Pentingnya Edupreneurship bagi Siswa SMK

Lulus SMK mau ngapain?Anak SMK bisa apa? Pertanyan itu sering muncul dalam masyarakat. Lulusan SMK terkadang masih diragukan ketrampilanya. Bahkan dunia Industri masih harus melakukan traiel atau program pendidikan untuk menguji ketrampilan lulusan SMK. Rendahnya kompetensi dan daya saing lulusan SMK menjadikan daya serap lulusan di lapangan juga rendah. Akibatnya, banyak pengangguran yang kesulitan mendapatkan pekerjaan. Maka penting penanaman mental entrepreneur bagi siswa yang diinternalisasikan dalam pendidikan yang sering disebut dengan edupreneurship

Melihat realitas kecenderungan lulusan SMK menjadi pencari pekerjaan, bukan menciptakan lapangan pekerjaan. Di sinilah benang merah antara pendidikan dengan entrepreneurship untuk merubah mindset dan paradigma befikir mahasiswa sehingga akan muncul karakteristik entrepreneur seperti kreativitas, mandiri, dan pantang menyerah. Jiwa entrepreneur yang sangat dibutuhkan oleh lulusan SMK antara lain percaya diri, yakni keyakinan pada diri sendiri, kemandirian, semangat, dan optimis dalam hidup.Mereka harus memiliki orientasi hidup pada sebuah hasil yang konsten

Edupreneurship merupakan gabungan dari kata education (pendidikan) dan entrepreneurship (kewirausahaan). Edupreneurship ingin menempatkan konsep-konsep dan sikap kewirausahaan dalam dunia pendidikan. Pendidikan yang sering dipahami sebagai proses pendewasaan diri dipadukan dengan entrepreneur yang dalam bahasa Prancis berarti petualang, pengambil resiko, dan pengusaha. Menjadi entrepreneur tidak hanya sekedar pengusaha namun harus ada nilai lebih dan sesuatu yang beda.

Karakter entrepreneur yang harus ditanamkan dalam pribadi anak SMK adalah berani mengambil resiko dan menyukai tantangan, serta memiliki jiwa kepemimpinan. Mental dan sikap leadership sangat penting agar mampu berkomunikasi dengan baik, mampu membuat rencana, manajemen, dan evaluasi dengan baik, serta suka terhadap saran dan kritik yang membangun. Karakter ini akan menjadikan mahasiswa memiliki sikap berorientasi pada masa depan yang berarti visioner serta memiliki persepsi dan cara pandang yang baik untuk masa depan.Karakter-karakter tersebut harus dibalut dengan sikap jujur dan tekun agar dapat mencapai kesuksesan dalam menjalani segala sesuatu. “Hasil riset yang dilakukan oleh Harvard University menyebutkan bahwa 80% kesuksesan seseorang ditentukan oleh EQ (Emotional Quotient), sementara IQ (intelligence quotient) hanya menunjang 20% saja. Kejujuran menjadi sikap yang sangat dibutuhkan oleh setiap manusia dalam mencapai kesuksesan, ketekunan akan membawa perubahan besar dalam diri manusia

Usaha untuk menanamkan dan menumbuhkan mental entrepreneur dalam diri anak SMK terdapat beberapa tahapan pencapaian. Pertama, transformasi pola pikir kepada sesuatu yang positif, pada sikap dan motif untuk berubah ke arah yang lebih baik. Ini menjadi modal utama menuju perubahan dalam hidup yang lebih baik. Kedua, transformasi cara berpikir, dari sekedar mengandalkan logika menjadi pikiran yang kreatif dan inovatif, bahkan terkadang harus berpikir dengan cara yang tidak lazim. Ketiga, Action; ketika pola pikir sudah berubah dan cara berpikir telah dibenahi, tahap selanjutnya ialah beraksi yakni menunjukkan keterampilan untuk mencari peluang dalam menuangkan kreativitas dan inovasi.

Diharapkan dengan program edupreneurship akan membentuk mental dan jiwa entrepreneur anak SMK dalam upaya mencapai kesuksesan dalam bidang pendidikan. Dan juga kelak mereka akan menjadi pengusaha-pengusah sukses sesuai dengan ketrampulan yang dimiliki. Cita-cita kedepan jika muncul enterpreuner-enterpreuner yang mandiri akan mengurngi pengangguran. Peningkatan ekonomi masyarakatpun akan meningkat demi kesejahteraan bangsa.

Penulis : Naumi Ambarwati, S.Th, Guru SMKN 1 Tuntang
Editor : Nurul Rahmawati, M.Pd, Guru SMKN 1 Tuntang