Pelatihan Manajemen Kepala Sekolah Angkatan 2 : Pengembangan Kewirausahaan

Pelatihan Manajemen Kepala Sekolah Angkatan 2 melanjutkan rangkaian acaranya pada hari Kamis, 9 September 2023. Dalam sesi kali ini, materi yang disampaikan adalah “Pengembangan Kewirausahaan Kepala Sekolah.” Sebagai narasumber, hadir Ibu Feti Marhayuni dan Ibu Dian Fajarwati dari Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Tengah.

Ibu Feti Marhayuni menyampaikan materi yang mendalam tentang peran penting Kepala Sekolah (KS) dalam kepemimpinan pengembangan sekolah. Ia menjelaskan beberapa aspek penting, di antaranya adalah pertama, kemampuan KS untuk memimpin program pengembangan sekolah dengan tujuan mengoptimalkan proses pembelajaran siswa dan mendukung kebutuhan masyarakat di sekitar sekolah yang relevan. Ini melibatkan evaluasi diri sekolah yang berbasis data dan bukti konkret, menentukan prioritas, merancang, dan melaksanakan program pengembangan sekolah yang memperhatikan kebutuhan siswa, ketersediaan sumber daya, serta visi dan misi sekolah.

Selanjutnya, KS juga diharapkan mampu menginisiasi program pengembangan sekolah dalam cakupan yang lebih terbatas, sebagai langkah awal untuk mengumpulkan bukti keberhasilan sebelum diterapkan secara lebih luas. Pendekatan inovatif diperlukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi program pengembangan sekolah. KS juga harus mampu mengorganisasi proses pengembangan sekolah dengan baik untuk memastikan peningkatan kualitas proses pembelajaran yang berdampak positif pada siswa. Ini semua bertujuan untuk mengaktualisasikan peran sekolah dalam mendukung kebutuhan masyarakat sekitar sekolah yang relevan.

Selain itu, peran KS juga melibatkan orang tua/wali siswa dan masyarakat dalam proses pengembangan sekolah. Ini melibatkan komunikasi efektif tentang pentingnya pengembangan sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran siswa kepada orang tua/wali siswa dan masyarakat. KS juga harus memberikan kesempatan bagi orang tua/wali siswa dan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam upaya pengembangan sekolah. Komunikasi mengenai dampak positif hasil pengembangan sekolah pada peningkatan kualitas belajar siswa juga menjadi bagian krusial dalam peran KS.

Dalam kelanjutan acara pelatihan, narasumber kedua, Ibu Dian Fajarwati, memberikan penjelasan yang mendalam mengenai tujuh modal atau aset utama yang menjadi kunci dalam pengembangan sekolah. Tujuh modal tersebut meliputi modal manusia, modal sosial, modal politik, modal agama/budaya, modal fisik, modal lingkungan, dan modal finansial. Penekanan pada pemahaman yang mendalam mengenai keberadaan dan manfaat dari ketujuh modal ini menjadi aspek penting dalam memahami cara-cara untuk memperkuat dan mengembangkan sekolah dan komunitas dengan berlandaskan pada aset yang ada.

 

Penulis : Nur Kholifah, Guru SMKN 10 Semarang