Aktifitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar pada Kurikulum merdeka di mana pembelajarannya akan lebih maksimal agar siswa memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep serta memperkuat kompetensi yangb di miliki oleh siswa tersebut.Situasi pandemi covid 19 yang melanda Indonesia mencapai puncaknya pada tahun 2020 dan sempat melumpuhkan dunia pendidikan. Akibat dari adanya pandemi, pemerintah sempat melarang kegiatan belajar mengajar tatap muka secara langsung karena dapat menjadi pusat mata rantai penularan virusDari kejadian luar biasa tersebut siswa belajar secara mandiri dirumah cukup lama. Para pendidik diharuskan berfikir ekstra dan mengeluarkan segala kreatifitasnya untuk membuat sebuah model pembelajaran baru dengan tujuan menarik minat siswa untuk belajar dan agar materi yang diajarkan dapat dipahami tanpa bertatapan muka secara langsung seperti waktu sebelum pandemi.
Guru diharuskan cepat beradaptasi dengan media internet guna menjalankan ide-ide model pembelajaran yang telah direncanakan. Untuk menyampaikan materi dan melangsungkan tanya jawab dengan para siswa secara langsung menggunakan aplikasi Zoom, google met, ataupun elearning. Apabila terdapat masalah seperti siswa kekurangan kuota internet, pembelajaran lewat WA adalah jalan alternatif yang dapat dilakukan sehingga kegiatan belajar mengajar tetap berjalanBeberapa waktu yang lalu, metaverse sempat trending di situs pencarian Google dan jadi perbincangan cukup hangat. Metaverse disebut-sebut bakal menjadi masa depan baru internet yang nantinya akan mengubah cara manusia dalam berhubungan dan berinteraksi. Konsep ini bakal memberikan peluang yang sangat besar, terutama untuk hal-hal yang berkaitan dengan dunia Pendidikan, internet design dan gaming. metaverse merupakan teknologi masa depan berupa ruang virtual di mana orang-orang dari seluruh dunia dapat berkumpul dan berkomunikasi menggunakan teknologi virtual.
Metaverse memungkinkan kita untuk melakukan semua kegiatan layaknya di dunia nyata, seperti menonton konser, menghadiri rapat, membeli dan mencoba pakaian baru, berjalan jalan, bahkan berkenalan dengan orang baru layaknya di dunia nyata, dan lain sebagainya. Semua itu bisa dilakukan dalam sebuah dunia baru bernama metaverse.
Setelah pandemi hampir berakhir jadi endemic siswa lebih suka dan nyaman menghabiskan waktu dengan menatap layar internet dan berkomunikasi dengan teman-teman melalui internet daripada menghabiskan waktu di dunia nyata, secara tidak sadar sudah masuk ke dunia internet itu sendiri. Dengan melihat fakta kenyataan yang ada, bukan tidak mungkin jika metaverse akan terwujud dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Perkembangan teknologi digital yang semakin pesat membuat dunia pendidikan harus terus dinamis terus berkembang agar dapat mencetak para generasi yang adaptif dan kompeten. Dunia pendidikan sekarang sudah lekat dengan digital bahkan ketika kegiatan belajar mengajar yang berlangsung secara offline pun bantuan digital tetap dibutuhkan, maka peluang inovasi dunia virtual seperti metaverse dalam menunjang kegiatan belajar mengajar semakin terbuka lebar di masa depan.
Sebelumnya dalam metode pengajaran konvensional, materi diajarkan guru kepada murid di dalam kelas secara lisan atau menyuruh murid membaca buku hingga menonton video. Namun dengan adanya cara sekolah online di Metaverse, diharapkan bisa memberikan penjelaskan secara gamblang terkait materi yang susah dijelaskan lewat buku atau video.
Dengan hadirnya dunia virtual seperti metaverse ini, dunia Pendidikan akan sangat terbantu sekali. Contohnya seperti saat pembelajaran berlangsung para siswa dapat melihat secara langsung cara kerja mesin tanpa harus memotongnya, anatomi tubuh tanpa harus membelah hewan hidup-hidup atau berkunjung ke sebuah tempat sejarah tanpa harus berbondong bondong naik bus jauh-jauh ke tempat yang ingin dituju, melihat fenomena dan bencana alam secara langsung, atau bahkan gedung-gedung sekolah juga dapat dibangun megah di dalam dunia metaverse. Banyak sekali kemudahan yang kita dapati ketika kita menggunakan metaverse sebagai inovasi pembelajaran di masa depan.
Dampak negative apabila ketika kita terlanjur nyaman berada di dunia virtual dan melupakan dunia nyata tentunya akan berakibat fatal bagi kelangsungan kehidupan manusia di dunia nyata. Manusia membutuhkan alam sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya. Disisi lain, manusia adalah makhluk sosial yang pasti membutuhkan bantuan orang lain dan harus terus menjalin komunikasi antar sesama guna menjaga kelangsungan dan keharmonisan hidup di dunia.Perkembangan teknologi untuk mempermudah pekerjaan manusia, tapi bukan berarti manusia dimanjakan oleh kemudahan lalu diperbudak oleh teknologi. Secanggih apapun teknologi yang dapat membantu kegiatan pembelajaran, sentuhan langsung seorang guru akan tetap dibutuhkan, karena dalam pendidikan akan terjadi transfer ilmu dan juga ikatan batiniah guru dengan siswa dan hal ini hanya bisa terjadi dengan baik apabila ada interaksi secara langsung dari guru ke siswa ataupun sebaliknya.
Penulis : Joko Suranto,SPd, Guru SMKN 1 Kaliwungu Kab.Semarang
Komentar Pengunjung