Desain Pembelajaran Matematika SMK di Era New Normal

Kita sepakat bahwa pandemi Covid-19 telah mengubah proses kegiatan belajar mengajar (KBM) dari proses belajar mengajar tatap muka (offline) menjadi online atau daring. Tahun ajaran baru tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Guru dan siswa harus berkenalan dengan “New Normal”. New normal tidak dapat diartikan sebagai kembali ke sekolah seperti biasanya, tetapi sekolah dan guru bersama-sama menyiapkan agar siswa mampu beradaptasi dengan proses KBM di tengah wabah Covid-19. Bisa kita rasakan siswa mulai jenuh berada di rumah, borosnya kuota internet, kemudian bagi daerah yang kesulitan sinyal pembelajaran daring terasa sangat tidak maksimal. Di sisi lain, hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi guru, guru harus secara kreatif memanfaatkan platform digital yang tersedia, guru juga harus memastikan siswa hadir di kelas online. Proses evaluasi juga tak kalah penting karena guru perlu melihat perkembangan siswanya apakah sudah tercapai tujuan belajar atau belum.

Selama wabah Covid-19, guru dan siswa seolah-olah dibatasi secara fisik, akan tetapi, secara pedagogis hubungan guru dan siswa harus tetap terjaga. Proses tetap harus memperhatikan interaksi guru dan siswa. Misalnya pada pembelajaran matematika secara online, setelah guru menjelaskan materi dan memberikan soal/tugas kepada siswa, guru kemudian memberikan feedback terhadap hasil pekerjaan siswa yaitu dengan memberikan penjelasan jawaban yang benar mengenai persoalan yang diberikan.

Dalam pembelajaran matematika di SMK jurusan Pertanian materi Operasi Bilangan Berpangkat misalnya. Guru bisa menyediakan LKS (Lembar Kerja Siswa) tentang Operasi Bilangan Berpangkat. LKS bukan hanya kumpulan soal-soal yang kemudian diberikan kepada siswa, juga bukan kumpulan materi. LKS di sini adalah serangkaian proses belajar yang akan dilalui siswa dalam mempelajari materi Operasi Bilangan Berpangkat sehingga siswa mampu membangun pengetahuannya sendiri. LKS disiapkan sebagai alat pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme.

Proses pembelajaran dimulai dengan pemberian motivasi kepada siswa, motivasi bisa berupa pentingnya mempelajari Operasi Bilangan Berpangkat. Guru kemudian memberikan materi yang ringan dilanjutkan dengan definisi, contoh, dan sifat-sifat Operasi Bilangan Berpangkat. Guru juga menyajikan contoh penggunaan sifat-sifat Operasi Bilangan Berpangkat. Setelah dirasa paham, siswa kemudian diberikan latihan tentang sifat-sifat Operasi Bilangan Berpangkat. Setelah siswa selesai menjawab, guru dapat memberikan respon terhadap jawaban murid sekaligus memberikan motivasi kepada siswa untuk terus semangat belajar. Pelaksanaan pada tahap pemberian latihan soal dan umpan balik ini, alangkah baiknya jika dilakukan dengan platform digital yang sudah-sudah. Jadi, pembelajaran matematika pada saat new normal, guru juga masih harus memanfaatkan media online. Selain hubungan pedagogis guru dan siswa, literasi digital yang sudah dilaksanakan selama belajar mandiri juga dapat terjaga.

 

Nining Setyowati, M.Pd

Guru Matematika SMKN 1 Bawen Kabupaten Semarang