Kata DISIPLIN dalam segala hal bertujuan untuk membiasakan kebiasaan yang benar, tepat, dan cepat sehingga menjadi budaya dalam keseharian dan rutinitas dimanapun tempatnya.
Awal bekerja sebagai guru di SMK Negeri 10 Semarang, Penulis merasa bersyukur, bangga, dan beruntung karena pengalaman dan ilmu semasa menjadi pelaut ternyata masih bisa bermanfaat dan diajarkan kepada anak bangsa yang bercita-cita ingin menjadi pelaut.
Hal yang semakin membuat bangga adalah kebiasaan dan budaya “APEL” di SMK Negeri 10 Semarang tiap hari senin, rabu, dan jumat, serta setiap hari hari nasional upacara dengan diiringi DRUM CORPS. Khususnya kompetensi keahlian Nautika Kapal Niaga (NKN) setiap selesai pembelajaran diadakan rutin apel siang (pulang). ”Dengan adanya kegiatan apel tersebut sekolah berarti sudah menjalankan prinsip pemantuan dan pengawasan agar Siswa disiplin mematuhi dan menjalankan tata tertib dan peraturan sekolah”.
Secara pribadi dengan latar belakang pendidikan kemaritiman dan pelaut aktif dengan pengalaman berlayar 10 tahun sangat mendukung kegiatan “APEL” tersebut. Karena sudah dapat merasakan manfaatnya selama kuliah, bekerja hingga sekarang. Kebiasaan apel dapat menjadikan sarana bersosialisasi, berorganisasi, saling menghargai dan menghormati, pembentukan karakter dan kesehatan badan (body building) dengan di sertai olah raga dan olah fisik. Misalnya dengan kegiatan olah raga/fisik push up, pull up, lari, dan sebagainya secara rutin akan membuat dan membentuk badan sehat dan kuat. Pada dasarnya apel ini tidak jauh beda dengan kegiatan ekstrakurikuler “Pramuka” yang sifatnya wajib untuk Siswa. ingat kalimat dan istilah ini: “Mens sana in corpore sano. Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.”
Mengingat hingga saat ini masih dalam keadaan pandemi covid 19, sehingga untuk menjaga imun kuat maka kita harus menjaga kesehatan dengan menerapakan AKB (adaptasi kebiasaan baru) serta melaksanakan PROKES dengan 5M. Selain kegiatan olah raga dan fisik tersebut juga di sampaikan materi pengetahuan umum, kegiatan kejuruan, kepemimpinan (leadership), spiritual (agama), motivation class, dan informasi lainnya yang sangat penting dan sifatnya segera (urgent). Contohnya: penyambutan tamu vip, kunjungan kapal (visit), dan lain–lain.
Dalam kegiatan apel ini akan terjadi saling interaksi, komunikasi, respect (menghargai) / menghormati antara Siswa, kakak kelas, pengurus & staf batalyon, pembina dan guru-gurunya. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah mencegah, menanggulangi, dan menghindari pelanggaran untuk dari setiap aturan, peraturan, tata tertib yang sdh di sepakati dan di tetapkan. Minimal ada tindakan tegas, terukur dan teratur yang sifatnya dapat memberikan efek jera dengan tetap mengedepankan kemanusiaan.
Tindakan untuk memberi “sanksi/hukuman” juga di sesuaikan dengan tingkat kesalahan/pelanggaran Siswa. Tahapannya: teguran lisan/tertulis hingga hukuman yang di arahkan untuk pembinaan dan pembentukan karakter selaras dengan tujuan arah pendidikan & profile pelajar Pancasila (pembelajaran paradigma baru SMK PK) yang tertuang dalam KOS 2022. Tindakan hukuman tidak diperbolehkan dengan melakukan kontak body (fisik) seperti pemukulan, tamparan, tendangan dan sejenisnya yang tidak diperbolehkan oleh komnas PAI ataupun komnas HAM. Sehingga sekolah tetap menjadi rumah pendidikan yang ramah terhadap Siswa dan juga tetap menerapkan azaz MENDIDIK.
SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Semarang
Penulis: Landung Ismoyo Jati, ANT II., Guru Mapel Nautika
Komentar Pengunjung