Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan di SMKN 1 Tuntang

Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) SMKN 1 Tuntang sudah memasuki tahun keeempat. Sejak dirilis awal tahun 2018, tahun ini memasuki program kerja keempat. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan sekolah adalah penerapan Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah.

Menurut Engkoswara sebagaimana yang dikutip oleh Sudarwan melihat mutu atau keberhasilan pendidikan itu dari tiga sisi, yaitu: prestasi, suasana, dan ekonomi. Sementara Sollis mengemukakan 2 standar utama untuk mengukur mutu, yaitu yang pertama standar hasil dan standar pelayanan, dan kedua standar costumer. Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di sekolah, maka memerlukan partisipasi aktif dan dinamis dari orang tua, siswa, guru dan staf lainnya termasuk institusi yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan di SMKN  1 Tuntang.

Istilah mutu terkait dengan kajian Total Quality Management (TQM) yakni continuous improvement (perbaikan terus menerus) dan quality improvement (perbaiki mutu). Menurut Sallies bahwa yang dimaksud Total Quality Management (TQM) merupakan sistem manajemen yang menempatkan mutu sebagai strategi usaha, melibatkan setiap fungsi dan anggota organisasi dalam upaya meningkatkan mutu dan berorientasi sepenuhnya pada kepuasan pelanggan dan karyawan.

Manajemen peningkatan mutu pendidikan di sekolah adalah suatu metode peningkatan mutu yang bertumpu pada pendidikan di sekolah itu sendiri, mengaplikasikan sekumpulan teknik, mendasarkan pada ketersediaan data kuantitatif dan kualitatif, serta pemberdayaan semua komponen sekolah untuk secara berkesinambungan meningkatkan kapasitas dan kemampuan organisasi sekolah guna memenuhi kebutuhan peserta didik dan masyarakat.

Dalam Peningkatan Mutu di SMKN  Tuntang dilakukan dengan tiga upaya yaitu pertama mengendalikan proses yang berlangsung di sekolah baik kurikuler maupun administrasi. Kedua melibatkan proses diagnosa dan proses tindakan untuk menindak lanjuti diagnosa. Sementara yang terakhir memerlukan partisipasi semua pihak baik itu  Kepala sekolah, guru, staf administrasi, siswa, orang tua dan pakar.

Salah satu organik manajemen yang berperan penting dalam MPM adalah organizing/pengorganisasian. Pengorganisasian merupakan langkah strategis untuk mewujudkan suatu rencana organisasi. Pengorganisasian ialah suatu proses dimana pekerja yang ada dibagi dalam komponen-komponen yang dapat ditangani aktivitas-aktivitas mengkoordinasikan hasil yang dicapai untuk mencapai tujuan tertentu.

Pengorganisasian peningkatan mutu pendidikan di SMKN 1  Tuntang  dilaksanakan dengan cara yang pertama Orientasi, dimana Kepala Sekolah memberikan informasi yang perlu agar sebuah program dan kegiatan berjalan dengan lancar dan baik. Selanjutnya adalah Perintah, dimana permintaan dari kepala sekolah kepada personil yang berada dibawahnya untuk melaksanakan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu terhadap keadaan tertentu. Dan yang terakhir  Delegasi Wewenang, dimana Kepala Sekolah melimpahkan sebagian wewenang yang dimilikinya kepada bawahannya.

Pengorganisasian yang efektif sejak awal tahun menghasilkan mutu SMKN 1 Tuntang yang terus meningkat. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan sekolah merebut Juara Harapan 1 dalam Lomba Inovasi Sekolah di Masa Pandemi yang diselenggarakan oleh BPTIK Dikbud Propinsi Jawa Tengah baru-baru ini.

Penulis : Ardan Sirodjuddin, Kepala SMKN 1 Tuntang