Siklus Hidrologi merupakan salah satu pembahasan dalam materi pokok Bumi dan Antariksa mata pelajaran IPAS kelas X. Media pembelajaran yang dapat digunakan untuk menumbuhkan minat belajar peserta didik dalam pembahasan siklus hidrologi bermacam-macam bentuknya, misalnya dengan media gambar, presentasi power point, video pembelajaran, maupun hanya sekedar menggambarkan pada papan tulis dan menceritakan siklus hidrologi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari agar peserta didik dapat memahaminya. Selain itu, upaya untuk memberikan pengalaman belajar agar peserta didik dapat memahami informasi dapat dilakukan dengan simulasi siklus hidrologi melalui eksperimen sederhana dengan alat dan bahan yang ada di lingkungan sekitar.
Guru dapat menyiapkan beberapa alat dan bahan yang ada di sekitar, seperti toples bening, plastik, tali atau karet, air panas, dan es batu, kemudian ajak peserta didik untuk berpikir tentang keterkaitan materi siklus hidrologi dengan alat dan bahan tersebut. Ajak peserta didik untuk membuat rangkaian simulasi siklus hidrologi agar dapat menunjukkan pergerakan molekul air dari permukaan bumi ke atmosfer dan kembali lagi dalam versi eksperimen miniatur siklus hidrologi. Pengalaman belajar yang dialami oleh peserta didik dalam eksperimen seperti ini dapat memberikan pemahaman yang lebih melekat dari pada hanya sebatas memberikan materi pembelajaran siklus hidrologi melalui ceramah atau media visual dan audio visual. Penguatan pemahaman dapat dilakukan melalui refleksi secara lisan sekaligus untuk melatih percaya diri dan keterampilan berkomunikasinya.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024 dijelaskan bahwa Pelajar Pancasila adalah perwujudan Pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Kegiatan pembelajaran ini mencakup beberapa profil pelajar pacasila, meliputi: (1) beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia yang tercermin pada menjiwai keberadaan Tuhan YME yang telah mengatur segala sesuatu yang terjadi di alam semesta termasuk menurunkan air hujan dari langit ke bumi yang sesuai pembahasan siklus hidrologi ini, meresapi pemahaman tentang proses terjadinya air hujan dan manfaatnya bagi kehidupan, berusaha melakukan segala perintahNya dan menjauhi laranganNya, serta berakhlak mulia sebagai rasa syukur terhadap Tuhan YME atas segala nikmat yang telah diberikanNya, (2) gotong royong yang tercermin pada kolaborasi dalam kegiatan eksperimen sehingga berjalan dengan lancar, (3) bernalar kritis yang tercermin pada kegiatan memproses informasi, diskusi, mengaitkan eksperimen dengan siklus hidrologi di alam, mampu meganalisis perbedaan dan proses siklus hidrologi yang tidak muncul dalam simulasi, serta menyimpulkannya yang diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pemecahan masalah kehidupan dan terbuka pada penemuan baru, (4) mandiri yang tercermin pada sikap tanggungjawab dalam proses mengembangkan diri, melakukan tindakan, hingga pada tahap melakukan refleksi atas proses dan hasil pengamatan, (5) kreatif yang tercermin pada mengemukakan ide, menyusun simulasi siklus hidrologi dari alat dan bahan yang tersedia dan mengaitkan dengan materi pembahasan tentang zat dan perubahannya serta energi dan perubahannya yang telah dipelajari sebelumnya, serta mengaitkan eksperimen dengan proses yang terjadi di alam sehingga tercipta kegiatan pembelajaran yang bermakna.
Eksperimen “Sederhana Tapi Bermakna” seperti apa lagi yang dapat kita lakukan untuk memberikan pengalaman kepada peserta didik?. Topik pembelajaran sains dan praktik sederhana dapat berangkat dari lingkungan sekitar dengan alat dan bahan yang sering kita temukan. Penemuan besar dimulai dari hal-hal yang kecil, kesuksesan pun berawal dari langkah yang sederhana, keinginan dan harapan tanpa usaha akan menjadi angan-angan belaka. Mari bergerak dengan semangat untuk meraih cita-cita!.
“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”
Penulis: Husna Amalana, S.Pd., Guru Mapel IPAS
Editor: Tim Humas
Komentar Pengunjung