Karya Tulis Ilmiah, Mengasah Berpikir Kritis Siswa Terhadap Lingkungan

Kebiasaan menulis dan berpikir kritis harus terus diajarkan kepada Siswa pada setiap kegiatan pembelajaran untuk memaksimalkan kemampuan atau kompetensi yang dimilikinya. Salah satunya dengan mendorong Siswa untuk membuat Karya Tulis Ilmiah (KTI). KTI merupakan tulisan yang berisi tentang fenomena yang ditulis berdasarkan kenyataan.

Fungsi Karya Tulis Ilmiah adalah sebagai alat berargumentasi atau sarana penyampaian pesan tentang suatu hal.  Adapun beberapa tujuan dari penulisan karya ilmiah bagi Siswa adalah sebagai berikut:

  1. Karya ilmiah bisa menjadi tempat untuk melatih ide. Permasalahan yang ada di masyarakat seringkali membuat kita resah. Dalam penyusunan karya tulis ilmiah membuat Siswa untuk berpikir mengenai ide dalam suatu fenomena yang ada. Semakin sering seseorang melatih pikiran dalam menciptakan ide, tentunya kemampuan berpikir seseorang dalam menemukan ide akan terus terasah.
  2. Siswa dapat berpikir kreatif tentang fenomena yang berada di masyarakat. Permasalahan yang berada di masyarakat membuat seseorang menjadi kreatif. Tidak menutup kemungkinan, Siswa dapat menciptakan suatu inovasi terhadap permasalah yang ada di masyarakat. Seperti permasalahan sampah yang ada di masyarakat, dampak penggunaan narkoba, kesehatan mental remaja, dan lain sebagainya. 
  3. Melatih keterampilan dasar dalam melakukan penulisan. Tanpa disadari dalam penulisan karya tulis ilmiah, Siswa dituntut untuk memperhatikan tata bahasa baik dalam penggunaan huruf kapital, penggunaan tanda baca, dan lain sebagainya. Penyusunan karya tulis ilmiah membuat Siswa lebih teliti.

Dengan menulis KTI, mengajarkan Siswa untuk memperhatikan tata bahasa, sistematika penulisan, metodologi penulisan, dan teori yang digunakan. Dengan membuat KTI, Siswa menjadi lebih berpikir kritis terhadap permasalah yang ada di lingkungan. Suharto (2014), menyatakan bahwa berpikir kritis adalah proses pengembangan akal dan pikiran untuk menyelesaikan suatu masalah yang dihadapinya dengan cermat. Kemampuan berpikir kritis akan merangsang penalaran kognitif Siswa dalam memperoleh pengetahuan. 

Berpikir kritis bagi Siswa sangat diperlukan, karena selama proses belajar Siswa mengembangkan ide pemikiran terhadap permasalahan yang terdapat di dalam pembelajaran (Diharjo, 2017). Kemampuan berpikir seseorang dapat dilatih dan dibentuk dengan cara yang beragam, seperti banyak membaca, melihat fenomena yang ada, mendengar dan merasakan berbagai macam hal yang ada di lingkungan. 

Dengan berpikir kritis, Siswa dapat mengetahui bagaimana menganalisis, mengategorikan dan membedakan gagasan secara tajam. Selain itu, Siswa mempunyai kemampuan dalam pengambilan keputusan dan pemecahan suatu masalah. Seorang yang berpikir kritis dapat mengetahui bagaimana cara mengajukan pertanyaan, mengumpulkan informasi, sehingga informasi yang didapatkan dapat dipercaya.

Pengembangan kemampuan berpikir kritis Siswa sangat penting. Kemampuan berpikir kritis memberikan arahan yang tepat dalam berpikir, bekerja, dan membantu dalam menentukan keterkaitan sesuatu dengan yang lainnya dengan lebih akurat. Oleh sebab itu kemampuan berpikir kritis sangat dibutuhkan dalam pemecahan masalah atau pencarian solusi (Rachmantika dan Wardono, 2019).

“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”

Penulis: Ilma Zulfa, S.S., Guru Mapel Bahasa Indonesia

Editor: Tim Humas