Energik, powerfull, cantik, dan ramah itulah kesan utama ketika melihat dan bertemu ibu Dr. Uswatun Hasanah, S.Pd, M.Pd. Uus sapaan akrabnya adalah sosok Kepala Sekolah dengan segudang prestasi dan juga penulis handal yang telah banyak menorehkan karya-karya emasnya, hingga saat ini akhirnya dipercaya mengemban amanah sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Jawa Tengah.
Setelah melakukan serangkaian seleksi ketat hingga tahap wawancara 3 besar calon Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, perempuan bergelar Doktor ini mantab meyakinkan Gubernur Jawa Tengah dengan gagasan dahsyatnya seperti peningkatan atau upgrading kompetensi kepala sekolah, guru, dan siswa agar dapat meningkatan mutu dan kualitas pendidikan dan prestasi. Jumat, 14 Januari 2022 merupakan hari bersejarah bagi dunia pendidikan di Jawa Tengah, karena Gubernur Jawa Tengah Bapak H.Ganjar Pranowo, S.H, M.IP. melantik Dr. Uswatun Hasanah, M.Pd. sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah.
Perempuan kelahiran Ngawi, 30 Juli 1976 ini memiliki track record prestasi yang luar biasa, tidak hanya di bidang akademik, tetapi juga non akademik. Selama memimpin SMA Negeri 1 Purwantoro Wonogiri, beliau berhasil menjadikan sekolahnya meraih penghargaan sebagai Sekolah Literasi Tingkat Nasional dan Sekolah Adiwiyata Nasional Mandiri. Uswatun Hasanah juga menyabet penghargaan bergengsi lain, belum lama ini ia dianugerahi penghargaan UPGRIS Award sebagai Kepala Sekolah SMA Inovatif, Dedikatif dan Inspiratif tahun 2021 karena meraih Peringkat Pertama Pelatihan Penguatan bagi Kepala Sekolah SMA, SMK, SLB dan menjadi Juara I Lomba Inovasi Sekolah di masa pandemi kategori Best Practice Tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Doktor lulusan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret ini juga menjadi Penggerak Literasi Nyalanesia pada tahun 2021, dan telah berhasil memfasilitasi ratusan siswa dan guru di Kabupaten Wonogiri untuk belajar dan berkarya melalui salah satu program Nyalanesia, yaitu Gerakan Sekolah Menulis Buku Nasional (GSMB Nasional) sehingga mendapatkan penghargaan sebagai Kepala Sekolah Berprestasi di Bidang Literasi Tingkat Nasional.
Kepala Disdikbud Jawa Tengah ini merupakan Instruktur Nasional Kurikulum 2013 tahun 2016 Direktorat Pembinaan SMA (SPMA) Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud, Fasilitator Nasional Kurikulum 2013 Kemendikbud tahun 2017, dan Reviewer Kurikulum 2013 SMA Kemendikbud tahun 2018. Uswatun Hasanah memang sosok pemimpin tangguh yang selain berprestasi, dia juga punya kemauan keras untuk meng-upgrade dan menambah ilmunya dari waktu ke waktu. Sosok pekerja keras yang tidak segan untuk selalu berbagi dan menularkan dan menebar kebermanfaatan dengan segala kelebihan yang dimiliki terhadap lingkungan di sekitarnya.
Kini, tiga profesi sekaligus disandang Uswatun Hasanah. Selain menjadi Kepala Disdikbud Provinsi Jateng, ia ternyata juga seorang penulis buku dan piawai olah vocal. Berbekal kemahirannya dalam literasi dan menulis. Tak heran, Uswatun Hasanah juga berhasil mempublikasikan sejumlah buku, termasuk antologi cerpen dan puisi seperti “Reyog Ponorogo Media Pelestarian Seni dan Budaya Indonesia, Balada Hidup Si Burung Pipit, Rumah Cahaya, Elegi Pandemi, THOLE, Gangsing Kemelaratan, Corona Membuka Mata Semesta dan terbaru adalah SAMI SATU (Satu Minggu Satu Pembelajaran) dan JUTEK (Jumat Teknologi). Sementara dalam bidang menyanyi atau seni Uswatun Hasanah merupakan pencipta dan Arransemen Mars Adiwiyata Nasional, menciptakan 5 Lagu Album “Penantian” dan juga beberapa lagu Mars untuk beberapa sekolah lain di Jawa Tengah.
Kini dengan amanah barunya ia bertekad menjadikan Jawa Tengah berjaya dengan capaian prestasi juara tingkat nasional di berbagai lomba baik antar kepala sekolah, guru dan siswa, serta menjadikan Jawa Tengah bebas dari pungutan liar (pungli). ia menegaskan bahwa biaya pendidikan di satuan pendidikan di bawah Pemprov Jawa Tengah gratis, termasuk gebrakan barunya belum lama ini dengan membebaskan seluruh biaya tunggakan pendidikan dan kaitan pengambilan ijasah tanpa syarat selama bersekolah khususnya di jenjang SMA, SMK, SLB Negeri di Jawa Tengah.
Prinsip dalam hidupnya yaitu “Jangan pernah menyebut dirimu pejuang pendidikan jika tak berani mendobrak kebodohan di negeri ini dengan keteladanan, bukan sekadar instruksi”. Tutur Uswatun Hasanah Kepala Disdikbud Provinsi Jawa Tengah.
Penulis : Johan Tri Bayuntoro, S.Pd., M.Pd
Pendidik dan Agen Penguatan Karakter Puspeka, Kemendikbud Ristek
Komentar Pengunjung