Joyful learning merupakan suatu sistem proses pembelajaran secara menyenangkan. Proses pembelajaran dikemas dalam situasi menyenangkan, baik dilaksanakan di dalam kelas maupun di luar kelas. Pendekatan joyful learning adalah belajar mengajar yang membuat siswa merasa “nyaman” dan senang sehingga mereka dapat memusatkan perhatian secara penuh pada belajar.
Menurut Depdiknas, suasana belajar yang menyenangkan dapat meningkatkan hasil belajar karena siswa memiliki waktu curah perhatian yang tinggi. Pembelajaran menyenangkan dapat dicirikan dengan suasana yang rileks, bebas dari tekanan, aman, menarik bangkitnya minat belajar, adanya keterlibatan penuh siswa, perasaan gembira, dan konsentrasi tinggi.
Joyful berkaitan dengan hormon “bahagia” dopamin, serotonin, endorfin manusia yang berkaitan dengan sensasi menyenangkan. Apabila guru mengimplementasikan pembelajaran yang menyenangkan seperti joyful learning, maka hormon “bahagia” tersebut akan membantu siswa cepat menangkap informasi dan antusias mengikuti pembelajaran sehingga akan tersimpan pada memori jangka panjang siswa. Sebaliknya, jika suasana kelas menegangkan dan menakutkan, maka siswa akan lama menangkap informasi yang diberikan dan tidak semangat mengikuti pembelajaran.
Guru yang ramah dapat menciptakan kelas yang menyenangkan dengan berbagai cara. Berikut 10 strategi yang bisa digunakan:
- Sambutan Hangat. Selalu menyambut siswa dengan senyuman dan ucapan selamat pagi, menciptakan atmosfer yang positif sejak awal.
- Memperkenalkan Koneksi Pribadi. Mengenal nama setiap siswa dan menunjukkan minat pada kehidupan mereka di luar sekolah.
- Aktivitas Icebreaker. Memulai kelas dengan aktivitas pemecah kebekuan untuk merangsang kegembiraan dan membantu siswa merasa nyaman.
- Humor dan Keceriaan. Menggunakan humor dengan bijak untuk membuat suasana santai dan mengurangi ketegangan.
- Variasi dalam Pembelajaran. Menggunakan berbagai metode pembelajaran seperti permainan peran, diskusi kelompok, atau proyek kreatif untuk menjaga kegiatan tetap menarik.
- Memberikan Ruang bagi Ekspresi. Mendorong siswa untuk berbagi pendapat mereka tanpa takut salah atau dievaluasi secara negatif.
- Memperhatikan Kesejahteraan Emosional. Mengakui dan menanggapi perasaan siswa, baik itu kebahagiaan atau tantangan yang mereka alami.
- Pujian dan Penghargaan. Memberikan pujian terbuka atas pencapaian siswa dan mengakui usaha mereka.
- Keterlibatan Aktif. Melibatkan siswa dalam proses pengambilan keputusan tentang apa yang mereka pelajari atau cara mereka menunjukkan pemahaman mereka.
- Kreativitas dalam Penilaian. Menggunakan berbagai cara untuk mengevaluasi pemahaman siswa yang menantang dan memotivasi.
Dengan menerapkan strategi-strategi ini, seorang guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, menyenangkan, dan menginspirasi bagi semua siswa mereka. Untuk mendukung proses Joyful Learning, perlu menyiapkan lingkungan sehingga semua siswa merasa penting, aman, dan nyaman.
“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”
Penulis: Johan Hanifah, S.Pi., Guru Produktif Teknik Kendaraan Ringan
Editor: Tim Humas dan Literasi
Komentar Pengunjung