Manusia adalah makhluk Allah SWT yang diciptakan paling sempurna jika dibandingkan dengan makhluk Allah SWT yang lain. Kenapa manusia dikatakan makhluk sempurna? Karena manusia memiliki akal dan nafsu yang tidak dimiliki oleh makhluk-makhluk ciptaan Allah SWT yang lain. Makhuk selain manusia hanya memiliki akal saja tanpa memiliki nafsu seperti malaikat dan mungkin memiliki nafsu saja tanpa memiliki akal seperti binatang. Selain dibekali dengan akal dan nafsu manusia juga dibekali oleh Allah SWT dengan berbagai alat dalam dirinya berupa beragai macam indra untuk mendukung kehidupannya di muka bumi ini.
Diantara alat indra yang dimiliki oleh manusia yang sangat luar biasa fungsinya adalah indra pendengaran dan indra penglihatan. Dengan adanya indra pendengaran manusia dapat mendengar berbagai macam dan ragam suara yang ada di sekitarnya. Bahkan indra pendengaranpun adalah indra pertama yang berfungsi dengan baik ketiak manusia lahir pertama kali didunia. Oleh karena itu dalam agama Islam terdapat syariat untuk mengumandangkan adzan kepada bayi yang baru lahir agar dapat medengarkan, merekam, dan menyimpan dalam otaknya asma Allah SWT sebagai tuhan semesta alam dan pembelajaran pertama bagi bayi yang baru lahir tersebut.
Seiring bertumbuhnya manusia indra pendengaran makin banyak mendapatkan suara-suara yang tidak kita sadari dapat mengubah dan membentuk sikap, prilaku, dan pola pikir seorang manusia, jika indra pendengaran sering mendengar hal-hal yang bai maka dapat dipastikan manusia itu akan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pula, namun sebaliknya jika pendengaran yang didapa oleh manusia itu sesuatu yang buruk makan buruk pula sikap dan perilakunya. Melihat realita dan kenyataan tersebut, diatas seorang Pendidik dapat memanfaatkan kelebihan indra pendengaran manusia guna mendukung proses pembelajaran yang dilakukan. Dalam hal kognitif (pengetahuan) seorang pendidik dapat memanfaatkan indra pendengaran manusia dalam hal penguatan hafalan peserta didik. Dengan memperdengarkan materi yang diajarkan secara terus menerus dan berulang maka secara tidak langsung peserta didik lebih mudah memahami dan menghafal materi yang disampaikan oleh guru. Selain itu ilmu yang didapatkanpun akan menancap kuat dan menghujam tajam didalam pikiran peserta didik sehingga tidak mudah lupa.
Salah satu metode pembelajaran yang bisa digunakan adalah dengan metode klasikal baca simak. Dengan metode ini peserta didik selain menggunakan indra penglihatan mereka juga akan menggunakan indra pendengaran secara bersamaan sehingga materi yang disampiakan akan lebih mudah dipahami dan dihafal oleh Peserta Didik karena masuk dan tersimpan kedalam otak melalui 2 jalur yakni penglihatan dan pendengaran. Metode klasikal baca simak ini sudah dibuktikan keefektivitasannya oleh penulis Ketika mengajarkan materi-materi yang memang membutuhkan hafalan seperti Ketika penulis mengajrakan asmaul husna, ilmu tajwid dan ghorib Ketika mengajarkan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Siswa lebih bersemangat dalam belajar materi pembelajaran karena biasanya metode ini mengunakan nada atau lagu dalam pembelajaranya sehingga peserta didik senang dan secara psikologis merasa mereka memiliki kesamaan dalam kemampuan dan kesamaan dalam materi tanpa dibeda-bedakan.
Selan itu juga metode klasikal baca simak ini juga dapat membantu Peserta Didik yang kesulitan dalam belajar khsusunya dalam hal menghafal materi. Selain. Metode klasikal baca semak sampai saat]juga masih banyak digunakan dilingkungan pondok pesantren dalam proses pembelajaranya karena telah terbukti hasil dan efektivitasnya bagi peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan guru. Bagaimana tertarik menggunakan metode ini? Silahkan mencoba.
“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”
Penulis: Beny Legowo, S.Sos.I, S.Pd., Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Editor: Tim Humas
Komentar Pengunjung