SMKN 10 Semarang dikenal sebagai salah satu sekolah menengah kejuruan yang memiliki jurusan unggulan di bidang perkapalan. Jurusan ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari berbagai aspek teknik konstruksi kapal, termasuk pengenalan jenis-jenis kapal dan proses pembuatan kapal. Salah satu mata pelajaran penting di jurusan ini adalah Dasar Teknik Konstruksi Kapal Baja, yang diajarkan kepada siswa kelas X. Dalam mata pelajaran ini, siswa diperkenalkan pada berbagai teknik konstruksi, termasuk praktik pembuatan kapal, khususnya kapal fiber atau fiberglass.
Kapal fiber adalah jenis kapal yang terbuat dari serat kaca dan resin. Kapal ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan kapal kayu. Kapal fiber lebih ringan, mudah dibentuk, dan materialnya mudah didapat. Dengan karakteristik tersebut, kapal fiber menjadi pilihan yang sangat baik untuk berbagai keperluan, mulai dari perikanan hingga rekreasi. Proses pembuatannya pun melibatkan teknologi dan metode yang canggih, salah satunya adalah teknik Fiberglass Reinforced Plastic (FRP).
Proses pembuatan kapal fiber menggunakan beberapa metode, yaitu metode hand lay-up, spray-up, dan vacuum infusion. Metode hand lay-up adalah salah satu teknik pembuatan kapal fiber yang paling sederhana. Proses ini dimulai dengan pembuatan cetakan sesuai dengan bentuk kapal yang diinginkan. Setelah cetakan selesai dibuat, serat kaca dan cairan resin yang telah diberikan hardener (katalis) diaplikasikan menggunakan kuas atau roll di atas cetakan. Proses ini dilakukan secara manual, lapis demi lapis, hingga mencapai ketebalan yang diinginkan. Setiap lapisan harus dipastikan merata dan bebas dari gelembung udara untuk memastikan kekuatan dan ketahanan struktur kapal.
Metode spray-up merupakan teknik yang lebih cepat dibandingkan hand lay-up. Dalam metode ini, serat kaca yang telah dipotong-potong dicampur dengan cairan resin dan hardener. Campuran ini kemudian disemprotkan ke atas cetakan kapal menggunakan alat semprot khusus. Teknik ini memungkinkan aplikasi resin dan serat kaca secara merata dan lebih cepat. Setelah disemprotkan, lapisan tersebut diratakan dan diperiksa untuk memastikan tidak ada gelembung udara yang terjebak di dalamnya.
Metode vacuum infusion adalah teknik yang lebih canggih dan sering digunakan untuk menghasilkan kapal dengan kualitas yang lebih tinggi. Proses ini dimulai dengan menempatkan serat kaca di atas cetakan kapal yang telah dilapisi resin. Kemudian, cetakan atas diganti dengan plastik film yang diberi selang vakum untuk mengeluarkan udara dari dalam. Setelah udara dikeluarkan, cairan resin disedot ke dalam cetakan melalui selang vakum hingga meresap ke seluruh serat kaca. Metode ini memastikan distribusi resin yang lebih merata dan minimnya gelembung udara, menghasilkan struktur kapal yang kuat dan tahan lama.
Kapal fiber memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya menjadi pilihan populer. Selain lebih ringan dan mudah dibentuk, kapal fiber juga memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap korosi dan serangan organisme laut seperti teredo (cacing laut). Material serat kaca dan resin juga memungkinkan kapal fiber memiliki umur pakai yang lebih panjang dan perawatan yang lebih mudah dibandingkan kapal kayu. Fleksibilitas dalam desain dan konstruksi juga memberikan kebebasan bagi pembuat kapal untuk menciptakan berbagai bentuk dan ukuran sesuai kebutuhan.
Di SMKN 10 Semarang, siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoretis tentang teknik konstruksi kapal, tetapi juga keterampilan praktis melalui berbagai proyek dan praktik di lapangan. Melalui praktik pembuatan kapal fiber, siswa diajarkan bagaimana menerapkan teori ke dalam praktik nyata. Mereka belajar mulai dari pembuatan cetakan, aplikasi resin dan serat kaca, hingga penyelesaian akhir kapal. Pengalaman ini memberikan bekal yang sangat berharga bagi siswa dalam mempersiapkan diri memasuki dunia industri perkapalan.
Dengan fasilitas yang memadai dan tenaga pengajar yang berpengalaman, SMKN 10 Semarang berkomitmen untuk mencetak lulusan yang kompeten dan siap bersaing di industri perkapalan. Melalui program praktik seperti pembuatan kapal fiber, siswa tidak hanya belajar tentang teknik konstruksi kapal tetapi juga mengembangkan keterampilan problem solving, kreativitas, dan kerja tim yang sangat penting dalam dunia kerja. Sebagai sekolah yang memiliki jurusan perkapalan, SMKN 10 Semarang terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan praktik agar siswa dapat meraih masa depan yang gemilang di bidang perkapalan.
“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”
Penulis: Andi Tri Cahyono, S.Pd., Guru Produktif Konstruksi Kapal Baja
Editor: Tim Humas dan Literasi
Komentar Pengunjung