Penomena Gadget vs Rasa Peduli Pada Siswa

Siapa yang tak kenal gadget? Apa itu gadget? Gadget menurut KBBI Daring Kemendikbud yang artinya merupakan perangkat elektronik yang memiliki fungsi praktis dan canggih. Salah satu alat canggih tersebut adalah smartphone/handphone (ponsel cerdas), dengan alat kecil yang sangat cerdas ini telah membuat hampir sebagian besar dari kegiatan kita tidak lepas dari si smartphone ini. Begitu juga yang terjadi pada siswa yang hampir sebagian besar membawa HP ke sekolah.

Ketika ada aturan untuk melarang sepertinya harus ditinjau kembali karena dampaknya akan membuat siswa tetap membawa HP dengan sembunyi sembunyi, sehingga akan sangat memprihatinkan baik untuk siswa maupun untuk guru disekolah. Siswa akan menjadi sangat tergantung dengan gadget ini bahkan dalam proses kegiatan belajar mengajar tidak jarang guru menegur siswa yang tidak memperhatikan proses kbm tapi malah asik dengan gadgetnya sendiri. Itu akan membuat proses KBM terganggu tentunya. Bahkan ketika jam istirahat berlangsung banyak siswa yang langsung memegang gadgetnya dan tidak lagi berkomunikasi dengan teman-temannya dikelas. Dan ketika ada teman yang datang atau berpapasan dengan bapak/ibu guru siswa juga tidak peduli karena asik dengan dunianya sendiri. Apapun yang terjadi mereka seolah mereka tidak peduli karena hanya fokus dengan si smartphone ini.

Banyak dampak negatif yang timbul karena penggunaan HP ini diantaranya seperti yang disampaikan di atas. Apalagi dengan kondisi siswa memiliki ketergantungan dengan gadget yaitu handphone maka rasa peduli terhadap sekitar sangatlah memprihatinkan. Begitu selesai jam pelajaran siswa langsung mencari hp dan asyik dengan dunianya sendiri. Tidak pernah lagi ngobrol dengan  teman sebangku atau bahkan dengan teman yang lain. Meskipun mereka duduk berdekatan tapi tidak terjalin komunikasi yang baik diantara mereka hanya karena mereka asik bermain hp masing masing. Bahkan ketika berpapasan dengan  bapak/ibu guru siswa pun masih asik dengan HP mereka masing masing. Dan akhirnya yang terjadi adalah rasa “ketidak pedulian” dengan lingkungan sekitar yang menjadi dampak dari handphone ini.

Siswa yang diharapkan menjadi generasi yang peduli dan perhatian dengan sekitarnya malah menjadi seorang yang pasif dan hanya memikirkan kesenangan sendiri. Kalaupun mereka berhenti menggunakan HP mereka mungkin hanya dikarenakan kebutuhan mereka sendiri. Hampir setiap menit tangan mereka tak henti hentinya memainkan hp mereka’ entah sebernanya apa yang mereka cari. Dan kita tahu persis bahwa dari si HP ini siswa bisa megakses apapun tanpa batas baik konten  positif maupun negatif. Dan anehnya siswa sanggup berjam jam menghabiskan waktu didepan layar mungil ini tanpa ingat waktu dan tempat. Begitu juga pada saat jam pelajaran berlangsung setiap ada  kesempatan mereka akan mencuri curi waktu untuk sekedar melihat notifikasi dari hp mereka. Dan ketika Guru menegur atau mengingatkan siswa hanya akan meminta maaf dan akan terus berulang.

Lalu apakah ada cara untuk mengatasi penomena? Pasti ada dan cara yang paling tepat adalah melarang siswa membawa hp kesekolah dan apabila melanggar akan dikenakan sanksi yang cukup berat seperti disita atau diberikan pelanggaran point. Maka dengan cara ini diharapkan dapat meminimalisir penggunaan hp disekolah oleh siswa. Guru memberikan penjelasan yang bisa mendukung gerakan ini dengan memberikan contoh contoh positif maupun negatif,dan diharapkan siswa akan memahami tentang hal tersebut. Ketika disekolah dan di kelas siswa harus fokus dengan pelajaran dan diharapkan bisa menjalin komunikasi yang baik dengan teman, guru dan seluruh komunitas sekolah. Salah satunya dengan meningkatkan rasa kepedulian dengan lingkungan sekitar jangan samapai kita menjadi orang yang tidak pernah memiliki rasa simpati dan empati kepada orang lain hanya karaena dikalahkan oleh keberadaan si smartphone ini. Gunakanlah HP dengan bijaksana on the right time and on the right place.

Penulis : Dian Ariani Rosita, S.Pd, M.Si.
Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris
SMA Negeri 11 Semarang