Pembelajaran Jarak jauh (PJJ) memaksa guru dan peserta didik untuk siap menghadapai perubahan dari cara belajar yang semula dilakukan dengan tatap muka menjadi pembelajaran yang dilakukan secara jarak jauh. Dari kondisi ini, maka pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi hal yang penting dan menjadi media utama untuk mentransformasikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik.
Penerapan Pembelajaran jarak jauh tidak sedikit menghadirkan kendala atau permasalahan dalam proses pelaksanaannya diantaranya, terjadinya kejenuhan, menurunnya minat belajar dari peserta didik serta kesulitan pengendalian dan pemantauan proses dan hasil belajar oleh guru. Namun, tak dapat dipungkiri berlangsungnya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di masa pandemi sekarang ini dapat melatarbelangi terjadinya burnout pada anak. Anak-anak dijadwalkan mengikuti PJJ dari pagi hingga siang, kemudian dilanjutkan dengan tugas-tugas. Sedangkan kesempatan anak untuk bersantai dan memulihkan energipun sangat terbatas karena tidak memungkinkan untuk keluar rumah dan bermain bersama teman-temannya.
Fenomena burnout menurut para Ahli adalah rutinitas yang melalelahkan bisa membuat seseorang mengalami kelelahan Kejenuhan atau rutinitas sering terjadi pada seorang pekerja atau mahasiswa, siswa peserta didik yang sedang menuntut ilmu, fenomena anak dalam mengikuti pembelajaran motivasi kurang merasa bosan atau bahkan mogok sekolah dengan alasan yang sulit dipahami oleh orang tua. Anak sudah di fase burnout tetapi orang tua atau guru tidak menyadari hal tersebut sehingga kalau dibiarkan tanpa ada solusi maka akan berakibat lebih buruk bagi anak –anak atau siswa.
Sebagai orang tua atau Guru harus mengetahui sedikit ciri-ciri anak sudah difase burnout dan bagaimana trik-trik mengatasi pada fase ini, adapun ciri- ciri adalah sebagai berikut :1) Tidak peduli atau apatis apa yang diberikan tugas dan tanggung jawab dalam pembelajaranya terburuknya adalah tidak ada minat sama sekali, 2) Suka Menunda pekerjaan yang kaitanya dengan pembelajaran dengan berbagai alasan, 3) Mudah Emosi lebih-lebih jika menyangkut dengan tugas dan belajarnya, 4)Sulit konsentrasi karena sudah ada rasa bosan berlebih terhadap mata pelajaran.
Sebagai orang tua langkah-langkah untuk menghindari hal tersebut adalah sebagai berikut: 1) Dampingi ketika anak belajar PJJ dan mengerjakan tugas kehadiran orang tua kan menjadikan motivasi anak dan merasa diperhatikan atau komunikasi yang baik jika anak sudah fase pra remaja, 2) Membantu anak ketika memerlukan bantuan dan mengarahkan apa yang harus dilakukan ketika menemui kesulitan dalam belajarnya, 4) Memberi nasehat spiritual mengenai Stress Menagement, ketika sudah merasa jenuh, bosan apa yang harus dilakukan misalkan istirihat,bermain atau hal-hal yang menjadi kegemarannya yang diatur waktunya. Sehingga belajar tidak menjadi beban rutinitas hariannya.
Kemudian bagi Guru tipsnya adalah: 1) Kreativitas dalam penyajian materi, 2 )Durasi waktu harus disesuikan tingkatan Usia, 2)Media pembelajan yang menarik kususnya berbasis IT yang merangsang siswa rasa keingintahuan tinggi dan di campur dengan permainan-permainan yang kreatif, dan yang terakir adalah komukasi yang baik dengan siswa ada feedback apa yang telah disajikan kepada murid.itulah tips-tips untuk mengatasi fenomena burnout yang sedang marak yang dialami siswa dalam pembelajaran jarak jauh.
Penulis : Sudarmoyo.S.T.MP.d, Guru SMKN I Kaliwungu Semarang
Komentar Pengunjung