Soal Tebak Aku Pancing Siswa Berpikir Kritis

Hampir satu tahun Indonesia mengalami pandemi Covid-19. Dunia Pendidikan terdampak imbas yang sangat besar di masa pandemi ini. Untuk memutus wabah mata rantai virus Covid-19, Sekolah dilarang melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka. Banyak tantangan yang harus dihadapi dalam dunia Pendidikan di masa pandemi ini. Peran guru sangat penting untuk membantu siswa agar siap menjadi generasi penerus bangsa yang mumpuni. Guru dituntut untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam memberikan pembelajaran secara daring, agar siswa tidak jenuh dalam mengikuti pembelajaran tersebut.

Selain metode pembelajaran yang menarik, guru harus membuat inovasi alat evaluasi agar siswa dapat mencapai kompetensi dasar yang diharapkan. Di masa pandemi ini banyak siswa yang enggan untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Padahal soal tersebut digunakan untuk mengukur ketercapaian siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini menjadi masalah besar bagi guru apabila siswa tidak mengerjakan tugas. Soal-soal dalam jumlah yang banyak dan monoton akan menyebabkan siswa malas untuk mengerjakan, maka dari itu perlu upaya guru untuk membuat soal yang kreatif dan inovatif.

Berpikir kritis menjadi tuntutan dalam pelaksanaan kurikulum 2013. Meskipun di massa pandemi terdapat kurikulum darurat, tentunya tidak menyurutkan guru untuk mengajak siswa berpikir kritis. Salah satu upaya guru untuk mengajak siswa berpikir kritis adalah dengan cara bermain soal “Tebak Aku”. Jumlah soal yang diberikan kepada siswa tidak perlu banyak, tetapi  dapat mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi. Contoh soal tebak aku dalam materi reaksi reduksi dan oksidasi. Guru memberikan beberapa clue atau petunjuk untuk menjawab soal. Misalnya, “Aku adalah unsur yang berhubungan erat dengan manusia”, Aku adalah gas yang dihirup manusia”, Ketika dalam bentuk ion tunggal, aku bermuatan -2”, Siapakah aku?. Jawabannya adalah oksigen.

Bentuk soal “Tebak Aku” akan memancing siswa untuk berpikir kritis. Bukan hanya itu saja, siswa akan mendapat kesempatan untuk mengembangkan informasi yang telah ia peroleh. Soal “Tebak Aku” ini dapat dijadikan salah satu upaya guru untuk membangkitkan semangat siswa dalam menyelesai tugas dan memancing siswa untuk berpikir kritis.

Hasil penerapan soal “Tebak aku” yang telah dilakukan, memberikan dampak positif terhadap siswa. Respon siswa dalam mengerjakan soal dan diskusi saat pembelajaran lebih baik dan aktif. Hal ini tentunya menjadi motivasi bagi guru untuk terus berinovasi membuat media pembelajaran dan alat evaluasi. Pandemi tidak menyurutkan guru untuk terus berinovasi. Majulah Guru Indonesia.

Penulis : Musyarofah, S.Pd., M.Pd. Guru Kimia SMA Negeri 2 Ungaran.