Analisis Kritis Guru Berbisnis

Guru kok berbisnis, haram itu. Sangat tidak boleh guru menjalankan bisnis. Apa kata dunia. Kalimat itu sering sekali kita dengar dan sudah menjadi hal yang disepakati bahwa guru harus jauh-jauh dari bisnis. Apakah memang seperti itu stereotipnya?

Di sisi lain masih banyak teman-teman guru honorer yang berkutat dengan pendapatan yang kecil. Pemasukan dari gaji tidak bisa mencukupi kebutuhan. Sekilas dua kondisi ini bertolak belakang, dimana pendapatan kecil tetapi tidak boleh berbisnis. Pendiri Alibaba Jack Ma punya pendapat yang berbeda. Pria yang memulai karir sebagai guru bahasa inggris itu yakin bahwa mengajar adalah hal yang membuatnya menjadi pebisnis. “Satu hal yang membuat Saya menjadi pebisnis sukses adalah latar belakang sebagai pengajar,” kata Ma saat berbicara di konferensi World Economic Forum (WEF) di Tianjin, China.

Mengacu pendapat Jack Ma, seorang guru bisa jadi pebisnis sukses. Seorang guru memiliki lebih banyak kesempatan untuk memiliki bisnis sendiri atau usaha sampingan selain pekerjaan utama sebagai guru. Banyak faktor yang bisa mendukung teori tersebut dan sudah banyak yang membuktikan pula. mengapa menjadi seorang guru memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mempunyai usaha sampingan? Ada beberapa argumen yang memperkuat yaitu yang pertama guru mempunyai waktu luang lebih banyak. Seorang guru memiliki waktu luang lebih banyak dari pekerja swasta pada umumnya. Hal inilah yang menjadi keuntungan dan sisi positif menjadi seorang guru. Guru selalu menghabiskan waktu di sekolah untuk mengajar mulai dari pagi hari sampai siang hari waktu murid-murid pulang sekolah. Selain itu seorang guru bekerja 5 hari seminggu dan jika dihitung jumlah jam per harinya adalah sebanyak rata-rata 7,5 jam sehari. Dengan alasan tersebut, seorang guru masih memiliki banyak waktu luang sehabis bekerja, dan dapat dimanfaatkan untuk membuka atau memiliki bisnis sampingan yang baru.

Argumen yang kedua adalah guru punya semangat untuk selalu belajar. Bagi kita seorang guru pasti memiliki ilmu pengetahuan yang luas. Selain karena dasar ilmu yang dimiliki, seorang guru juga terbiasa mengasah kembali ingatan, kemampuan, dan wawasannya dengan cara memberikan pengajaran kepada murid-murid di sekolah. Seorang guru terbiasa memperluas wawasan dengan cara selalu menambah bahan bacaan baru setiap harinya. Semangat yang dimiliki oleh seorang guru untuk selalu menambah cakupan wawasan dan pengetahuannya serta kegigihan untuk selalu belajar, membuat seorang guru ideal dan cocok untuk menjadi pelaku bisnis atau seorang entrepreneur yang memiliki usaha sampingan. Karena seorang seorang entrepreneur harus memiliki sikap mau belajar dan memiliki pengetahuan yang luas.

Argumen yang ketiga adalah target pasar dapat ditujukan ke lingkungan sekolah. Faktor lain yang bisa dikatakan sebagai sebuah keuntungan bagi seorang guru yang memiliki usaha sampingan adalah telah memiliki target pasar tersendiri yaitu siswa, teman guru dan keluarganya.

Argumen yang terakhir adalah koneksi / kerjasama dengan guru lain sangat memungkinkan. Guru memiliki peluang lebih besar untuk menjalankan bisnis sampingan karena salah satu keuntungan lainnya adalah seorang guru pasti memiliki koneksi atau relasi antar guru. Dengan begitu, kemungkinan kerjasama bisnis dengan guru yang lainnya lebih dimungkinkan. Jika Anda masih ragu atau kurang modal, mungkin bisa dengan sistem partner dengan sesama guru di sekolah. Kerjasama bisnis akan sangat menguntungkan dan membantu Anda dalam memulai suatu usaha, karena dukungan dan bantuan selalu dibutuhkan untuk tahap merintis.

Terus untuk memulai bisnis apakah mudah? Tentu saja tidak semudah membalik telapak tangan. Tapi tidak juga sulit karena pada dasarnya guru sudah memiliki modal sebagai pebisnis. Apa itu? Yang pertama mempunyai ketrampilan manajemen. Setiap guru memiliki pengetahuan manajemen yang mendalam. Sepertinya para pendidik sangat menguasai ketrampilan ini. Untuk satu hal, mereka menganggap perannya sebagai manajer kelas. Mereka mengawasi siswa-siswanya dan mengikuti rencana belajar disepanjang tahun atau semester. Sebagai tambahan, mereka mengarahkan siswa untuk mengerjakan apa yang harus dilakukan. Ini juga harus dilatih dalam bisnis. Karena itu, jika Anda memiliki rencana untuk membangunnya, Anda harus memiliki rencana untuk menyusunnya, mengelola banyak hal. Tapi Anda tidak lagi menangani siswa tapi lebih banyak terkait dengan uang, sumber dan manusia. Jika dalam kelas Anda harus mengakui Anda sangat menguasai hal seperti ini, maka Anda hanya memerlukan sedikit pengganti untuk melakukannya dalam bisnis.

Ketrampilan yang kedua adalah ketrampilan manusia. Guru seringkali dihadapkan dengan individu yang berbeda-beda setiap tahunnya. Dan yang membuatnya unik adalah bagaimana mereka mampu menarik dan memotivasi siswa untuk mendengarkan dan menghargai guru selama kelas berlangsung. Ini juga diterapkan dalam bisnis. Faktanya, ini adalah hal yang paling penting karena Anda harus mendapatkan kepercayaan orang lain – bukan hanya untuk calon pelanggan, tapi juga pekerja Anda. Faktor terpenting dalam bisnis adalah sumber daya manusia. Karena itu, untuk memastikan keberhasilan bisnis dimasa datang, Anda harus melakukan sesuatu sehingga klien bisa mempercayai Anda dengan uangnya. Anda akan mendapatkan banyak pelanggan yang loyal.

Ketrampilan yang terakhir adalah mengajar. Guru di sekolah untuk mendidik siswa. Ini adalah tugas mereka. Dalam bisnis, ketrampilan mengajar juga diperlukan untuk keberhasilan bisnis. Mungkin Anda bertanya-tanya mengapa demikian. Saat kita memiliki bisnis, ini adalah sesuatu yang baru, baik produk atau jasa. Karena itu, agar orang tahu keberadaannya, Anda harus bisa menyebarkan bisnis Anda secara efektif pada orang lain. Anda harus menekankan pentingnya memiliki produk atau jasa Anda sehingga mereka akan membutuhkannya. Maka, Anda mengajarkan dan mengenalkan sesuatu yang baru pada mereka. Pada akhirnya, Anda juga harus melatih karyawan Anda.

Ini adalah beberapa ketrampilan yang dibutuhkan saat Anda berbisnis. Sebagai seorang guru, Anda tidak harus mempelajari hal baru secara total untuk memulainya. Ini adalah hal yang umum baik di bidang pendidikan dan dunia bisnis. Jadi mulai menggoreskan ide bisnis yang memungkinkan bagi guru yang sesuai untuk Anda.

Penulis : Ardan Sirodjuddin, Kepala SMKN 1 Tuntang Kabupaten Semarang