Nasional(is)me Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda merupakan satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia. Pemuda merupakan pelopor perjuangan bangsa. Para pemuda mengambil peran yang besar dalam berjuang merebut Kemerdekaan RI dari tangan para penjajah. Contohnya, pada tahun 1945 Soekarno dan Mohammad Hatta yang kala itu masih muda menjadi proklamator kemerdekaan RI. Namun, seperti yang kita ketahui bersama perjuangan bangsa Indonesia sudah diperjuangkan jauh-jauh hari sebelum 17 Agustus 1945. Dipelopori oleh para pemuda, mereka bersatu memperjuangkan kemerdekaan RI. Terbentuknya Budi Utomo pada tahun 1908 menjadi tonggak sejarah perjuangan pemuda-pemuda Indonesia. Setelah itu muncul gerakan pemuda lainnya, meskipun saat itu masih diwarnai kesukuan. Mereka masih menganggap suku mereka lebih hebat daripada suku lainnya.

Kemudian muncullah organisasi Tri Koro Darmo dan Perhimpunan Indonesia, organisasi ini merupakan organisasi yang menyuarakan kemerdekaan di kalangan pemuda. Tri Koro Darmo artinya tiga tujuan mulia, meliputi sakti, budi dan bakti. Tujuan perkumpulan ini yaitu mencapai jawa raya dengan cara mengukuhkan rasa persatuan antar pemuda Jawa, Madura, Sunda, Bali, dan Lombok. Kemudian nama Tri Koro Darmo digantikan dengan nama Jong Java.Jong Java tidak melibatkan diri dalam masalah politik. Berkembangnya organisasi Jong Java ini telah mendorong munculnya organisasi pemuda diberbagai daerah. Adapun para pemuda perhimpunan pemuda yang lain seperti Jong Ambon, Jong Minahasa, Jong Celebes, Jong Islamieten Bond dan masih banyak lagi. Disamping gerakan-gerakan pemuda, juga terdapat organisasi wanita seperti Putri Indonesia, Aisijah, Wanita Sarekat Ambon dan Organisasi Wanita Taman Siswa.

Setelah dilakukannya berbagai persiapan kemudian diadakan Kongres Pemuda I. dalam kongres ini munculah kesadaran dan kesepahaman tentang perlunya bahasa persatuan. Kemudian puncaknya pada tanggal 27-28 Oktober 1928 dimana diadakan Kongres Pemuda II dan diikrarkan sebuah sumpah yang kemudian kita kenal dengan nama Sumpah Pemuda. Walaupun telah menghasilkan Sumpah Pemuda, para pemuda belum mampu menciptakan fusi wadah bagi para pemuda Indonesia. Walaupun demikian dengan tercetusnya Sumpah Pemuda itu telah memberikan bukti atas ketegasan konsepsi perjuangan bangsa Indonesiayang bersatu dan berdaulat. Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda ini merupakan salah satu tonggak sejarah bangsa Indonesia dalam mengawali kesadaran kebangsaan. Selain itu, ikrar sebagai satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa merupakan ikrar yang sangat monumental bagi perjalanan sejarah bangsa Indonesia hingga saat ini. Ikrar ini atau Sumpah Pemuda yang dibacakan di arena Kongres Pemuda II dan dihadiri oleh kaum muda lintas suku, agama, dan daerah, nantinya, 17 tahun kemudian, melahirkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, pada 17 Agustus 1945. Adapun, makna yang terkandung adalah bahwa peristiwa bersejarah itu mengajarkan nilai-nilai persatuan bangsa. Sumpah Pemuda membuktikan, perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia ternyata dapat disatukan sebagai perwujudan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “berbeda-beda tetapi tetap satu.” Persatuan yang diilhami oleh asas perjuangan Perhimpunan Indonesia ini sudah lama diperjuangkan oleh para pemuda.

Para pemuda dengan memahami sejarah panjang perjuangkan bangsa Indonesia telah melahirkan kesadaran yang mendalam tentang pentingnya persatuan. Semangat persatuan ini juga harus terus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya dengan menjunjung tinggi nilai toleransi. Sebagai generasi muda harus menghargai setiap perbedaan yang ada, termasuk perbedaan ras, agama, suku, adat, gender, hingga perbedaan pendapat. Dengan menerapkan toleransi, maka bangsa Indonesia akan hidup damai dan rukun meskipun berbeda-beda. Nilai berikutnya, adalah kemandirian, jati diri, kedaulatan atau penguatan nasionalisme. Secara tidak langsung dengan Sumpah Pemuda para pemuda telah meneguhkan pentingnya jati diri Indonesia, penguatan semangat kebangsaan atau nasionalisme. Hal ini tercantum dalam ikrar satu tanah air, satu bangsa, dan keikhlasan menjunjung satu bahasa yaitu bahasa Indonesia. Nilai-nilai Sumpah Pemuda memiliki hubungan dengan kita sebagai bangsa Indonesia. Nilai yang lain terkandung dalam Sumpah Pemuda yaitu nilai patriotisme, gotong-royong, musyawarah untuk mufakat, cinta tanah air, kekeluargaan, persatuan, kesatuan, kerukunan, kerja sama, cinta damai, serta tanggung jawab.

“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”

Penulis: Ayna Ayu Alkhairunisa, S.Pd., Guru PPL PPG Unnes Mapel Sejarah

Editor: Tim Humas