Setiap orang mempunyai cara sendiri dalam menhadapi kegagalan, ada yang tidak tahu caranya, ada yang cukup chill, tapi ada juga yang merasa tidak masalah dengan kegagalan. Tiga perspektif yang berebda ini ternyata memiliki hubungan yang erat dengan mindset yang dimiliki oleh tiga tipe orang tersebut. Ada sebuah penelitian membuktikan pandangan kita terhadap diri kita sendiri mempengaruhi bagaimana hidup kita. Hal yang perlu kita perhatikan dalam mengubah pola piker adalah fixed mindset vs growth mindset. Fixed mindset adalah orang yang percaya kalau kecerdaan, kemampuan dan kepribadian adalah suatu yang tidak bisa diubah. Sedangkan orang yang memiliki growth midset berpikir seballiknya. Tigal hal tersebut bisa dikembangkan melalui waktu dan usaha.
Sebagai salah satu contoh jika ada yang bilang “kamu bodoh” penilaian ini tidak bisa di jadikan patokan untuk memahami kemampuan seseorang apalagi potensi orang tersebut untuk sukses di masa depan. Pola pikir orang Fixed mindset merasa bahwa kesusksean hal yang sangat penting dan berate dia lebih hebat dari orang lain. Bahayanya adalah jika kita meras meras hebat ketika sukses, apa jadinya jika kita gagal? Dengan kata lain menyalahkan orang lain. Orang dengan growth mindset melihat dunia dengan cara yang berbeda. Mereka memiliki passion dan semnagat luar bisa dalam mengembangkan dirinya, meski hasilnya belum kelihatan. Mindset ini malah membuat seseorang menyukainya. Semakin besar tantangan, itu berarti kesempatan diri untuk berkembang. Apabila mereka tidak bisa mengembang potensi nya mereka malah kecewa. Growth mindset juga punya peran penting dalam perkembangam sebuah bakat.
Kedua mindset ketika gagal, ada perbedaan saat fixed mindset dan growth mindset menerima tantangan hidup. Bagi orang dengan fixed mindset mereka akan terluka dengan kegagalan. Karena kegagalan tersebut disebabkan kurangnya kemampuan, mereka pikir kemampuan tidak bisa dikembangkan. Oleh karena itu, mereka tidak akan mencobanya lagi. Sedangkan orang dengan growth mindset berpikir sebaliknya. Kegagalan pastinya menyakitka, tapi orang dengan growth mindset tidak berkecil hati, kegegalan merupakan sesuatu yang harus di hadapi dan diambil hikmah dan pelajarannaya.
Ketiga, mindest bisa dibentuk dan diubah. Cara kita berbicara dengan orang lain ternyata juga berpengaruh dalam pembentukan seseorang memiliki fixed mindset dan growth mindset. Jika kita memuji seseorang pintar, berbakat, kita sedang membentuk mereka untuk memiliki fixed mindset. Hal yang sama juga apabila kita berbicara seseorang bodoh, tidak berguna atau tidak bisa apa-apa, kita juga membentuk fixed mindset. Kita bisa mengatur cara bicara kita dan ingat untuk fokus pada kalimat yang mendukung growth mindset seperti, kamu telah berkerja dengan baik, coba kamu ceritakan bagaimana melakukannya?.
Kita tidak bicara soal outputnya, tetapi kita bicara tentang usahanya, kegigihannya, dan perkembangannya. Jika kita sekarang dalam kondisi fixed mindset tidak apa-apa. Tapi saat ini kita mulai melatih otot growth mindset dan percayaa bahawa semua bisa berubah. Pada dasarnya setiap orang lahir dengan rasa penasarannya yang tinggi dan kecintaan untuk terus belajar. Coba bayangkan seorang bayi yang selalu penasaran dan terus belajar, mulai dari merangkak, berjalan, hingga berlari. Kita perlu membangkitkan growth mindset yang dulu pernah kita miliki. Mindset akan menentukan bagaimna seseorang melihat dunia. Dimana mindset yang tepat dapat membantu kita dalam mengembangkan potensi dan meraih kesuksesan dalam hidup.
Penulis : Yunika Intan Wahyuningrum, S.Pd, Guru SMKN 1 Tuntang
Editor : Nurul Rahmawati, M.Pd, Guru SMKN 1 Tuntang
1 komentar
Delima Rosalia, Thursday, 30 Sep 2021
Artikelnya sangat bagus penjabaran penjelasannya sangat jelas dan lengkap dari membaca artikel diatas saya jadi tau perbedaan dari growth mindset dan fixed mindset,setiap orang bisa memiliki growth mindset apabila orang itu mau berusaha untuk berkembang, Terimakasih Artikelnya sangat membantu