Project Sosial: Challenge Untuk Calon Ketua & Wakil OSIS SMKN 11 Semarang

Rabu, 15 Maret 2023, Octa Rizqi Putranta Wijaya melakukan tantangan atau challenge dari Pak Diyarko selaku waka kesiswaan SMK Negeri 11 Semarang yaitu melakukan projek sosial di masyarakat. “Saya bersama tetangga yang berusia sama dengan saya, melakukan projek bersih-bersih sampah dan saya juga ikut mengajak teman saya yang bersekolah di SMP Negeri 27 Semarang untuk ikut membantu bersih-bersih dan menyiram tanaman agar lingkungan di sekitar kita satu sama lain menjadi bersih serta nyaman. Bangga akan diri sendiri karena bisa ikut bersosialisasi dengan teman sebaya serta anak-anak di lingkungan masyarakat. Kami dapat saling mengenal, berbagi cerita, serta ikut berpartisipasi untuk menjaga lingkungan yang bersih. Lingkungan yang bersih sangatlah penting karena dengan lingkungan yang bersih kita akan meraih kualitas hidup yang baik. Di dalam kehidupan kebersihan adalah hal yang harus diperhatikan oleh manusia.” Deskripsi tersebut ditulis oleh Octa Rizqi sebagai kandidat calon ketua dan wakil OSIS SMKN 11 Semarang ketika mendapatkan challenge untuk melaksanakan project sosial.

Berbeda dengan Octa yang melaksanakan tantangan project sosial membersihkan lingkungan kampungnya untuk meningkatkan kepekaan lingkungan, Siska Ayu melakukan project sosial berkumpul di masjid bersama remaja masjid di kampungnya. “Ini kegiatan saya di masyarakat. Saya berkumpul di masjid bersama para remaja masjid untuk membuat gagar mayang yang akan dipakai untuk pawai sebelum puasa. Saya sangat senang sekali dengan kegiatan ini, karena dengan adanya kegiatan ini saya bisa berkumpul dan berkomunikasi bersama para remaja lain. Hikmah dari kegiatan ini adalah saya bisa bersosialisasi bersama para remaja,” ungkap Siska Ayu.

“Saya menjadi sinom atau laden di acara pernikahan saudara. Saya melakukan ini untuk melayani para tamu yang telah datang untuk memberikan minuman dan makanan. Saya merasa bahagia melayani serta bersosialisasi dengan para tamu. Melalui projek sosial ini saya dapat melatih kepekaan sosial, di saat ada saudara yang memiliki hajat, maka sigap membantu. Di lain sisi, saya merasa terlatih untuk berani tampil di depan umum, berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan baru,” ungkap Marsal ketika melaporkan challenge project sosial. Sedangkan Muhammad Nabil memiliki pengalaman berbeda. “Saya membantu sekretaris RT untuk pembuatan surat edaran perkumpulan pengurus RT pada tanggal 23 Maret 2023. Saya melakukan ini dikarenakan saya ingin belajar lebih banyak tentang kepengurusan seorang sekretaris, saya juga menjadi lebih aktif lagi di lingkungan sekitar. Saya merasa puas dengan apa yang saya lakukan karena telah membantu masyarakat. Di sisi lain saya juga mempelajari cara kerja seorang sekretaris yang baik, saya juga belajar bahwa pemimpin yang baik adalah yang melayani bawahannya bukan dilayani,” ungkap Muhammad Nabil.

“Kegiatan sosial yang saya lakukan ialah mengikuti sosialisasi remaja sekitar untuk menggarap acara yang diselenggarakan remaja sebelum bulan ramadhan. Di dalam dokumentasi tersebut merupakan tempat salah satu anggota dari remaja tersebut. Sosialisasi ini membahas tentang kegiatan sosial yaitu awal bulan ramadhan dengan berbagi nasi kotak, membahas mengenai kegiatan remaja saat bulan puasa dan banyak sekali pembahasan mengenai acara sosial. Dari challenge ini saya dapat mengambil pelajaran yaitu bersosialisasi di lingkungan masyarakat sangatlah penting dari untuk menjaga hubungan baik antar sesama, saling menjalin komunikasi dan bisa saling bertukar pendapat. Dengan berkegiatan sosial ini membuat diri saya lebih aktif di dalam kegiatan sosial yang akan kami lakukan semoga bisa bermanfaat bagi sesama manusia,” ungkap Savira.

“Hari ini juga saya membantu warga perumahan melaksanakan kerja bakti, saya menyapu halaman bersama adik saya,” ungkap Corina mengawali laporan challenge 2 tentang project sosial. Hikmah yang dapat saya ambil adalah, membuat lingkungan terlihat aman dan bersih juga membuat kita nyaman, jadi kita harus rajin membersihkan lingkungan, bukan hanya untuk kenikmatan mata tapi untuk kesehatan juga,” ungkap Corina. Pada Jumat, 17 Maret 2023. Hadassah Christabel Bernice melakukan challenge ke-2. Saya bersama teman saya melakukan bersih-bersih di lingkungan sekitar. Saya melakukan kegiatan ini untuk tetap mempertahankan kebersihan lingkungan sekitar, karena dengan lingkungan yang bersih banyak keuntungan yang akan kita dapat selain pemandangan yang lebih enak dipandang kita juga mencegah penyakit yang menular karena lingkungan kotor. Saya merasa sangat senang karena telah melakukan challenge ini, saya telah dapat bersosialisasi dengan teman di lingkungan masyarakat, kami bahkan berkesempatan untuk mengenal lebih lagi, sharing pengalaman dan tentu kami berkesempatan untuk berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan bersama sama,” ungkap Hadasa.

“Minggu, 19 Maret 2023, saya melakukan kegiatan Social Project bertempat di Taman TOGA yang terletak tak jauh dari tempat saya tinggal. Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan lingkungan sekitar dengan menanam beberapa tumbuhan di Taman TOGA ini, yang nanti hasilnya dapat dinikmati oleh warga sekitar juga memberikan edukasi mengenai tanaman herbal kepada ibu rumah tangga di lingkungan saya tinggal. TOGA sendiri merupakan singkatan dari tanaman obat keluarga. TOGA adalah salah satu program budidaya tanaman yang memiliki khasiat menyembuhkan penyakit atau sebagai obat,” ungkap Chairala. Kegiatan ini diawali dengan penataan ulang taman yang dilakukan oleh saya sendiri dan warga sekitar, dilanjutkan dengan melakukan penanaman tanaman herbal yang berguna bagi masyarakat serta tanaman hias untuk menghasilkan lingkungan yang lebih tertata dan terlihat rapi nan indah. Jenis tumbuhan herbal yang ditanam antara lain adalah kunyit, jahe, lengkuas, temulawak, dan bunga telang. Setelah kegiatan bercocok tanam saya melakukan sosialisasi terhadap masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga dengan memberikan edukasi mengenai tanaman herbal yang telah ditanam serta menjelaskan apa saja khasiatnya. Ibu-ibu terlihat antusias dengan mengikuti kegiatan sosialisasi ini. Dari kegiatan sosialisasi pengenalan tanaman TOGA, ditemukan warga sekitar khususnya ibu rumah tangga memiliki minat yang tinggi terhadap pemanfaatan tanaman TOGA sebagai obat keluarga. Ini dibuktikan dengan kegiatan perawatan tanaman TOGA yang dilakukan oleh ibu-ibu yang berada di lingkungan tempat saya tinggal. Dengan diadakannya kegiatan ini, masyarakat khususnya ibu rumah tangga dapat mengetahui manfaat tanaman TOGA, dan melakukan pemanfaatan tanaman TOGA. Saya tentunya merasa gembira dapat bersosialisasi dengan masyarakat sekitar dan menambah pengalaman baru yang luar biasa. Harapan saya edukasi yang saya berikan dapat bermanfaat bagi lingkungan sekitar,” ungkap Chairala.

Inilah challenge yang saya berikan kepada calon ketua dan wakil ketua OSIS SMK Negeri 11 Semarang untuk melatih kepekaan sosial. Mereka calon pemimpin harus lebih tanggap dan peka terhadap permasalahan sosial di sekitarnya. Ini lebih realistis ketika akan memilih calon-calon pemimpin masa depan bangsa. Pemimpin yang memiliki kepekaan social, jiwa empati yang tinggi akan lebih memperhatikan masyarakat bawah nantinya. Ia akan melayani masyarakat secara totalitas.

 

Penulis            : Diyarko, SMKN 11 Semarang

Editor              : Nurul Rahmawati, M.Pd., Guru SMKN 1 Tuntang