Dunia pendidikan telah menjadi poros transformasi di bidang social, ekonomi dan politik di tengah masyarakat. Karena melalui dunia pendidikan siswa-siswi mampu mengolah proses penanaman nilai-nilai yang dapat mendorong keunggulan individu di tengah pembangunan nasional. Bentuk nilai-nilai kemandirian yang ditanamkan oleh siswa di sekolah SMK N 10 Semarang khususnya jurusan Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM) adalah mencetak siswa-siswi untuk untuk menjadi lulusan yang siap berwirausaha.
Kewirausahan didalam pendidikan bertujuan untuk membentuk siswa-siswi secara utuh (holistik), sebagai insan yang memiliki karakter , pemahaman dan dan ketrampilan sebagai wirausaha. Pendidikan kewirausahaan di terapkan dii dalam kurikulum sekolah dengan cara mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan pendidikan kewirausahaan dan direalisasikan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu yang disiapkan jurusan TBSM untuk menyiapkan lulusan peserta didik yang siap berwirausaha adalah dengan melatih siswa praktik tune-up karburator, tune-up EFI, pengukuran kelistrikan sepeda motor, dan mencari trobel shoting dengan prosedur SOP. Jurusan TBSM juga menyediakan service sepeda motor di bengkel TBSM yang semua di kerjakan oleh siswa-siswi TBSM.
Oleh karena itu, penanaman entrepreneurship dilakukan secara bertahap dengan memfokuskan pada karakteristik serta nilai pokok yaitu mandiri, kreatif, kepemimpinan, orientasi pada tindakan dan kerja keras. Nilai entrepreneurship dapat dilihat dari sifat dan perilaku individu, yang muncul dalam bentuk perilaku. Tujuan entrepreneurship hendaknya dapat memberikan bekal kepada peserta didik melalui tiga dimensi, yaitu aspek production technical skill, managerial skill, dan personality development skill dalam kemampuan bekerjasama dan tertanamnya pola pikir wirausaha serta menanamkan sikap dan semangat kemandirian peserta didik. Kemudian entrepreneurship memiliki tiga hal penting yaitu kesempatan berkreasi (opportunity creation), pembaharuan daya cipta (creativity innovation), dan perhitungan resiko yang diambil (calculated risk talking). Dengan adanya praktik di jurusan TBSM dan PKL di industri diharapkan lulusan siswa-siswi jurusan Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM) siap berwirausaha dan membuka lapangan pekerjaan sendiri.
Penulis : Selamet Pujianto, S.Pd, Guru Produktif TBSM
Komentar Pengunjung