Efektifitas Belajar Daring dengan GSM

Surat Edaran no. 4 tahun 2020 dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Pelaksanaan Pendidikan di Masa Pandemi, menganjurkan seluruh kegiatan di institusi pendidikan harus dilaksanakan jarak jauh melalui daring. Institusi Pendidikan pun dituntut untuk memberikan inovasi untuk membentuk proses pembelajaran yang paling efektif ditengah keterbatasan sarana dan prasarana yang ada.

Metode yang paling sesuai untuk mengatasi kebosanan siswa belajar dirumah adalah Project Based Learning (PBL). Metode project based learning ini bisa dikatakan implikasi dari Surat Edaran Mendikbud no. 4 tahun 2020, yang memiliki tujuan utama memberikan pelatihan kepada pelajar untuk lebih  mandiri, berkolaborasi, gotong royong, dan empati dengan sesama.

Menurut Mendikbud, metode project based learning dapat dilakukan secara berkelompok di daerah zona kuning atau hijau, sedangkan untuk daerah zona orange dan merah dapat dilakukan secara individu dengan memperhatikan protokol kesehatan  ketat. Metode ini bisa membuat para siswa untuk memanfaatkan fasilitas yang ada di handphone dengan baik. Membuat konten dengan memanfaatkan lingkungan sekitar rumah tidak perlu datang ke sekolah ataupun ke rumah teman.

Dalam pembelajaran, guru dapat memulai dengan pemberian materi, menjelaskan secara garis besar materi yang disampaikan, kemudian memberikan penugasan dengan memanfaatkan media sosial yang ada misalnya Instagram, youtube, facebook, tiktok dll.

Penugasan individu dapat berupa poster dan video. Sedangkan pengumpulan tugas berupa link di media sosial siswa. Metode daring dengan penugasan individu sangatlah cocok diterapkan bagi pelajar yang berada pada kawasan zona merah. Dengan menggunakan metode full daring seperti ini, sistem pembelajaran yang disampaikan akan tetap berlangsung dan seluruh pelajar tetap berada di rumah masing-masing dalam keadaan aman.

Untuk meringankan beban tugas siswa, bisa melakukan kolaborasi antar mapel. Metode pembelajaran yang satu ini tidak hanya melibatkan satu mata pelajaran saja, namun juga mengaitkan dengan mata pelajaran lainnya. Dengan menerapkan metode ini, selain pelajar yang melakukan kerjasama dalam mengerjakan projek, guru juga diberi kesempatan untuk mengadakan team teaching dengan guru lainnya.

Kolaborasi antar mapel bisa diaplikasikan untuk seluruh pelajar yang berada di semua wilayah, karena metode ini akan diterapkan dengan sistem daring. Jadi pelaksanaan kolaborasi ini dinilai sangat aman bagi pelajar. Semoga tulisan diatas dapat memberikan suatu solusi metode untuk mengurangi kebosanan siswa belajar dirumah.

Penulis : Bambang Hermawan, guru SMK Negeri H Moenadi Ungaran