Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada tahun 2022, yang bertujuan untuk memberikan kebebasan dan fleksibilitas kepada Siswa, Guru, dan sekolah dalam proses pembelajaran. Kurikulum Merdeka memungkinkan Siswa untuk belajar sesuai dengan minat, bakat, dan kebutuhan mereka, serta mengembangkan keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk sukses dalam kehidupan pribadi dan profesional mereka. Kurikulum Merdeka juga memberikan keleluasaan kepada Guru untuk menyusun materi pembelajaran yang relevan, bermakna, dan menarik bagi Siswa, serta memberikan asesmen yang autentik dan komprehensif. Kurikulum Merdeka juga memberikan kewenangan kepada sekolah untuk menyesuaikan kurikulum dengan karakteristik, potensi, dan tantangan lokal.
Salah satu aspek penting dalam implementasi Kurikulum Merdeka adalah penerapan budaya positif di lingkungan sekolah. Budaya positif adalah budaya yang mendorong pertumbuhan, kesejahteraan, dan kolaborasi antara semua anggota sekolah, termasuk Siswa, Guru, kepala sekolah, staf, dan orang tua. Budaya positif juga mencerminkan nilai-nilai kebajikan, seperti kejujuran, tanggung jawab, kerjasama, toleransi, dan rasa hormat. Budaya positif dapat menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, merdeka, dan berkualitas bagi Siswa, serta lingkungan kerja yang profesional, produktif, dan berdaya saing bagi Guru.
Menurut para ahli, penerapan budaya positif dalam implementasi Kurikulum Merdeka memiliki banyak manfaat, antara lain:
- Meningkatkan motivasi, keterlibatan, dan prestasi belajar Siswa. Budaya positif dapat memberikan dukungan, penghargaan, dan umpan balik yang konstruktif kepada Siswa, sehingga mereka merasa dihargai, diakui, dan diberdayakan. Budaya positif juga dapat memberikan kesempatan, tantangan, dan sumber daya yang sesuai dengan minat dan kemampuan Siswa, sehingga mereka merasa tertantang, tertarik, dan terampil. Budaya positif juga dapat memberikan kebebasan, otonomi, dan tanggung jawab kepada Siswa, sehingga mereka merasa berinisiatif, berkreasi, dan berkontribusi. Semua hal ini dapat meningkatkan motivasi, keterlibatan, dan prestasi belajar Siswa.
- Meningkatkan kesehatan, kesejahteraan, dan kepuasan kerja Guru. Budaya positif dapat memberikan pengakuan, penghargaan, dan pengembangan profesional kepada Guru, sehingga mereka merasa dihormati, diapresiasi, dan berkembang. Budaya positif juga dapat memberikan kebebasan, fleksibilitas, dan kolaborasi kepada Guru, sehingga mereka merasa berdaya, beradaptasi, dan bersinergi. Budaya positif juga dapat memberikan dukungan, komunikasi, dan partisipasi kepada Guru, sehingga mereka merasa terhubung, terinformasi, dan terlibat. Semua hal ini dapat meningkatkan kesehatan, kesejahteraan, dan kepuasan kerja Guru.
- Meningkatkan kualitas, relevansi, dan efektivitas pendidikan. Budaya positif dapat memberikan visi, misi, dan tujuan yang jelas dan bersama kepada sekolah, sehingga mereka memiliki arah, fokus, dan komitmen. Budaya positif juga dapat memberikan standar, kriteria, dan indikator yang objektif dan transparan kepada sekolah, sehingga mereka memiliki acuan, ukuran, dan evaluasi. Budaya positif juga dapat memberikan inovasi, perbaikan, dan perubahan yang berkelanjutan kepada sekolah, sehingga mereka memiliki dinamika, kemajuan, dan transformasi. Semua hal ini dapat meningkatkan kualitas, relevansi, dan efektivitas pendidikan.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan budaya positif dalam implementasi Kurikulum Merdeka adalah hal yang sangat penting dan bermanfaat bagi Siswa, Guru, dan sekolah. Oleh karena itu, semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan harus berupaya untuk mewujudkan budaya positif di lingkungan sekolah, dengan cara:
- Menanamkan nilai-nilai kebajikan, seperti kejujuran, tanggung jawab, kerjasama, toleransi, dan rasa hormat, dalam diri Siswa, Guru, dan sekolah.
- Memberikan dukungan, penghargaan, dan umpan balik yang konstruktif kepada Siswa, Guru, dan sekolah, serta menghargai dan mengakui prestasi dan kontribusi mereka.
- Memberikan kesempatan, tantangan, dan sumber daya yang sesuai dengan minat dan kemampuan Siswa, Guru, dan sekolah, serta mendorong mereka untuk belajar dan berkembang secara optimal.
- Memberikan kebebasan, otonomi, dan tanggung jawab kepada Siswa, Guru, dan sekolah, serta mendorong mereka untuk berinisiatif, berkreasi, dan berkontribusi secara positif.
- Memberikan kebebasan, fleksibilitas, dan kolaborasi kepada Guru, serta mendorong mereka untuk berdaya, beradaptasi, dan bersinergi dalam proses pembelajaran.
- Memberikan dukungan, komunikasi, dan partisipasi kepada Guru, serta mendorong mereka untuk terhubung, terinformasi, dan terlibat dalam pengambilan keputusan dan perencanaan sekolah.
- Memberikan visi, misi, dan tujuan yang jelas dan bersama kepada sekolah, serta mendorong mereka untuk memiliki arah, fokus, dan komitmen dalam mencapai tujuan pendidikan.
- Memberikan standar, kriteria, dan indikator yang objektif dan transparan kepada sekolah, serta mendorong mereka untuk memiliki acuan, ukuran, dan evaluasi dalam proses pendidikan.
- Memberikan inovasi, perbaikan, dan perubahan yang berkelanjutan kepada sekolah, serta mendorong mereka untuk memiliki dinamika, kemajuan, dan transformasi dalam dunia pendidikan.
Penulis: Nindar Setiyoningsih, S.Pd., Guru Mapel Bahasa Inggris SMKN 10 Semarang
Komentar Pengunjung