Peran Orang Tua dan Guru Dalam Pembelajaran Jarak Jauh  di Masa Pandemi

Wabah Covid-19 benar-benar mempengaruhi kegiatan hampir semua sektor kehidupan. Baik itu sektor ekonomi, sosial, agama, budaya bahkan sektor pendidikan. Khususnya pada sektor pendidikan, sudah  satu setengah tahun wabah  Covid-19 melanda negara kita bahkan melanda hampir seluruh dunia, tepatnya pada bulan Juli tahun 2020. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sudah memutuskan pembelajaran tetap dilakukan dari rumah untuk sekolah yang berada di kawasan zona kuning, oranye, dan merah.

Hal ini tentu saja akan membuat orang tua harus bekerja ekstra di rumah. Peran orang tua sangat diperlukan dalam  mengontrol kegiatan pembelajaran anak nya di rumah. Perubahan model pembelajaran dari tatap muka ke daring (online) tentu saja banyak menghambat proses pembelajaran terutama interaksi yang tidak berjalan baik antara guru dan peserta didik. Beberapa kendala bisa saja terjadi seperti tidak ada sinyal, kouta habis, bahkan ada beberapa peserta didik yang tidak mempunyai smartphone.

Sekolah dan orang tua harus saling bersinergi menghadapi pembelajaran jarak jauh di rumah. Pihak sekolah akan lebih baik jika memberikan beberapa masukan untuk orang tua dalam mengontrol anaknya ketika kegiatan pembelajaran daring ini dilakukan. Karena peran orang tua saat ini menjadi lebih dominan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dikonsepkan oleh pihak sekolah. Untuk mencapai tujuan yang pendidikan seperti yang diharapkan,  orang  tua memaikan peranan penting mencapai tujuan pendidikan tersebut antara lain yang pertama mengontrol kegiatan pembelajaran.

Orang tua harus mengetahui jadwal pembelajaran anaknya, agar setiap saat dapat mengingatkan anaknya untuk mengikuti pembelajaran. Hal ini bisa dikatakan bahwa orang tua menjadi guru di rumah. Tidak hanya mengontrol, akan tetapi orang tua juga harus selalu memberikan motivasi kepada anak nya untuk semangat mengikuti pembelajaran. Karena pembelajaran jarak jauh tentu saja akan menimbulkan rasa jenuh. Hal yang harus ditekankan ialah bahwa orang tua sebagai pengontrol bukan sebagai pembantu peserta didik. Sebagai pengontrol, orang tua juga harus sering berkomunikasi kepada guru wali kelas dan Bimbingan Konseling terkait perkembangan siswa selama mengikuti pembelajaran jarak jauh.

Yang kedua memfasilitasi anak belajar. Poin kedua ini bisa dikatakan sebagai salah satu faktor utama kunci keberhasilan peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Orang tua harus memberikan fasilitas senyaman mungkin untuk anak nya dalam mengikuti pembelajaran. Salah satu fasilitas yang terpenting ialah kuota internet. Para orang tua bisa mengalokasikan keuangan yang sebelumnya digunakan untuk ongkos dan biaya pulang pergi dialokasikan untuk membeli kuota internet. Sekali lagi hal ini perlu pengawasan penuh dari orang tua dalam menggunakan internet untuk pembelajaran bukan untuk yang lain. Sebagai fasilitator, orang tua juga harus menjaga mood dari anaknya, jangan sampai ketika pembelajaran berlangsung mood dari anak itu dalam keadaan tidak baik, hal itu akan berpengaruh ketidakefektifan pembelajaran yang berlangsung dikarenakan materi yang akan dijelaskan oleh sang guru akan lewat begitu saja.

Sementaraa peran Guru di Masa Pandemi antara lain yang pertama memberikan model dan strategi pembelajaran yang kreatif dan inovatif Salah satu faktor penunjang keberhasilan kegiatan pembelajaran di kelas ialah cara mengajar guru. Dengan cara apa dan media apa yang digunakan guru akan sangat berdampak pada keberhasilan kegiatan pembelajaran. Jika guru hanya menggunakan metode tertentu selama dua semester tentu akan membuat para peserta didik jenuh. Terlebih lagi di masa pandemi ini, tingkat kreatifitas seorang guru benar-benar di tuntut dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh ini. Tidak hanya kreatif, akan tetapi juga harus inovatif. Bila dirasa cara satu efektif untuk meningkatkan semangat belajar peserta didik.

Seorang guru harus memikirkan cara-cara yang lainnya atau mengembangkan cara satu yang telah sukses itu. Seorang guru juga harus selalu mengevaluasi kegiatan pembelaran baik itu sukses ataupun gagal meningkatkan semangat belajar siswa. Adanya evaluasi diri akan menjadikan seseorang lebih kreatif dan inovatif dan guru yang baik ialah guru yang selalu mengevaluasi diri ketika peserta didik gagal, bukan justru memarahi peserta didik yang gagal. Guru juga dapat meminta saran kepada wali murid terkait dengan cara apa pembelajaran dapat dilakukan secara efektif. Guru juga dapat meminta kepada wali murid untuk mendukung program menagajar yang telah dikonsepkan oleh guru. Guru mewajibkan kepada wali murid untuk memberikan laporan terkait perkembangan peserta didik di rumah selama mengikuti kegiatan pembelajaran jarak jauh . Laporan itu bisa di buat seminggu sekali

Sejatinya kegiatan pembelajaran jarak jauh ini ialah untuk membantu program pemerintah dalam upaya mencegah penularan wabah Covid-19. Akan tidak efektif apabila hanya beberapa sektor saja yang hanya mendapat pengawasan khusus. Jangan sampai di sektor pendidikan sudah atur sedemikian rupa untuk membantu pencegahan penularan wabah ini akan tetapi tidak di dukung oleh sektor yang lain. Guru harus selalu menekankan kepada peserta didik untuk tetap mematuhi protokol Kesehatan. Guru juga harus selalu memastikan kepada wali murid untuk tetap menerapkan physical distancing dan social distancing. Jangan sampai kegiatan pembelajaran jarak jauh dimanfaatkan siswa untuk kegiatan yang tidak bermanfaat.

Penulis : Jaka Untung.S.Pd, guru SMKN 1 Kaliwungu