Tingkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan PBL Berbasis Media Audio Visual

Dalam lingkup mikro pendidikan diwujudkan melalui proses belajar mengajar di dalam kelas maupun di luar kelas. Proses ini berlangsung edukatif. Melalui proses belajar mengajar inilah peserta didik akan mengalami proses perkembangan kearah yang lebih baik dan bermakna agar hal tersebut dapat terwujud maka diperlukan suasana proses belajar mengajar yang kondusif bagi peserta didik dalam melampaui tahapan-tahapan belajar secara bermakna dan efektif sehingga menjadi pribadi yang percaya diri, inovatif dan kreatif.

Untuk meningkatkan mutu pendidikan, pemerintah memperbaiki dan mengubah kurikulum yang digunakan di sekolah. Akan tetapi apapun jenis dan nama kurikulum yang digunakan, keberhasilan pembelajaran di sekolah bergantung pada implementasinya dalam pembelajaran oleh guru. Guru merupakan faktor yang berpengaruh sangat besar dalam proses belajar mengajar, bahkan sangat menentukan keberhasilan siswa dalam belajar.

Berdasarkan hal tersebut, tergambar jelas tugas yang harus diemban guru-guru di Sekolah Menengah Kejuruan. Untuk mewujudkan keinginan pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan yang tertuang didalam kurikulum, para guru mengemban amanat yang sangat besar. Untuk mencapai pembelajaran yang di inginkan kurikulum, guru harus mampu menjadi fasilitator dalam pembelajaran dan mampu menciptakan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan siswanya. Dalam pembelajaran, guru harus sebanyak mungkin melibatkan peserta didik secara aktif agar siswa mampu bereksplorasi untuk membentuk kompetensi dengan menggali berbagai potensi.

Belajar bukan hanya bergantung pada lingkungan atau kondisi belajar melainkan juga pengetahuan awal siswa. Pengetahuan ini tidak dapat dipindahkan secara utuh dari pikiran guru ke siswa, namun secara aktif dibangun oleh siswa sendiri melalui pengalaman nyata. Hal ini sejalan dengan pendapat Piaget yang mengatakan bahwa belajar merupakan proses adaptasi terhadap lingkungan yang melibatkan asimilasi, yaitu proses bergabungnya stimulus ke dalam struktur kognitif. Bila stimulus baru tersebut masuk ke dalam struktur kognitif diasimilasikan, maka akan terjadi proses adaptasi yang disebut kesinambungan dan struktur kognitif menjadi bertambah.

Sehubungan dengan hal tersebut metode mengajar yang digunakan oleh guru hendaknya bervariasi sesuai dengan tujuan dan materi yang diajarkan. Dengan metode yang bervariasi inilah siswa akan begairah dalam belajar secara inovatif dan kreatif. Metode yang digunakan dalam interaksi belajar mengajar merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dan kelancaran proses pembelajaran.

Usaha untuk meningkatkan Pemahaman siswa memerlukan metode yang efektif dan efisien. Selain itu, diperlukan pula media pembelajaran yang tepat sehingga siswa dapat menguasai kompetensi yang diharapkan. Dalam proses belajar mengajar, media memiliki peran yang sangat penting menunjang tercapainya tujuan pembelajaran. Penerapan Model pembelajaran Problem Base Learning dan Metode Belajar Mandiri, Tanya Jawab dan Diskusi berbasis media interaktif audio visual, diharapkan membangkitkan minat siswa serta motivasi untuk belajar,juga dapat mempermudah siswa dalam memahami cara menyusun proposal usaha. Dengan demikian, penerapan model pembelajaran problem base learning dan metode belajar mandiri, tanya jawab dan diskusi berbasis media interaktif audio visual diharapkan dapat meningkatkan pemahaman.

Problem Base Learning adalah suatu pendekatan yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan yang esensial dari mata pelajaran. Problem Base Learning memiliki gagasan bahwa pembelajaran dapat dicapai jika kegiatan pendidikan dipusatkan pada tugas-tugas atau permasalahan yang dapat disesuiakan dengan bukti, data, berkas pendukung, autentik, relevan dan dipresentasikan dalam suatu konteks untuk.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat dinyatakan bahwa Problem Base Learning merupakan sebuah model pembelajaran alternatif yang dapat diterapkan oleh para pendidik. Guru perlu mengembangkan lingkungan kelas yang memungkinkan pertukaran ide secara terbuka sehingga pembelajaran ini menekankan siswa dalam berkomunikasi dengan teman sebayanya maupun dengan lingkungan belajar siswa, sehingga membantu siswa menjadi lebih mandiri dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan fakta. Fokus pembelajaran ada pada konsep yang dipilih sehingga siswa tidak saja mempelajari konsep-konsep yang berhubungan dengan masalah tetapi juga metode ilmiah untuk menyelesaikan masalah tersebut. Masalah yang dijadikan fokus pembelajaran dapat diselesaikan siswa melalui kerja kelompok sehingga dapat memberi pengalaman-pengalaman belajar yang beragam pada siswa seperti kerjasama dan interaksi dalam kelompok. Keadaan tersebut menunjukan bahwa model Problem Base Learning dapat memberikan pengalaman yang kaya pada siswa. Dengan kata lain, penggunaan Problem Base Learning dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang apa yang mereka pelajari sehingga diharapkan mereka dapat menerapkannya dalam kondisi yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan pembelajaran berdasarkan masalah ada tiga, yaitu membantu siswa mengembangkan keterampilan-keterampilan penyelidikan dan pemecahan masalah, memberi kesempatan kepada siswa mempelajari pengalaman-pengalaman dan peran – peran orang dewasa, dan memungkinkan siswa meningkatkan sendiri kemampuan berpikir mereka dan menjadi siswa mandiri.

Perkembangan dan kemajuan dalam bidang ilmu dan teknologi telah membawa pengaruh yang besar dalam dunia pendidikan. Pendidikan pada dasarnya memiliki fungsi dan tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut dilaksanakan pembelajaran yang mendapat dukungan media pendidikan yang tepat dan efektif.
Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar. Penggunaan media pembelajaran disesuaikan dengan kurikulum dan kemampuan siswa. Sebelum menggunakan media sebagai sarana penunjang pembelajaran, guru memiliki pengetahuan dan pemakaian media tersebut, media berarti wadah atau sarana. Dalam bidang komunikasi, istilah media yang sering kita sebut sebenarnya adalah penyebutan singkat dari media komunikasi.

Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar, seperti ; buku, film, kaset, film bingkai dan lain-lain, yang dijadikan wahana kemudahan, kelancaran serta keberhasilan proses hasil belajar.

Penulis: Eleazar Mora Octavian, S.Pd. MT
Editor : Nurul Rahmawati, M.Pd, Guru SMKN 1 Tuntang