Teknologi Pakan Ternak Fermentasi Dari Limbah Pertanian

Upaya penyediaan daging yang cukup dapat dilakukan dengan peningkatan populasi dan disamping itu dapat dilakukan dengan peningkatan produksi daging dengan cara peningkatan pertambahan bobot badan. Sejalan hal tersebut maka manajemen usaha menjadikan salah satu kunci utama dalam usaha penggemukan ternak supaya pengelolaan dilakukan secara baik dan target peningkatan bobot badan ternak tercapai secara optimal. Oleh karena itu penyediaan pakan ternak berkualitas pada penggemukan ternak sangat penting karena dapat meningkatkan nilai ekonomis.

Pakan bagi ternak merupakan kebutuhan pokok yang harus tercukupi agar ternak dapat tumbuh dan berkembang secara baik, baik dalam jumlahnya (kuantitas) maupun kandungan nutrisi pakannya (kualitas). Beberapa permasalahan antara lain : (a). Limbah pertanian/jerami pada saat panen cukup 2 berlimpah cenderung kurang termanfaatkan, bahkan masih banyak yang dibakar. (b). pakan ternak masih mengandalkan pada hijauan. (c). pengetahuan masyarakat masih rendah tentang pakan ternak yang berkualitas. (d). teknologi pembuatan pakan ternak berkualitas masih kurang.

Jerami padi merupakan salah satu limbah pertanian yang cukup besar jumlahnya dan belum sepenuhnya dimanfaatkan. Produksi jerami padi bervariasi yaitu dapat mencapai 12-15 ton per hektar satu kali panen, atau 4-5 ton bahan kering tergantung pada lokasi dan jenis varietas tanaman yang digunakan. Penggunaan jerami padi sebagai makanan ternak telah umum dilakukan di daerah tropik dan subtropik, terutama sebagai makanan ternak pada saaat musim kemarau, akan tetapi penggunaan jerami padi sebagai makanan ternak mengalami kendala terutama disebabkan adanya faktor pembatas dengan nilai gizi yang rendah yaitu rendahnya kandungan protein kasar, lignin dan silika.

Kualitas jerami padi dapat ditingkatkan baik secara kimia maupun biologi. Peningkatan jerami padi melalui biologi adalah melalui fermentasi. Fermentasi merupakan proses pemecahan senyawa organik menjadi sederhana yang melibatkan mikroorganisme dengan tujuan menghasilkan suatu produk yang mempunyai kandungan nutrisi, tekstur yang lebih baik memperpanjang masa penyimpanan, mengendalikan pertumbuhan mikrobia, mempertahankan gizi yang dikehendaki, menciptakan kondisi kurang memadai untuk mikrobia kontaminan.

Cara baru yang relatif murah, praktis dan hasilnya sangat disukai ternak adalah fermentasi dengan menambahkan bahan mengandung mikroba proteolitik, lignolitik, selulolitik, lipolitik dan bersifat fiksasi nitrogen non simbiotik (contohnya: starbio, starbioplus.) Perlu kita ketahui bahwa jerami mempunyai banyak manfaatnya, baik untuk kesuburan tanah maupun pakan ternak. Adapun manfat jerami adala (1) mempunyai kandungan protein lebih tinggi dari jerami biasa (sekitar 7 – 9%), (2) lebih mudah dicerna oleh hewan/ternak ruminansia, (3) nilai gizi pakan meningkat, (4) beraroma harum, tidak berbau busuk, (5) lebih higienis, (6) bahan mudah didapat dan murah, dan (7) sebagai cadangan pakan tahan lama, praktis dan murah.

Bahan dan ukuran untuk fermentasi jerami adalah (1) jerami padi kering, kadar air -/+ 10%, bisa dalam bentuk jerami utuh sebanyak 800 kg, (2) Probiotik In Vivo/vitro 3 liter, (3) Molase/tetes tebu sebagai sumber energy awal buat mikrobia pada awal inkubasi 20 kg, dan (4) Air biasa sumur tanpa klorinasi 177 liter.

Adapun proses pembuatan pakan ternak jerami fermentasi sebagai berikut : (1) tiga bahan yang perlu dipersiapkan yaitu 1000 kg  jerami yang sudah kering, (2) 20-25 Lt : molase / gula pasir yang dilarutkan, (3) dua kg Urea x 3 Lt : Probiotik. x 250-300 Lt : air untuk melarutkan probiotik dan molase/tetes. Peralatan yang perlu dipersiapkan, (4) Terpal plastik, (5) Alat pemotong/sabit atau sejenisnya atau bisa menggunakan mesin pencacah jerami, (6) Ember, gembor, terpal plastik atau karung plastik.

Cara pembuatan pakan fermentasi jerami kering melalui proses sebagai berikut (1)  Jerami kering dipotong-potong dengan ukuran kurang lebih 25 cm ditumpuk sediakan terpal plastik, (2) larutkan bahan diatas dicampur menjadi satu sesuai dengan perbandingannya (campuran probiotik, molase dan air), (3) Jerami padi yang sudah dipotong ditaruh diatas terpal sedikit demi sedikit sambil disiram Urea, larutan air, molase/tetes dan probiotik sesuai perbandingan diatas sampai merata dan jerami kelihatan basah, (4) setelah jerami benar-benar telah disiram rata dengan larutan tersebut, jerami ditutup ke dalam terpal atau plastic sedikit demi sedikit sambil diinjak-injak supaya padat. Setelah padat ditutup hingga rapat betul, dan terakhir (5) setelah 7 hari jerami fermentasi tersebut baru dapat di berikan pada ternak sesuai dengan kebutuhan, setiap pengambilan pakan ternak jerami fermentasi maka tempat penyimpanan supaya ditutup kembali dengan rapat, hal tersebut agar terhindar dari genangan air, dan terhindar dari terik matahari secara langsung dan air hujan Langkah terakhir adalah penyajian. Berikan hasil pengolahan Jerami fermentasi setiap pagi dan sore secukupnya. Untuk penggemukan dapat diberikan selama 3 sampai 6 bulan.

Penulis : Darmana, Guru SMKN H Moenadi Ungaran