Penerapan Model PBL Dalam Materi Peluang Usaha

Pendidikan merupakan aspek yang penting dalam menghadapi era globalisasi yang penuh dengan tantangan dan perubahan. Dengan pendidikan diharapkan dapat membentuk karakter penerus bangsa yang inovatif, terampil dan kreatif.

Mata Pelajaran Produk Kratif dan Kewirausahaan (PKKwu) diajarkan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada Siswa mengenai kewirausahaan, serta diharapkan dapat menumbuhkan minat Siswa untuk berwirausaha. Siswa yang tidak melanjutkan keperguruan tinggi diharapkan memilki minat untuk berwirausaha. Pada pembelajaran ini tidak hanya menerapkan teori saja, pada proses pembelajaran guru berharap Siswa memiliki keterampilan dan keinginan untuk berwirausaha. Dengan demikian mapel Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKKwu) memiliki peran dan kontribusi untuk menumbuhkan minat Siswa berwirausaha

Salah satu permasalahan yang dihadapi Penulis adalah rendahnya minat belajar Siswa dalam mengikuti aktifitas pembelajaran. Akhirnya Penulis mencoba memilih model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), pada Kompetensi Dasar 3.2 Menganalisis Peluang Usaha Produk Barang dan Jasa di kelas XI.

Barrent (2011: 4) menguraikan bahwa PBL merupakan pembelajaran yang dihasilkan dari suatu proses pemecahan masalah yang disajikan diawal proses pembelajaran. Siswa belajar dari masalah yang nyata dalam kehidupan sehari-hari, mengorganisasi, merencana apa yang dipelajari dalam kelompok kecil. Melalui pembelajaran PBL dengan meningkatkan masalah kontektual dalam kehidupan sehari-hari, Siswa dapat menganalisis dan menentukan peluang usaha produk barang/jasa dengan rasa ingin tahu, bertanggung jawab, dan komunikatif selama pembelajaran.

Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan PBL, yaitu: Pertama, menyampaikan pada Siswa tentang tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, kemudian guru menyajikan sebuah masalah yang harus dipecahkan Siswa. Kedua, kelas dibagi menjadi beberapa  kelompok kecil dan Siswa akan mendiskusikan mengamati, memahami permasalahan yang diberikan guru  atau permasalahan yang diperoleh dari bacaan yang disarankan. Ketiga, guru melakukan kegiatan pembimbingan dan memberikan motivasi kepada setiap kelompoknya untuk mencari data, bahan-bahan. alat yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Keempat, siawa mencatat data hasil dari penyelidikan atau diskusi kelompok dalam lembar kerja selanjutnya Siswa menyajikan hasil pengolahan data yang sudah disepakati. Kelima, langkah terakhir adalah guru  melakukan refleksi dan evaluasi  untuk menyamakan  persepsi antara guru dan Siswa.

Dengan Model pembelajaran PBL diharapkan Siswa dapat menganalisis, memahami serta dapat memecahkan masalah dalam materi menentukan peluang usaha  dengan rasa ingin tahu, bertanggung jawab, dan komunikatif selama pembelajaran.

“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”

Penulis: Suwarni, S.Pd., Guru Mapel Produk Kreatif dan Kewirausahaan

Editor: Tim Humas