Habis Manis Biji Jangan Dibuang

Peribahasa “habis manis sepah diuang” merupakan nasihat turun temurun yang bermakna bahwa setelah manis atau bermanfaat diperoleh maka biasanya yang belum berguna langsung dibuang atau tidak digunakan lagi. Saat kita mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran maka bagian sepah (kulit/biji/batang) biasanya jarang dimanfaatkan lagi untuk budi daya kelangsungan hidup tanaman tersebut. Kamis, 8 Juni 2023, keluarga besar SMAN 16 Semarang bersama-sama menikmati buah Pepaya Jinggo, Melon Madu dan Markisa Madu. Selesai bersantap, biji dari masing-masing buah tersebut kemudian ditanam dalam wadah pembibitan dengan memanfaatkan barang-barang bekas di sekolah. Gerakan ini merupakan pembiasaan warga sekolah sebagai bentuk dukungan kepada SMAN 16 Semarang yang kian gencar menggalakkan program Adiwiyata. Sekolah Adiwiyata diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2013. Disebutkan bahwa sekolah adiwiyata bisa berbentuk sekolah tingkat dasar, menengah pertama atau menengah atas dan sederajat, baik sekolah negeri yang dikelola pemerintah maupun swasta yang telah terakreditasi. Dengan adanya program Adiwiyata diharapkan seluruh warga sekolah dan masyarakat sekitar dapat menyadari bahwa lingkungan hijau adalah lingkungan yang sehat bagi tubuh sebagaimana tujuan didirikannya sekolah Adiwiyata adalah mewujudkan masyarakat sekolah peduli dan berbudaya lingkungan.

Kepala sekolah Ibu Sri Wahyuni, S.Pd., M.Pd. bersama Pengawas SMA Bapak S. Panca Mulyadi, S.Pd., M.Pd.,  Plt. Kasubag TU dan  jajaranya melaksanakan penanaman pohon buah yang selanjutnya akan diikuti seluruh anak didik, sehingga diharapkan tercipta lingkungan sekolah asri sebagai branding SMAN 16 Semarang sebagai Sekolah Hijau atau green school. “Mengusung tema Sayangi Bumi Kini dan Nanti, dengan menanam pohon sesungguhnya kita memberi harapan bumi agar lebih lestari, lebih langgeng dan tidak cepat rusak. Serta menjadi warga sekolah yang bertanggung jawab dalam menyelamatkan lingkungan hidup, ” pesan kepala sekolah SMAN 16 Semarang. Ibu Sri Wahyuni berkomitmen mewujudkan sekolah Adiwiyata dengan menciptakan tempat belajar yang lebih baik untuk meningkatkan mutu siswa, guru, wali murid, hingga masyarakat sekitar sekaligus melestarikan lingkungan hidup. Dalam membangun sekolah Adiwiyata ini kami berupaya ikut membantu melestarikan lingkungan hidup demi keberlangsungan generasi yang akan datang.

 

Penulis            : Tarjono, TAS Kesiswaan SMAN 16 Semarang

Editor              : Nurul Rahmawati, M.Pd., Guru SMKN 1 Tuntang