Meningkatkan Daya Kreatifitas Siswa dengan Membentuk Bangun Datar Menggunakan Media Lidi

Pembelajaran kontektual yang melibatkan aktifitas, kreatifitas dan bersifat efektif serta menyenangkan memang perlu dikenal dan dipahami dengan baik oleh Guru. Untuk itu, Penulis berusaha memberikan pembelajaran dengan menyenangkan dan aktif, dengan memanfaatkan media lidi untuk membentuk bangun datar.

Lidi berasal dari pelapah kelapa atau aren. Sekumpulan lidi diikat menjadi sapu lidi. Sapu lidi terdapat di lingkungan sekolah kita. Maka secara alami lidi telah memenuhi karakteristik media pembelajaran tematik yang pertama, yakni mudah didapat dan dijangkau.

Begitu pula dengan karakteristik kedua, lidi mudah digunakan karena kita akan bentuk dan sifat alami lidi sebagai media pembelajaran tematik. Lidi bisa digunakan untuk membilang, menjumlah, maupun mengurangi. Juga bisa digunakan sebagai media bangun datar, seperti persegi, persegi panjang, segitiga, belah ketupat, layang-layangdan trapesium karena lidi mudah  dipotong maupun disusun.

Manfaat media atau alat bantu dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara Guru dan Siswa, sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektifdan efisien. Guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang tentang media pengajaran.

Untuk memudahkan pemahaman maka kita perlukan media atau alat bantu dalam memahami materi pembelajaran. Pada dasarnya Siswa belajar dari hal-hal yang konkrit, sehingga untuk mengetahui konsep-konsep yang abstrak Siswa memerlukan benda-benda yang riil sebagai perantara atau visualisasinya.

Mengenalkan matetika tidak harus dengan dengan menyodorkan buku latihan. Disisi lain banyak pula jenis yang telah tersedia di lingkungan sekitar yang dapat kita gunakan untuk keperluan pembelajaran, yang diperlukan adalah kemampuan kejelian dan kreativitas dalam memilih dan mendaya gunakan potensi berbagi sumber dan media belajar yang ada di sekeliling kita.

Langkah-langkah pembelajaran dengan lidi sebagai berikut: Siswa dibentuk kelompok masing-masing lima Siswa. Pengelompokkan ini agar memungkinkan Siswa berdiskusi ataupun memberikan peluang bagi Siswa yang tertinggal untuk bertanya kepada teman kelompoknya. Setelah kelompok terbentuk setiap kelompok mengambil 30 lidi.

Setiap kelompok berada di meja secara melingkar  kemudian Siswa diarahkan untuk membuat bentuk bangun datar. Setiap Siswa membuat satu bangun datar, maka dalam satu kelompok membentuk lima bangun datar.

Kemudian Siswa ditugaskan untuk menyebutkan nama bangun datar yang telah dibentuknya. Berikutnya, Siswa menjelaskan jumlah sisi masing-masing bangun datar dengan cara mengambil sisi-sisinya sekaligus menghitungnya. Khusus untuk bangun persegi panjang, sisi panjangnya merupakan gabungan dari dua lidi.  Sehingga Siswa tetap menjawab empat sisi. Bangun yang memungkinkan dibentuk anatar lain, persegi, persegi panjang, segitiga sama sisi, segitig sama kaki, segitiga siku-siku, layang-layang dan belah ketupat.

Langkah selanjutnya semua Siswa dalam kelompoknya merapikan lidi yang tadi dibentuk, dilanjutkan  membuat bangun berikutnya yang berbeda. Jika tadi Siswa sudah menjelaskan jumlah sisinya, sekarang menjelaskan jumlah titik sudutnya. Guru memberikan penguatan dengan memberikan bintang pada kelompok yang yang bekerja dengan  cepat dan benar. Bintang yang didapatkan bisa ditepel pada papan “prestasiku hari ini” di tempat yang disediakan untuk tiap kelompok. Pemanfaatan media lidi in berhasil meningkatkan motivasi belajar Siswa dan hasil belajar Siswapun memuaskan.

“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”

Penulis: Drs. Sunarno., Guru Mapel Matematika

Editor: Tim Humas