Belajar Mengenali Diri Melalui Psikologi Warna

“Warna adalah secara objektif/fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan, atau secara subjektif/psikologis sebagai bagian dari pengalaman indera penglihatan.” Nugraha mengatakan bahwa “Warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenalnya.”

Proses terlihatnya warna adalah dikarenakan adanya cahaya yang menimpa suatu benda, dan benda tersebut memantulkan cahaya ke mata (retina) kita hingga terlihatlah warna. Benda berwarna merah karena sifat pigmen benda tersebut memantulkan warna merah dan menyerap warna lainnya. Benda berwarna hitam karena sifat pigmen benda tersebut menyerap semua warna. Sebaliknya suatu benda berwarna putih karena sifat pigmen benda tersebut memantulkan semua warna.

  • Menurut Dameria (2007), warna adalah fenomena yang yang terjadi karena adanya tiga unsur yaitu cahaya, objek, dan observer (dapat berupa mata ataupun alat ukur).
  • Menurut Sanyoto (2005), warna memiliki definisi secara fisik dan psikologis. Warna secara fisik adalah sifat cahaya yang dipancarkan, sedangkan secara psikologis sebagai bagian dari pengalaman indra penglihatan. 
  • Menurut Nugraha (2008), warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenai cahaya tersebut. 
  • Menurut Prawira (2002), warna adalah suatu fenomena alam yang berupa cahaya dan mengandung warna spektrum atau pelangi dan pigmen.

Menurut teori yang dikemukakan oleh Brewster (1831), bahwa warna–warna yang ada di alam terdiri dari empat kelompok warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan netral. Menurut Nugraha (2008), penjelasan mengenai klasifikasi warna tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Warna Primer. Warna primer atau warna dasar adalah warna yang tidak berasal dari campuran dari warna-warna lain.
  2. Warna Sekunder. Warna sekunder adalah pencampuran warna-warna primer dengan perbandingan 1:1
  3. Warna Tersier. Warna tersier merupakan campuran satu warna primer dengan satu warna sekunder.
  4. Warna Netral. Warna netral adalah hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Campuran menghasilkan warna putih atau kelabu dalam sistem warna cahaya aditif.

Psikologi warna adalah sebuah sensasi cahaya yang disalurkan ke otak melalui penglihatan. Secara psikologi, penampilan yang paling indah adalah penampilan yang mempunyai warna. Secara mendasar setiap warna memiliki potensi untuk memberikan efek pada seseorang secara mental dan emosional. Penggunaan warna berkaitan dengan kondisi psikologis seseorang yang akan mempengaruhi tubuh, pikiran, emosi dan keseimbangan dari ketiganya. Membayangkan warna akan menghasilkan getaran dengan frekuensi tertentu jika diarahkan ke pusat-pusat energi tubuh, hal ini dapat menghasilkan berbagai efek psikologis dan fisik.

Berikut ini adalah beberapa warna dan pengaruhnya terhadap sifat dan psikologi manusia: 

  1. Biru. Warna yang selalu dihubungkan dengan langit dan air seperti kehidupan dan kekuatan. Warna ini mempunyai sifat yang dingin, pasif dan tenang. Oleh karena itu, warna ini sangat cocok untuk area yang membutuhkan konsentrasi atau suasana meditasi. 
  2. Kuning. Sebagai salah satu warna primer, warna kuning merupakan warna yang sangat positif, memiliki efek yang kuat dan dikaitkan dengan kecerdasan serta kepercayaan. Warna ini juga dapat mempengaruhi seseorang dalam mengeliminasi pemikiran negatif dan memberi semangat, sehingga sangat membantu dalam menghadapi rasa takut dan depresi.
  3. Merah. Warna merah mempunyai sifat sebagai pelambang keberanian dan kebahagiaan. Warna ini merupakan warna paling panas dan memiliki gelombang warna paling panjang sehingga cepat tertangkap mata. Itu sebabnya warna merah banyak disenangi anak-anak dan wanita. 
  4. Oranye. Oranye merupakan warna yang melambangkan persahabatan juga warna yang paling hangat karena memiliki dua energi warna yaitu merah yang panas dan kuning yang lembut. Pada otak manusia, warna ini juga mampu merangsang kreativitas dan daya cipta. 
  5. Hijau. Hijau adalah warna yang langsung mengasosiasikan pengamatnya akan pemandangan alam. Warna ini mempunyai sifat yang menyejukkan, kesan segar, ringan, dan menyenangkan. Oleh karena itu, hijau sangat tepat untuk merefleksikan kesegaran dan relaksasi. 
  6. Ungu. Merupakan warna yang unik karena karakternya berubah-ubah tergantung intensitas yang dimilikinya. Warna ungu tua berkarakter misterius, mistis dan angkuh. Sebaliknya, warna ungu muda pastel justru memiliki karakter yang lembut, ringan, dan menyenangkan.
  7. Hitam. Hitam mempunyai arti yang melambangkan keanggunan (elegance), kemakmuran (wealth) dan kecanggihan (sopiscated), juga merupakan warna yang independent dan penuh misteri.
  8. Putih. Salah satu kelebihan warna putih adalah kemampuannya untuk membantu mengurangi rasa nyeri. Ini dikarenakan warna putih memberi kesan kebebasan dan keterbukaan. Kekurangan warna putih adalah dapat memberi rasa sakit kepala dan mata lelah jika warna ini terlalu mendominasi.
  9. Pink. Makna warna ini merepresentasikan prinsip feminim dan banyak disukai oleh para wanita, auranya yang kuat memberi benak kita nuansa kelemah lembutan, peduli, dan romansa.

 

“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang Untuk Indonesia”

Penulis: Aris Guntoro, S.Sn., Guru Mapel Seni Budaya

Editor: Tim Humas