Penulis mengulik kepada 5 (lima) orang pengurus OSIS periode 2021/2022 “Apa kekuatan Aditya sehingga mendapatkan suara terbanyak. Berikut pendapat mereka:

Roy Ferdiansyah – Ketua OSIS: “Aditya sangat layak untuk mendapatkan posisi sebagai Ketua OSIS 2022/2023, karena di awal kegiatan, Aditya sudah memperlihatkan bakat dan kemampuannya dalam berorganisasi, bisa bekerja sama dalam merangkul temannya dan dapat beradaptasi di setiap kondisi lingkungan baru. Di setiap proses dia menghargai dan menikmati dengan ikhlas, sabar dan percaya bahwa dia bisa berkembang menjadi lebih baik untuk suatu tujuan yang terbaik.”

Rayinda Nayla – Wakil Ketua: “Saya menduga bahwa Aditya yang akan menjadi ketua OSIS selanjutnya. Hal ini dikarenakan Aditya memiliki jiwa tanggung jawab yang besar dan ketika bekerja sama dengan OSIS angkatan 31 dia sangat helpful. Aditya juga pintar dalam merangkul teman-temannya agar bekerja ketika event diadakan, ia memiliki jiwa kepemimpinan dari awal masuk OSIS.”

Dhifa – Sekbid. 5 (Bidang Pembinaan Demokrasi, Hak Asasi Manusia, Pendidikan Politik dan Lingkungan Hidup) sekaligus Ketua Panitia Pemilihan Ketua OSIS 2022/2023: “Saya bangga dan senang dengan terpilihnya Aditya sebagai Ketua OSIS 2022/2023. Semoga Aditya bisa menjaga amanah dan tanggung jawab menjadi ketua.”

Devrista – Sekbid. 6 (Bidang Tugas dan Program Kerja): “Menurut saya Aditya adalah orang yang ramah dan cara berbicaranya jelas. Aditya juga mampu menjadikan sekolah dan organisasi menjadi lebih baik untuk ke depannya.”

Angela – Sekbid. 1 ( Bidang Pembinaan Ketuhanan dan Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa): “Menurut saya Adit bisa merangkul semua anggota OSIS angkatan 32,bisa memajukan sekolah menjadi sekolah yang lebih baik dan menerapkan visi misi yang telah dibuat.”

Values yang didapatkan peserta didik dari Budaya Debat dan Pemilihan Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) adalah yang pertama yakni menemukan komunitasnya yaitu OSIS SMKN 11 Semarang. Kedua, mendapatkan penghargaan dari sekolah sesuai talenta, minat dan kebutuhannya yaitu sebagai leader. Terakhir yaitu terpenuhinya harapan dan kesempatan serta mendapatkan beragam cara sesuai aspirasi dan versi terbaik dari dirinya.

Hal tersebut sesuai dengan paparan yang disampaikan oleh Co-Founder Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) Novi Poespita Chandra di Simposium “Napas Pendidikan Masa Depan” yang diselenggarakan di Griya Persada Convention & Resort Kaliurang Yogyakarta pada tanggal 28 sampai dengan 30 Juni 2022, bahwa: Budaya Sekolah Menyenangkan memiliki prinsip: 1) Komunitas: Setiap warga sekolah merasa bahwa sekolah mendukung setiap aspirasi dan kebutuhan masing-masing anggota. Serta adanya identitas kebersamaan yang kuat yang menginspirasi warga sekolah untuk berkolaborasi Bersama; 2) Individual: Setiap individu di sekolah merasa dihargai sesuai talentanya, minatnya dan kebutuhannya. Mereka, sebagai individu didorong untuk mengenali diri, nilai-nilai dan aspirasinya, termasuk kecemasan dan ketakutan yang mereka miliki. 3) Kesempatan: Sekolah memberikan harapan dan kesempatan bagi seluruh warga sekolah. Sekolah menyadari adanya variasi talenta setiap anggota dan menyediakan beragam cara untuk memenuhi aspirasi warga sekolah dan setiap anggota dapat menjadi versi terbaik dari dirinya. Selain itu juga mendapatkan values dari Budaya Demokrasi yaitu mampu membangun penalaran dan kesadaran diri sehingga mampu menerapkan logika, mengidentifikasi asumsi dan motivasi dan justifikasi argumentasi.

Penulis        : Sujinarto, M.Pd., Guru SMKN 11 Semarang

Editor          : Nurul Rahmawati, M.Pd., Guru SMKN 1 Tuntang